TEMPO.CO, Jakarta - Viva Westi berencana menyutradarai sebuah film yang mengisahkan perjalanan hidup Soekarno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sutradara kelahiran Manokwari, 21 September 1972 itu akan mengangkat empat tahun kehidupan Soekarno dari sisi lain yang belum pernah diangkat.
"Selama ini orang mengenal Soekarno sebagai orator ulung. Di Ende, dia tak dikenal sebagai orator, tapi dikenal pemikirannya dan bagaimana ia berjuang pada saat semua terbatas," katanya saat ditemui di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis, 5 September 2013. Film ini juga akan memberikan gambaran tentang kesetiaan istri Soekarno, Inggit Garnasih, menemani Soekarno selama empat tahun.
Menurut sutradara film Rayya itu, proses pengambilan gambar seluruhnya dilakukan di Ende, Flores. Viva akan memboyong pemain dan kru ke Ende selama satu bulan, mulai 28 September 2013. Selama pembuatan, menurut Viva Westi, hal tersulit adalah menampilkan kondisi Ende pada 1934. "Ende sekarang sudah jauh berubah. Kita harus menghidupkan kembali Ende di masa pembuangan Soekarno," ujar Viva Westi.
Dalam film ini sosok Soekarno akan diperankan oleh Baim Wong, sedangkan Inggid akan diperankan oleh Ria Irawan. Viva berharap film ini akan memperlihatkan sisi perjuangan Soekarno, bukan sekadar menjual nama Soekarno.
NANDA HADIYANTI