TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pertemuan di program Hitam Putih Trans 7 episode 7 September lalu, Deddy Corbuzier dan Ario Kiswinar Teguh, semakin akrab.
Mereka sering berkomunikasi lewat telepon. Saat menerima somasi dari Mario Teguh, Kiswinar pun tak segan menumpahkan kegundahan hatinya kepada Deddy. Deddy Corbuzier senang bisa menjadi tempat curhat Kiswinar, meski sejatinya dia tak kuat menahan kesedihan setiap kali mendengar pengakuan pemuda 30 tahun itu.
Baca juga:
Sindir Mario Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya
Rina Nose dan Fachrul Ketemu Lagi, Masih, Sayang: Mau Balikan?
"Yang buat saya sedih itu kata-karta Kiswinar: 'Ibu saya bukan diambil di jalan, om'. Saya juga kecewa. Saya kecewa sekali. Demi Tuhan, saya berharap nggak ada kejadian seperti ini di depan wartawan," ungkap Deddy Corbuzier sambil meneteskan air mata.
Seandainya boleh memilih, Deddy Corbuzier lebih rela tubuhnya lebam dipukuli preman ketimbang harus menahan sedih karena mendengar anak yang tak diakui ayahnya.
"Saya berani pukul-pukulan sama preman, air mata saya enggak akan keluar. Tapi kalau ada seorang anak mengaku, bukan anak atau tidak, saya tidak kuat," ungkap Deddy.
Kasus Mario Teguh mencuat setelah Ario Kiswinar Teguh buka-bukaan kalau dia anak Mario Teguh di acara yang dipandu Deddy Corbuzier di program Hitam Putih Trans 7 episode 7 September 2016 lalu. Mario Teguh kemudian membantah Kiswinar adalah anaknya di Kompas TV dan menantang Kiswinar untuk melakukan tes DNA, yang sampai saat ini tak juga dilakukan. Bahkan Mario Teguh melakukan somasi terhadap Deddy Corbuzier, Kiswinar, dan Ariyani, mantan istrinya dan ibu kandung Kiswinar.
Selanjutnya: Deddy menantang Mario