TEMPO.CO, Yogyakarta -Titiana (diperankan Ayushita), novelis sekaligus perupa sketsa datang ke Yogyakarta untuk mencari inspirasi. Tak hanya inspirasi, di Yogya, ia bertemu Harun (diperankan Reza Rahardian) pemuda yang frustasi karena menjadi tunanetra.
Dua sosok tersebut merupakan tokoh yang dipertemukan Hanung Bramantyo dalam film terbarunya, The Gift. Di film ini Hanung menuturkan ingin coba menyampaikan kisah tentang manusia dengan permasalahan masing-masing serta bagaimana mereka memaknai cinta dalam hidup mereka.
Baca juga: Di Film The Gift, reza rahadian jadi Pria Buta
Bagi Reza Rahadian mengaku peran sebagai seorang penyandang tuna netra baru pertama kali dilakoninya. Terlebih lagi memerankan sosok yang sebelumnya bisa melihat dengan awas, kemudian buta, dan bisa melihat kembali cukup menguras emosi. “Menjadi orang yang superior kemudian inferior, gagal dan sangat rapuh. Itu tidak mengenakkan,” kata Reza saat ditemui Tempo di CGV Cinemas J-Walk Yogyakarta, Sabtu, 2 Desember 2017 malam.
Film The Gift masih menunggu waktu cukup lama untuk diputar di bioskop Indonesia. Film berdurasi 116 menit itu menghabiskan waktu pengambilan gambar 20 hari di Yogyakarta dan Paris saat Ramadan lalu.
Hanung Bramantyo menggarap film ini sebagai upaya dirinya melepas kejemuan. Dia tak ingin terjebak menggarap film yang ide ceritanya berasal dari novel laris atau pun kelak disebut sebagai film yang laris.
Film-film laris yang diistilahkannya dengan Hollywood style atau pun Bollywood style itu dinilainya membuat penonton inferior. “Sudah lelah dengan film yang besar, superior. Enggak mau bikin film yang ada kata-kata larisnya,” kata Hanung saat ditemui Tempo usai pemutaran perdana film The Gift dalam ajang Festival Film Asia Jogja-NETPAC (JAFF) 2017.