Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjajakan Tuhan Baru  

image-gnews
Teater Kubur. (TEMPO/Dwianto Wibowo)
Teater Kubur. (TEMPO/Dwianto Wibowo)
Iklan


Tempo Interaktif, Jakarta-Jika daun pintu dan jendela sudah terlanjur tercerabut dari engselnya, segala hal akan bebas keluar masuk ke dalamnya. Makhluk asing, binatang, maling atau apa saja mondar-mandir dan mengobrak-abrik tatanan yang semula rapi, tak ubahnya pasar liar.

Harapan dan mimpi-mimpi menjejali benak istri Salman dan Salmin. Sementara suami-suami mereka tak juga beranjak dari kehidupannya, merasa tak mampu mewujudkan mimpi-mimpi sang istri. Segala yang berbau modern, konsumer, jauh dari kolot menjadi tamu yang diagung-agungkan.

Adalah sebuah keluarga besar yang carut marut oleh berbagai permasalahan. Lakon tragis dengan intrik pelik ini dimainkan oleh Teater Kubur dalam rangkaian Festival Salihara ketiga pada Sabtu-Ahad (25-26/9) lalu di Galeri Salihara, Pasar Minggu, Jakarta.

Mengambil judul On-Off (Rumah Bolong), sutradara Teater Kubur, Dindon W.S. ingin menampilkan betapa pelik dan berantakannya situasi negeri ini. Ia menghadirkan tokoh-tokoh dengan berbagai karakter yang sarat simbol. Si nenek tua misalnya, adalah simbol masa lalu dengan kesetiaan terhadap nilai-nilai. Lalu kehadiran dua keluarga kecil, Salman dan Salmin dalam rumah itu adalah bentuk masa kini yang serba dinamis. "On Off seperti juga persoalan mati dan hidup, masa lalu dan masa kini. Ada keseimbangan yang ditawarkan dan tidak semata-mata hitam putih," kata Dindon.

Setiap orang membawa persoalannya sendiri. Dalam rumah yang serba terbuka karena tak ada lagi batas itu, segala permasalahan berpilin bahkan tak terurai. Si Nenek tua yang diperankan Srikuwati, berupaya keras agar keluarga anak-anaknya kembali kepada nilai moral yang selama ini dipertahankan. Rupanya, usaha ini tak disambut baik. Istri Salmon (Siti Aisyah) misalnya, memberontak. Ia menganggap itu semua tindakan kolot.

Begitu juga dengan istri Salmin yang diperankan oleh Zazila. Ia tak peduli lagi dengan nilai moral dan adat yang berlaku di rumah itu. Yang penting baginya adalah 'gula-gula' baru yang lebih manis, yang tak lain adalah modernitas dan segala hal berbau konsumerisme.

Andi Bersama melakonkan tokoh Salmon yang tetap ingin mempertahankan tanah kelahirannya. Namun dia selalu didesak istrinya untuk meninggalkannya. Ekspresinya meluap ketika ia melihat kenyataan bahwa tanah kelahirannya telah dinodai oleh orang asing. Olah tubuh disertai dengan permainan bambu menjadi latar yang menarik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana dengan Salmin selanjutnya. Ia yang diperankan oleh Yardim Ada, mengambil jalan pintas. Mentahbiskan dirinya menjadi lelaki pilihan yang dipinang untuk mati syahid : mengebom dengan dalih jihad.

Dindon menciptakan momen perpisahan yang miris. Salmin dengan sangat sadar meninggalkan istri dan anaknya yang baru saja lahir untuk sebuah kematian. Istrinya hanya ditinggali segepok uang. Ucapan perpisahan yang gamblang ditorehkan Salmin melalui surat yang diberikan kepada istrinya. "Firasat apa yang menjejal-jejal di otakku. Aku tak mengerti apa itu surga dan neraka. Bertahan hidup saja sudah mengurat pikiranku," erang istri Salmin setelah kepergiannya.

Si nenek tak tahan dengan apa yang terjadi di rumah itu. Ia menangisi daun pintu dan jendela yang tercerabut itu. Tokoh orang gila yang diperankan oleh Usamah memberi pencerahan dalam kata-kata bijaknya. Dengan gayanya yang menggoda, ia mengatakan bahwa tak sepantasnya si nenek menangisi jendela dan pintu. Justru jika jendela dan pintu di dalam kalbu tercerabut, menangis adalah sebuah kewajaran. Fisik Usamah memang tak karuan layaknya orang gila. Tetapi ucapannya adalah petuah yang bijak.

Ya, begitu banyak persoalan yang diperlihatkan. Tak dipungkiri hampir semua adegan adalah stressing. Pemanggungan yang mengalir tanpa black out, panggung tanpa level dan pemain yang melakukan segala aktivitasnya di pinggir panggung, cukup menolong ritme pertunjukan tetap terjaga.

Lakon ini sebelumnya pernah dipentaskan di Tokyo, Jepang pada 2008 lalu. Pertunjukan di Salihara ini adalah pertunjukan pertama On-Off di tanah
Di akhir pertunjukan, totem besar yang tertutup kelambu, kair.
eluar dengan mata kiri menyala. Simbol dajjal itu menjadi Tuhan dan telah menggiring pasangan suami istri Salmon dan istri Salmin menjadi budak atas konsumerisme dan modernitas yang jauh dari nilai-nilai. Tuhan baru telah dijajakan. Dan rumah itu sampai kapanpun akan tetap bolong.

Ismi Wahid

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.