Pameran ini sekaligus menandai ulang tahun Nadi Gallery kesepuluh yang diselenggarakan hingga 28 November mendatang. "Mengelola galeri seni rupa di Indonesia selama 10 tahun memang bukanlah waktu yang panjang. Tapi, berusaha menghidupkannya dengan berbagai acara pameran seni rupa yang menarik, waktu selama itu terasa panjang juga," kata Biantoro.
Nadi Gallery selalu mengusung tema atau pendekatan tertentu dalam setiap pameran seni rupa. Namun kali ini hanya mengundang para seniman untuk mengirimkan karya tanpa tema mengikat. Tentu, seniman yang diikutkan adalah seniman terpilih yang pernah mengikuti pameran tunggal di Nadi Gallery.
Perupa yang terlibat, antara lain, Agus Suwage dengan karyanya Ego Worship dan topeng-topeng dari stainless steel berjudul Zodiak. Ada juga instalasi patung karya Abdi Setiawan berjudul Shooter. Menggambarkan seorang anak kecil yang sedang mengacungkan pistol ke arah tertentu sambil tangan kirinya menggenggam pisau. Karya Heri Dono, Laksmi Shitaresmi, Sardono W. Kusumo, Ugo Untoro dan seniman lain juga dipajang dalam pameran bersama ini.
Peluncuran Buku
Pameran bersama menandai sepuluh tahun Nadi Galeri ini sekaligus peluncuran buku The Show Must Go On yang ditulis oleh Puthut EA dan Enin Supriyanto. Buku ini berisi tentang berbagai perkembangan galeri di Indonesia termasuk karya, seniman yang terliat, kurator hingga kolektor.
"Di Indonesia, gallery memiliki beban seperti museum," ujar Puthut. Maka berbagai permasalahan mulai dipetakan. Namun, ujar Puthut, buku ini tak memberi kesimpulan bahkan solusi dari problem-problem itu. Selain riset bahan, metode yang dilakukan adalah wawancara panjang dengan beberapa gallery seni rupa, seniman, kolektor juga pengamat seni.
Puthut dan Enin juga sekaligus membicarakan perkembangan Nadi Gallery dalam kurun waktu 10 tahun dalam buku ini. "Buku ini mungkin belum layak jadi acuan penting bagi yang mau mengkaji serius soal galeri seni di Indonesia. Tetapi bisa menjadi sekedar sumber informasi tentang apa yang pernah dicapai oleh Nadi Gallery," kata Biantoro.
ISMI WAHID