Langkah Mutakhir Karya Seni Grafis di Bandung

Senin, 6 September 2021 12:38 WIB

Gambar seni grafis berjudul Suluk Pagebluk karya Angga Atamadilaga. (ANWAR SISWADI)

TEMPO.CO, Bandung - Para lulusan Seni Grafis Institut Teknologi Bandung (ITB) mengeksplorasi teknik dan sajian karyanya dengan nuansa kekinian. Pengolahannya ada yang digarap berlapis-lapis hingga mencelat dari bingkai kaca pakem konvensional. Pameran karya bersama sebelas senimannya tengah digelar di Galeri Dini, Bandung, bersama Studio Grafis ITB sejak 20 Agustus hingga 9 September 2021.

Sebanyak 126 huruf A besar memenuhi layar televisi dengan formasi rapi. Sederet barisannya kemudian hilang, lalu muncul kekacauan di bagian bawah. Bentrokan antar huruf tak terhindarkan. Sebagian huruf masih berdiri tegak, namun kebanyakan condong ke kiri atau kanan. Seperti itu juga arah gerakan gerombolan huruf yang seringnya membentuk pola segitiga.

Sidney Islam pembuatnya, terinspirasi oleh kredo puisi Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, yang menyatakan bahwa kata adalah pengertian atau makna itu sendiri dan bukan alat penyampai pengertian. Dia juga melihat pengolahan huruf sebagai bentuk dalam puisi. Kemampuan tipografi dalam menciptakan citra dan impresi menjadi aspek menarik baginya untuk mengeksplorasi sebagai karya seni rupa.

Lulusan Seni Grafis ITB 2015 itu membuatnya dengan teknik cetak saring alias sablon di atas kertas lalu membuatnya bergerak atau animasi di layar monitor. Karya terbarunya itu berjudul “Cetak Saring dan Tipografi Kinetik: AAA”.

Pameran seni grafis bertajuk Bermain di Dua Kaki di Galeri Dini, Bandung. (ANWAR SISWADI)

Advertising
Advertising

Kurator pameran sekaligus seniman grafis Angga Aditya Atmadilaga menggolongkan karya Sidney tampil melampaui dan mengabaikan batas-batas konvensi seni grafis dengan memadukan berbagai proses, medium, dan memanfaatkan teknologi. “Dia mengeksplorasi huruf yang abstrak tanpa arti,” kata Angga saat pembukaan pameran secara daring, Jumat 20 Agustus 2021.

Tendensi serupa terbaca pada karya tiga seniman muda lain seperti Dey Irfan Ardianto, Zaldy Armansyah, serta Tasia Sugiyanto. Dey misalnya, membuat karya berjudul ‘Matchstick” dan “Flavors 3”. Gambarnya menampilkan sosok koboy berkuda pada iklan legendaris yang dicetak pada stiker ultraviolet berlapis pelat galvanis dengan ukuran 110 x 30 dan 120 x 75 sentimeter. Cetakan bergaya half tone itu intinya ingin menyampaikan pesan bahwa tampilan citra seperti itu hanyalah rekaan dari kenyataan yang sesungguhnya.

Kemudian ada seniman lain yang memperluas cakupan teknis dengan eksperimentasi teknik cetak tanpa bertentangan dengan konvensinya. Contohnya menurut Angga, pada karya Elia Yoesman yang membuat cetak offset diatas kertas tanpa batasan jarak. Serial gambarnya yang berjudul “Once Upon a Time” bertema keagamaan tentang fragmen kisah Nabi Ilyas alias Elijah. “Saya memanfaatkan seni cetak grafis sebagai media yang membawa seni riligi,” katanya.

Pada genre seni grafis konvensional, seniman sepenuhnya mengikat diri pada bahan, teknik serta definisi pakem. Senimannya seperti Tisna Sanjaya dengan karya berjudul “Mimpi Seniman” dan “Pandemi” yang berukuran sama 50 x 50 sentimeter. Sementara Amalia Febryana memakai teknik aquatin untuk membuat lima gambar di atas kertas yang sama berukuran 35 x 45 sentimeter. Serial gambarnya itu berjudul utama “Dreams of The Forgotten”.

Gambar seni grafis berjudul Suluk Pagebluk karya Angga Atamadilaga. (ANWAR SISWADI)

Obyek gambarnya berupa ruang atau benda di rumah neneknya, seperti dapur, mesin jahit, kursi, dan satu set alat minum teh. Kekaryaannya itu terinspirasi oleh tulisan Gaston Bachelard dalam buku “The Poetics of Space” terbitan 1958. Menurutnya, tempat dan benda yang berhubungan personal memiliki sebuah energi dan keintiman, seperti pada kediaman leluhurnya dan dianggap paling personal bagi manusia.

Di jalur seni grafis konvensional, perupa gaek Setiawan Sabana membuat karya cetakan tunggal di atas kertas berukuran 10 x 49 sentimeter. Gambar terbarunya yang berjudul “Citra Toraja” menampilkan ukiran khas suku di Sulawesi Selatan itu. “Di Toraja banyak ukiran yang cantik dan indah, saya cetak sekarang untuk dipamerkan,” katanya.

Sementara dua seniman grafis lain, Kefan Shi dari Cina serta Aurora Arazzi menggunakan teknik lithografi. Kefan misalnya, menghadirkan enam gambarnya yang bertema perempuan urban atau perkotaan. Dia berusaha menujukkan persepsinya soal mereka di dalam budaya konsumen sekarang ini. Dia berharap gambar-gambarnya bisa mengilustrasikan cerita-cerita pendek yang menarik.

Pameran berjudul Bermain di Dua Kaki ini berupaya menelaah eksperimen mencetak para pegrafis Indonesia yang sejak 1980-an telah mengarah dan meningkatkan bentuk serta keragaman karya seni cetak grafis (printmaking). Perkembangannya menurut Angga, menjadi lebih ekspansif seiring perkembangan teknologi cetak. “Hadir pula usulan-usulan karya yang berusaha untuk mengatasi batas konvensi,” katanya.

Perkembangan itu membuat seni grafis seolah telah kehilangan pijakannya. Padahal kata Angga, seni yang diketahui muncul sejak zaman purba ini mengalami evolusi umum. Seni grafis menurutnya menjadi lebih cair namun tetap dalam wadah yang berprinsip dasar mencetak.

ANWAR SISWADI

Baca juga: Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

9 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

9 hari lalu

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

Sejumlah teman sejawat membagikan kesan mereka terhadap sosok Joko Pinurbo yang dikenal cerdas, suka membantu, dan ramah.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

9 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

9 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

9 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

10 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

10 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

10 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

10 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

10 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya