Satu sesi yang paling ditunggu penggemar, sehingga ribuan fans memilih menginap di tenda di depan gedung, adalah dialog dengan George Lucas. Kreator saga itu mengungkapkan beberapa fakta dibalik cerita. "Darth Vader diambil dari variasi 'Dark Father' dalam Bahasa Belanda," katanya. Vader merupakan tokoh antagonis dalam Star Wars, dan, mungkin saja, paling masyur sejagat.
Karakter Dexter Jettster dalam film seri ketiga, "Clone Wars", kata Lucas, dia ambil dari nama putranya, Jett. Ada pun Ewok, mahluk berbulu dari Planet Endor, diambil dari nama suku asli Amerika yang bermukim dekat peternakan Lucas di Marin County, California.
Di film, tokoh-tokoh protagonis, seperti Luke Skywalker dan Master Yoda, kerap mengucapkan, "May The Force be with you." Force, kata Lucas, diambil dari konsep Ketuhanan yang ada di berbagai agama. "Saya melihat semua agama, dan mengambil persamaan dari semuanya," ujarnya.
Di acara itu, Lucas menyampaikan penyesalannya tidak dapat menampilkan versi hidup robot R2-D2. "Ini adalah ironi terbesar, saya sudah menyiapkannya selama delapan tahun," katanya.
Lucas pertama kali merilis Star Wars pada 1977. Film bertajuk "A New Hope" itu menjadi budaya pop yang mendunia. Sekuelnya muncul pada 1980 dan 1983. Enam belas tahun kemudian, Lucas merilis prekuel, yang berisi tiga cerita dengan alur waktu sebelum trilogi pertama.
Enam seri cerita Perang Bintang itu meraup lebih dari US$ 5,51 miliar atau Ro 49,6 triliun, menjadikannya film ketiga tersukses setelah seri James Bond dan Harry Potter. "Saya membuat film untuk mereka yang senang menonton film," ujar Lucas. "Senang rasanya bisa dihargai seperti ini."
SPACE | REZA M