Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Film Pendek Alternatif Tontonan Liburan

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Globfest.com
Globfest.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film pendek semakin mempunyai ruang dalam dunia perfilman nasional dan diperhitungkan dalam kompetisi film. Salah satunya adalah XXI Short Film Festival 2013 yag telah selesai pada Maret lalu dan film-film juaranya bakal ditayangkan pada 4 Juli mendaatng.

"Untuk film yang akan diputar di bioskop, kita lebih fokus kepada pemenang saja," ungkap Catherine Keng selaku perwakilan dari pihak Cinema 21. Selanjutnya, pihak XXI sudah berencana untuk mengadakan kembali festival ini tahun depan. "Pendaftaran akan dibuka akhir Agustus 2013 ini, dan festivalnya akan kembali digelar pada Maret 2014," ujar Catherine.

Untuk pemutaran film ini dipatok harga tiket sebesar Rp 15.000,00. Dengan harga tiket yang lebih murah dari tiket reguler diharapkan enam film pendek ini dapat menjadi salah satu alternatif tontonan di waktu libur saat ini.

Catherine menerangkan alasan mengapa pemutaran film pemenang ini baru dilakukan Juli, jeda yang cukup lama dari waktu pemutaran festival yang dilaksanakan pada Maret lalu. "Dari panitia kami juga ketika itu mencari pola, kalau terlalu dekat dengan festival semuanya akan coba lebih cari gratisnya. Kami yakin kalau film itu memang baik maka orang perlu bayar untuk memberikan apresiasi."

Berikut enam film pemenang penghargaan XXI Short Film Festival 2013.

1. Jadi jagoan Ala Ahok
Merupakan sebuah dokumenter yang dibuat pada masa Ahok sedang menjalani proses pencalonan sebagai calon anggota DPR RI. Disutradarai oleh Amelia Hapsari dan alm. Chandra Tanzil, film ini menyuguhkan bagaimana seorang Ahok berjuang, mencari dukungan dari warga Belitong ditengah pesimistis akan keberhasilannya karena masalah dana dan SARA. Film berdurasi 30 menit ini berupa film dokumenter bernuansa politik, namun dikemas dengan konsep komik sehingga siapapun tetap dapat menikmati pesan film yang demikian serius. Dalam XXI Short Film Festival 2013, film ini mendapatkan penghargaan sebagai film pendek dokumenter terbaik.

2. Keripik Sukun Mbok Darmi
Ini merupakan sebuah film animasi. Mengambil kisah humor dari satu majalah, Heri Kurniawan sang sutradara sukses mengemas dan mengonsep cerita dalam cita rasa Indonesia. Seorang Mbok Darmi harus mengalami tragedi yang bermula dari sebungkus keripik sukun yang dibelinya di stasiun. Selain itu film ini menjadi salah satu bukti bahwa animmasi Indonesia bisa bersaing dengan film animasi luar negeri. Film ini memperoleh penghargaan sebagai Film Pendek Animasi terbaik dalam XXI Short Film Festival 2013.

3. Honey, I'm Home
Ini film dokumenter yang sangat humanis. Menyorot sisi kehidupan seorang napi yang baru saja keluar dari penjara. Masa tahanan 7 bulan atas pasal 351 membuatnya memendam banyak hal terhadap keluarganya. Namun seperti apa sikap yang ditunjukkan anak istrinya saat ia pulang? Apa yang menyebabkan ia dipenjara dan kehidupan keluarganya menjadi sedemikian rupa? Dosy Omar, cukup pandai mengambil sisi-sisi emosi yang demikian natural dari keluarga Turisman. Film ini sukses memperoleh penghargaan sebagai Film Pendek Dokumenter Pilihan Media.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Moriendo
Satu lagi film animasi yang masuk dalam jajaran pemenang penghargaan. Sebagai pemenang Film Pendek Animasi Pilihan Media, Moriendo adalah film yang hanya memakan durasi 7 menit. Berkisah tentang seorang perempuan tua yang bertemu dengan kakek yang meperkenalkan dirinya sebagai kematian. Bahasa yang sangat puitis dan liris dalam film ini menguatkan penggambaran suasana yang cukup kelam dan penuh tanya. Andrey Pratama sang sutradara mengaku bahwa ia terinspirasi membuat film ini dari sebuah cerpen.

5. Wan-An
Dari enam buah film yang mendapatkan penghargaan, mungkin memang hanya film inilah yang menampilkan aktor sebagai tokoh utamanya. Cerita yang sederhana, menggelitik, namun bermakna dalam. Tentang sepasang suami istri lanjut usia yang mempertanyakan apa yang akan terjadi jika pada suatu pagi salah satu dari mereka mati? Film berdurasi 20 menit ini memberikan kejutan yang cukup tidak terduga. Film ini disutradarai oleh Yandy Laurens dan mendapatkan sekaligus tiga  penghargaan sebagai Film Pendek Fiksi terbaik, Film Pendek Fiksi Pilihan Media, dan Film Pendek Favorit.

6. Salah gaul
Kepedulian dan keprihatinan Abdul Razzaq dan Sahree Ramadhan terhadap masalah pergaulan antara anak alay dan bukan alay disorot cukup menarik dalam film ini. penonton bisa saja dibuat tertawa oleh komentar-komentar dan pendapat-pendapat yang dilontarkan mewakili berbagai kalangan di wilayah Surabaya. Menurut keduanya sesungguhnya film ini adalah film pemanasan yang mereka buat sebelum membuat film dengan tema serupa yang akan digarap lebih serius. Cukup dibuat dalam durasi 18 menit, tapi siapa sangka keisengan ini mampu membawa film mereka mendapatkan penghargaan Special Mention Film Pendek Dokumenter XXI Short Film Festival 2013.

AISHA
Terhangat:

Ribut Kabut Asap|
PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan

Baca Juga:
SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter

Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
 
Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.