TEMPO.CO, Jakarta - Kiprah Koes Plus di panggung musik Indonesia sudah jelas mendapat tempat sendiri. Berdiri sejak 1969, hingga kini band yang digawangi oleh Koeswoyo bersaudara ini masih bisa tetap eksis dan digandrungi pencinta musik Tanah Air.
Memasuki usia band yang ke-45, Mohammad Fiscana atau lebih akrab dengan sebutan Ais Suhana, pria yang memiliki kedekatan khusus dengan personel band ini, menerbitkan sebuah buku berjudul Merangkai Kisah dari Hati Koes Plus. (Baca juga: Murry Memberikan Nyawa bagi Koes Plus)
Buku ini, menurut penuturan Ais, sudah ia rancang sejak 20 tahun lalu. Namun secara intensif mulai diproses dalam enam tahun terakhir. "Bicara soal Koes Plus akan selalu menarik. Di sini saya menjembatani atau memulai bahwa Koes Plus adalah sebuah band yang pantas dibuatkan satu buku," kata Ais Suhana saat dijumpai di kawasan Ampera Raya, Jakarta, Minggu, 27 April 2014.
Sebagai orang dekat Koes Plus, Ais tidak mengalami kesulitan dalam melakukan proses pembuatan buku ini. Hanya, ia sempat kehilangan beberapa data sehingga proses penulisan buku yang dieditori oleh wartawan senior Theodore K.S. ini sempat tertunda beberapa waktu.
Buku setebal 230 halaman tersebut dibagi menjadi sembilan bagian penceritaan. Kedekatan Ais dengan Koes Plus menjadi nilai tambah bagi dirinya sehingga dapat menuliskan banyak hal secara mendetail, demikian disampaikan oleh pengamat musik Bens Leo saat menghadiri acara peluncuran buku ini.
Ais turut mengisahkan bagaimana dirinya sebagai seorang promotor pada 1993 berupaya menghadirkan kembali Koes Plus yang saat itu sempat vakum. Tahun tersebut menjadi penting karena merupakan titik balik Koes Plus kembali memasuki masa kejayaannya di panggung musik Indonesia.
AISHA
Berita lain:
Buron, Eks Bupati Semarang Menyamar Jadi Ustadz
Polisi : Ada Tujuh Kasus Kekerasan Seksual di JIS
Tersangka Kasus JIS Bunuh Diri di Toilet Polda
Dipegang Giggs, MU Langsung Bekuk Norwich 4-0
Kenny Dalglish Sebut Mou Cari Alasan Tutupi Malu
Dari Mana Tersangka Kasus JIS Dapat Cairan Pembunuh?