Dari pengalamannya, Fami berpendapat para anggota punk perlu membuka diri terhadap perubahan dan teman-teman lainnya yang bekerja secara mapan tapi ingin bergabung dengan para penikmat musik punk. “Dulu ada staf ahli kementerian yang gabung, tapi memilih keluar karena selalu menjadi candaan. Lalu kami ajak lagi dan mulai membuka diri, semua profesi bisa bergabung.”
Ucok Manurung juga berpendapat bahwa etos dan musik punk juga mampu membuat orang tetap bisa bertahan hidup. Ia mengaku telah memanen hasil jerih payahnya selama ini untuk bisa hidup dari hobi. “Awalnya orang tua juga memandang sebelah mata, tapi perlahan mulai bisa menerima pilihan saya,” ujar dia.
Ucok mengaku sangat menikmati pekerjaannya ini. Saat ini, ia dipercaya menyelesaikan rekaman beberapa grup punk, termasuk mendesain sampul dan hal-hal yang berhubungan dengan proses pembuatan album.
Alonzo Raintung sendiri menyatakan suka terhadap semua jenis musik. Tapi, dari semua jenis musik, yang mampu membuat dirinya nyaman hanyalah musik punk. Musik dan lirik lagu punk, kata Alonzo, enak didengar dan menemukan konsistensi dengan apa yang diperjuangkan melalui lirik yang disampaikan. “Musik punk merupakan bentuk perlawanan dari yang mapan,” ucap pembicara dari Black Elvis.
Dalam diskusi, Alonzo mengungkapkan, selain bermusik, dirinya aktif dalam grup informasi terkait dengan isu-isu lingkungan dan gerakan perlawanan. Seperti kasus penolakan penggusuran di Bulogading dan kasus penolakan reklamasi pantai di Makassar.
Namun, lanjut Alonzo, seseorang tak harus menjadi bagian musik punk untuk membela orang-orang tertindas. Pria berpostur tinggi-besar ini juga angkat bicara tentang etos punk, yang dinilainya masih terpelihara dan kental dengan semangat perlawanan.
Zulkhair Burhan alias Bobhy dari Kedai Buku Jenny mengungkapkan, dari diskusi ini dia mendapatkan informasi tentang perkembangan musik punk. Menurut dosen Hubungan Internasional di Universitas Bosowa 45 itu, belum ada informasi yang bisa dijadikan rujukan untuk melihat skena perkembangan musik punk khusus di Kota Makassar ini.
Alasan itulah yang membuat KBJamming Vol.18 yang mengangkat tema tentang punk di Makassar. Penampilan The Hotdogs dan Black Elvis yang dimulai pukul 16.00 Wita tercatat menjadi KBJamming yang paling ramai yang pernah digelar di Kampus Merah.
MUHCLIS ABDUH