“Karya-karya yang dipamerkan merupakan refleksi diri para pelukis tentang kehidupan di sekitarnya. Inilah ungkapan kritis lewat rasa yang disampaikan melalui bahasa visual," kata salah satu pelukis Hery Poer.
Kedelapan pelukis itu adalah Suwandi (Batu), Uuk Paramahita (Bali), Heri Poer (Batu), A. Fauzi (Mojokerto), Yoesfianto (Batu), Toni Jaffar (Pasuruan), Ellyezer (Banyuwangi), dan Labiq (Batu).
Goresan delapan pelukis banyak merefleksikan diri para pelukisnya, sehingga tema yang diangkat sangat beragam. Ada tentang semangat bermain yang polos, lucu dan unik. Ada juga tentang isu pemanasan global dan suasana religius. Bahkan ada lukisan tentang skandal Bank Century.
Heri Poer, misalnya, mengangkat tema tentang pemanasan global. Dalam lukisannya, Heri menggambarkan potret bumi dengan berbagai ungkapan warna untuk menggambarkan isu pemanasan global yang sudah menjadi isu internasional.
Heri juga menghadirkan tema kerusakan lingkungan pada karya yang berjudul Fish Soul. Lukisan ini menggambarkan ikan yang hidup di air yang tercemar limbah pabrik.
BIBIN BINTARIADI