TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangkaian road show di Eropa, Film Jingga singgah di Kota Leiden Belanda setelah sukses diputar di Madrid Spanyol. Film tentang anak-anak muda tunanetra yang bertekad menjadi boy band ini mendapat sambutan ramai di kalangan mahasiswa dan masyarakat Leiden.
"Maaf ya kalau kalian akhirnya menitikkan air mata. Niatnya bukan itu tapi ini film dibuat untuk menggugah bahwa kelompok disabilitas di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian kita semua. Jangan sampai kita alpa," kata Lola Amaria kepada Tempo Kamis 19 Mei 2016, menceritakan diskusinya di hadapan puluhan penonton di Leiden.
Lola lalu menceritakan proses pembuatan film yang melibatkan anak-anak tuna netra. Sekalipun banyak kesulitan yang dihadapi namun pada akhirnya pengambilan gambar film yang dilakukan sebagian besar di Bandung ini selesai tepat waktu. "Membuat film dengan perasaan terenyuh ternyata lebih berat dari film-film saya sebelumnya," ujar Lola.
Setelah memutar film Jingga, Lola menerangkan proses produksi film Jingga. Banyak penonton di ruangan itu tertipu dengan akting para pemainnya yang semuanya aktor pendatang baru. "Mereka mengira semua pemain di film Jingga tuna netra, padahal mereka semua bisa melihat," kata Lola tertawa.
Menurut Lola Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI )Leiden menilai film Jingga ini patut diapresiasi dan disebarluaskan untuk membangkitkan perhatian pada masalah disabilitas.
Pemutaran dan diskusi film Jingga ini merupakan road show kedua dan diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leiden, Belanda. "Road show berikutnya akan dilaksanakan bulan September dan Oktober di 9 kota antara lain di Florence (Italy), Berlin (Jerman) dan Zurich (Swiss)," jelas perempuan yang hobby diving ini.