TEMPO.CO, Budapest - Taipan multinasional George Soros bakal kembali ke bangku kuliah. "Saya ingin memperdalam pengetahuan di bidang filsafat ilmu sosial," ujarnya saat membuka tahun ajaran baru Central European University (CEU) di Budapest, Jumat, 14 September 2012.
Pengusaha gaek yang spekulasinya kerap dituding memicu krisis moneter Asia Tenggara di tahun 1997-1998 itu berniat merumuskan teori bidang ekonomi. "Manusia tidak seperti ilmu pasti yang mudah dijelaskan dan diprediksi. Ilmu ekonomi menunjukkan kelemahannya ketika tak bisa mendeteksi krisis lalu," ucapnya.
Ia mengaku sedang merancang kerangka teori dengan dua pilar utama, fallibility (kesalahan) dan reflexivity (saat bias individu mempengaruhi transaksi pasar). Namun, Soros berpendapat latar belakang pendidikannya tak mencukupi ambisinya, sehingga dia ingin kuliah fillsafat ilmu sosial di CEU.
"Jadi pada semester musim gugur ini, saya akan kuliah bersama kalian," tutur pria yang lulus dari London School of Economics tahun 1952 tersebut.
Soros menyumbang US$ 800 juta untuk pendirian CEU tahun 1991, tak lama setelah runtuhnya tembok Berlin, yang menandakan jatuhnya blok komunis. Pria asal Hungaria yang mulai sukses di Amerika Serikat itu juga mendirikan Open Society Institute pada 1993. Lembaga yang kini bernama Open Society Foundations itu mempromosikan tata kelola demokratis, hak asasi manusia, serta reformasi ekonomi, legal, dan sosial.
Soros dikenal sebagai salah satu tokoh neoliberal di dunia, namun juga rajin menyumbang beragam proyek sosial.
BUNGA MANGGIASIH (BUDAPEST)
Berita Terpopuler
Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?
Otak Pembuat Film Anti-Islam Sering Dipenjara
Hari Ini Pasca Jumatan, Demo Anti AS Memuncak
Habis Sholat Jumat, Protes Film Anti-Islam Memanas
Hillary Clinton Kutuk Film Innocence of Muslims