Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

image-gnews
Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sutradara asal Kanada, Shiraz Higgins mendapatkan reaksi balik setelah ia meminta penonton berkulit putih membayar lebih mahal saat pemutaran film dokumenternya tentang stand up komedian, Building the Room.

Mulanya Shiraz Higgins ingin menarik bayaran dari pria berkulit putih sebesar US$20, sementara US$10 untuk perempuan berkulit putih pada pemutaran premiere di Roxy Theatre di Victoria, British Columbia, 28 September mendatang.

Setelah kabar ini jadi heboh di pemberitaan, melalui blognya, Higgins menurunkan harga untuk "White Cis-Straight Able-Bodied Males" (pria berkulit putih, bukan transgender, tidak cacat fisik) menjadi US$ 15. Sedangkan selain itu cukup membayar US$ 10.

Kepada The Hollywood Reporter Higgins mengatakan mulanya ‘harga keadilan’ tersebut bersifat sukarela. Tak ada maksud sebagai salah satu bentuk publisitas apalagi sampai memicu pembahasan soal ketidaksetaraan pendapatan.

Higgins malah mendapat serangan di berbagai media sosial terutama melalui Twitter. Berbagai serangan seperti bernada rasis termasuk ancaman pembunuhan diterima Higgins. Belum lagi setelah ia menjawab pertanyaan media melalui media elektronik dengan nama samaran Sid Mohammed.

Sesungguhnya Higgins punya maksud di balik keputusannya menerapkan harga berbeda tersebut. Ia ingin berbicara soal adanya ketakadilan pendapatan yang terjadi termasuk di dunia hiburan. Menurutnya pria dibayar lebih mahal daripada perempuan. Dan orang kulit putih kerap mendapat lebih banyak hak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

tapi ternyata reaksi yang muncul di luar prediksi Higgins sendiri. “Ini jauh melampaui apa yang saya maksud,” katanya.

Higgins tak menyangkan hal ini pun akan menjadi pembahasan luas. Pasalnya film yang ia buat pun hanya akan dilakukan dalam pemutaran lokal, pemainnya pun hanya komedian yang tak dikenal, digarap sutradara tak populer, dan tempat yang juga tak begitu terkenal.

Building the Room sendiri sebenarnya dokumenter berdurasi 70 menit yang mengajak penonton melihat sisi di balik layar bagaimana sebuah kelompok komedian lokal mengembangkan dan menggelar pertunjukan komedi tunggal.

Di dalam film tersebut terlibat komedian Ben Fawcett, Chelsea Lou, Darcy Collins, Myles Anderson, Shane Priestley dan Shawn O'Hara. Pembiayaan untuk film dokumenter tersebut sebagian berasal dari Telus Optik, sebuah layanan IPTV uang berinvestasi dalam proyek film lokal. Higgins mengatakan bahwa dia tidak pernah bermaksud untuk membedakan pria kulit putih, atau siapa pun dari pemutaran filmnya.

THE HOLLYWOOD REPORTER | AISHA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.


Bom Manchester, Pemutaran Perdana The Mummy di London Dibatalkan  

27 Mei 2017

Aktor Tom Cruise yang telah berusia 54 tahun masih menjadi salah satu aktor papan atas Hollywood. Film terbarunya The Mummy akan rilis pertengahan 2017. Thewrap.com
Bom Manchester, Pemutaran Perdana The Mummy di London Dibatalkan  

Universal Pictures mengumumkan pembatalkan pemutaran perdana film The Mummy di London, Inggris, menyusul bom bunuh diri di Manchester.