Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teguh Ostenrik Pamerkan Tubuh-tubuh Hamil dari Baja  

image-gnews
Foto: Tempo/Arnold Simanjuntak
Foto: Tempo/Arnold Simanjuntak
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -- Teguh Ostenrik, perupa lulusan Jurusan Seni Murni di Hoshschule der Kuenste, Berlin Barat, Jerman, akan memamerkan sejumlah karya terbarunya pada Juni mendatang. Pameran seni rupa yang dikurasi Chris Kerrigan itu digelar di CGartspace, Plaza Indonesia Extension 3rd Floor #E16, Jakarta, selama 12-22 Juni. Galeri dibuka antara pukul 10.00 - 22.00 WIB.

Pameran bertajuk “Linea Nigra” itu memajang sebelas lukisan besar dan lima patung logam yang menggambarkan para perempuan hamil. “Linea Nigra” adalah istilah dalam bahasa Latin untuk menyebut garis gelap dari tengah perut sampai ke bawah yang muncul di perut perempuan yang sedang hamil.

Dalam rilis mengenai pameran ini, panitia pameran menyatakan bahwa seri karya Teguh terbaru ini berfokus pada hubungannya yang paling pribadi dengan istrinya yang sedang hamil. Namun, dalam karya-karyanya, ia tidak menyertakan wajah atau unsur identitas lainnya. Melalui lukisan-lukisannya, Teguh merayakan keindahan perempuan hamil dan perenungan kegelisahan akibat penantian dan persiapan kehadiran sang anak.

Sedangkan melalui patung-patungnya yang besar dan berat, Teguh menunjukkan rasa hormatnya pada perempuan dengan menggambarkannya sebagai wadah yang luar biasa kuatnya Tapi, pada saat yang bersamaan, ia juga memuaskan dorongannya yang hakiki dalam pengendalian proses alam dengan menyatukan potongan-potongan baja kecil di setiap figur. Suatu tempurung telah tercipta, kosong di bagian dalamnya. Ada suatu kerumitan dalam penggunaan materi yang begitu abstrak yang saling bertentangan, sebagai upaya penggambaran kelembutan seorang perempuan hamil. Pada saat yang sama, suatu hubungan tercipta; antara kubah baja yang menjabarkan perut dan perlindungannya, yang disediakan oleh tubuh ibu bagi anaknya di dalam kandungan. Patung-patung besar tersebut kokoh dan menjejak, namun menampilkan pergerakan yang sangat cair.

Dengan begitu banyak variasi yang digambarkan, seri ini memicu beberapa pertanyaan terhadap maksud Teguh. Apakah “Linea Nigra“ suatu gestur agung tentang hubungan antara suami dan istri atau sebuah kesadaran bahwa ego lelakilah yang menjadi faktor pendorong di balik partisipasinya dalam kehamilan itu? Apakah sang lelaki ingin melindungi istrinya atau ibu dari anaknya? Apakah ia memandang tubuh hamil sang istri dengan cinta atau sebagai suatu metode kelanjutan keturunannya? Apakah rasa keperkasaan sang perempuan itu sendiri, ditambah ketakterlibatan si lelaki dalam proses tersebut, yang telah memicu egonya dan mendorongnya mempertanyakan tujuannya?

Seri ini bukanlah semata-mata studi tubuh hamil, tapi suatu pengujian mengenai keterlibatan dan peran sang ayah. Inilah upaya sang seniman dalam mencari pemahaman esensi utama tentang tubuh hamil, sang ibu, sang anak, dan untuk menyeimbangkan ketakpastian mengenai apa yang akan terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teguh Ostenrik adalah seniman yang telah menerima banyak pengakuan nasional maupun internasional. Setelah kuliah di Jerman, dia sempat studi lanjut di New York, Amsterdam, dan Koln. Ia juga telah terlibat dalam ratusan pameran kelompok dan pameran tunggal di Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Jerman, Australia, dan berbagai kota di Asia. Karya-karya seni serta proyek-proyek komisinya dikoleksi oleh berbagai kolektor pribadi, museum, lembaga-lembaga internasional, dan korporasi-korporasi besar. Di antara banyak pengakuan penting yang telah ia terima adalah Top Ten Philip Morris Art Award pada 1997.

Teguh pernah menjadi dosen tamu di Beijing Central Academy of Art pada 2006. Selama tiga tahun berturut-turut (2006-2008), ia aktif menjadi anggota dewan juri dalam China-Asean Youth Art Creativity Contest di Nanning, Cina, suatu kompetisi drawing dengan 3.000 peserta.  Pada 2007, ia menjadi seniman residensi di Penang, Malaysia, untuk ABN-AMRO dan Universitas Wawasan Terbuka. Teguh terpilih sebagai Artis Terbaik untuk kategori Seni Rupa pada 2009 oleh majalah Tempo. Ia kini tinggal di Jakarta. Kerja seninya selama 24 tahun telah didokumentasikan dalam Transcending Time oleh sejarawan seni Barbara Asboth.

Kurniawan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

46 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

53 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.