TEMPO.CO , Kediri - Jangan sembarangan meminta Rhoma Irama untuk bernyanyi. Pelantun tembang Begadang ini mengatakan, tarif untuk menggetarkan pita suaranya dengan alunan nada tidaklah murah.
"Apa, nyanyi? Saya ini raja dangdut, mahal lagi," kata Rhoma saat diminta bernyanyi di Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Sabtu 12 Januari 2013.
Tapi tunggu dulu, ternyata Rhoma Irama hanya bercanda. Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren yang dianggap sebagai basis Nahdlatul Ulama itu, Rhoma memberikan orasi politik selama 30 menit.
Dalam orasi tersebut, Rhoma menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 nanti. Rhoma juga menyatakan keprihatinannya akan kondisi bangsa saat ini, khususnya kasus perkosaan di dalam angkutan umum dan korupsi yang semakin meraja lela.
Meski sempat mengatakan tarif menyanyinya terbilang mahal, Rhoma menyempatkan diri berdendang di akhir orasi. Ia menutup perjumpaan dengan sejumlah ulama dan para santri di Pondok Pesantren Lirboyo dengan lagu berjudul Keramat.
Lagu ini dinyanyikan berdasarkan permintaan para santri yang sudah menunggu kedatangan Rhoma sejak Sabtu pagi.
HARI TRI WASONO