Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pohon Kehidupan Terrence Malick

image-gnews
The Three of Life
The Three of Life
Iklan
TEMPO Interaktif, Cannes - Texas, Amerika Serikat, pada 1950-an. Tersebutlah sepasang suami-istri dengan tiga anak lelaki yang beranjak remaja. Sang kepala keluarga, Tuan O’Brien, adalah veteran angkatan udara yang kini berharap beberapa penemuan praktisnya yang telah dipatenkan dapat menghidupi keluarganya. Sang istri merupakan seorang ibu yang sangat memperhatikan ketiga anak lelakinya dengan sepenuh cinta, juga mengurus rumahnya dengan penuh pengabdian. Sebuah rumah yang lapang dan asri di ruas jalan yang lebar serta teduh dengan pepohonan. Semua seperti berjalan dengan normal, seperti tanpa persoalan.

Namun, ada “api dalam sekam” di rumah yang tampak damai itu. Anak lelaki tertua keluarga O’Brien, Jack, mulai menunjukkan pemberontakannya terhadap orang tua. Jack juga terlibat dalam beberapa kenakalan khas remaja di lingkungan tempat tinggalnya. Ini semua tampaknya buah dari sikap keras sang ayah yang ingin menegakkan disiplin agar anaknya memiliki masa depan cerah.

Peristiwa dan konflik yang berlangsung di seputar kehidupan keluarga O’Brien inilah yang menjadi cerita utama film The Tree of Life karya sutradara Amerika Serikat, Terrence Malick. Film ini dinobatkan oleh dewan juri, yang diketuai aktor Robert De Niro, sebagai penerima Piala Palem Emas (Palme d'Or), penghargaan tertinggi bagi film peserta Kompetisi Utama Festival Film Cannes (FFC) ke-64, yang berlangsung pada 11-22 Mei lalu. Film ini menyisihkan 19 film pesaing, termasuk sejumlah film yang lebih difavoritkan oleh sebagian besar pengamat dan kritikus film—jumlahnya lebih dari 3.000 orang dari berbagai penjuru dunia—yang meliput FFC.

The Three of Life bukanlah film sederhana, baik dari segi tema maupun penggarapannya. Menyaksikan film berdurasi 138 menit ini menuntut perenungan dalam, kesabaran ekstra, serta kemampuan tafsir yang tidak mudah, mengingat sejumlah simbolisasi yang digunakan sutradaranya untuk menyampaikan pesan utama: kejadian manusia serta hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak sebagai penerus pohon kehidupan. Maka, dalam film ini, penonton disuguhi sejumlah efek khusus yang melukiskan proses evolusi alam semesta, sampai hadirnya makhluk hidup sebagai penghuni bumi. Tak kurang dari 20 menit adegan penuh simbolisasi itu dijejalkan sang sutradara.

Itu sebabnya, pandangan dan suara para kritikus terbelah dalam menilai film ini, termasuk ditandai dengan sebagian wartawan yang bertepuk dan sebagian lainnya mencibir, pada ujung penayangan perdana film ini di Teater Lumiere, gedung pertunjukan utama FFC. Majalah film Screen International, yang menerbitkan edisi harian selama berlangsungnya FFC, mengumpulkan 10 kritikus dari berbagai media di dunia untuk menilai 20 film peserta Kompetisi Utama. The Tree of Life meraih angka rata-rata total 2,8 (nilai tertinggi 4), masih di bawah perolehan film The Kid with a Bike (karya sutradara Dardanne bersaudara, Jean-Pierre dan Luc Dardanne dari Belgia), yang mendapat skor 3,1, ataupun film Le Havre (karya sutradara Finlandia, Aki Kaurismaki), yang menjadi favorit utama para kritikus, dengan meraih angka tertinggi 3,2. Film yang disebutkan terakhir ini mendapat penghargaan utama dari Persatuan Kritikus Film Sedunia (Fipresci), yang diumumkan sehari sebelum dewan juri FFC mengumumkan hasil penilaian mereka.

Dewan juri ternyata memiliki keputusan yang berbeda. Barangkali karena memang gugatan terhadap kehidupan yang disuarakan oleh Malick dalam filmnya itu bagaikan sepokok pohon yang menjulang tinggi dengan akar yang menghunjam dalam, yang membuat penonton akan merenungi sederet arti penting akan keberadaan kita sebagai manusia setelah pulang menyaksikan film ini. Kekuatan lainnya juga terletak pada kerja tata kamera yang terbilang memukau, seperti tak pernah statis, sehingga mampu menangkap semua momen penting yang dialami para tokoh. Ini ditambah dengan penjiwaan luar biasa Brad Pitt dan Jessica Chastain, yang berperan sebagai Tuan dan Nyonya O’Brien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film ini digarap Malick sejak 2008. Artinya, dia memerlukan waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya, sebagai cermin nyata dari pendekatan perfeksionis yang memang sudah dikenal lama melekat pada diri Malick. Penikmat film pun harus menantikan enam tahun sejak filmnya yang sebelum ini, The New World. Dia juga “hanya” menghasilkan enam film panjang selama rentang kariernya yang hampir empat dasawarsa sebagai sutradara, sejak meluncurkan film pertamanya, Badlands, pada 1973.

Malick memang ibarat seorang pertapa yang jarang muncul ke hadapan publik. Sekali ini dia muncul kembali setelah dinantikan dengan penuh harap terutama oleh penggemar fanatiknya. Sebuah kemunculan yang tak sia-sia, dengan Palem Emas kini berada di genggamannya.

ARYA GUNAWAN (CANNES)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

1 hari lalu

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion. Foto: Cinema 21
Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.


Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

1 hari lalu

Lee Sun Kyun ditemukan tewas di dalam mobil yang diparkir di sebuah jalan di Taman Waryong di distrik Jongno, Seoul pada Rabu, 27 Desember 2023. Ia diduga tewas bunuh diri di samping briket arang di dalam mobilnya. REUTERS
Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.


5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

1 hari lalu

Sutradara Mouly Surya memegang Piala Citra sembari mengucapkan rasa terima kasih saat menerima penghargaan kategori Sutradara Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra FFI 2018, di Gedung Teater Besar, TIM, Jakarta, Ahad, 9 Desember 2018.  Mouly Surya memperoleh penghargaan tersebut lewat film
5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.


Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

2 hari lalu

Saat liburan tahun baru, Anda bisa menghabiskan waktu dengan menonton film di Netflix. Berikut rekomendasi film Netflix untuk tahun baru. Foto: Canva
Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.


Pemeran Film The Idea of You

3 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024


Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

4 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024


Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

6 hari lalu

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

11 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

12 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

13 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".