TEMPO Interaktif, Beijing-Penyanyi Bob Dylan batal menyapa penggemarnya di Cina setelah pemerintah Beijing menolak permohonan menggelar konser di negara tersebut. Harian Sunday Morning Post memberitakan Dylan sebelumnya berencana menghibur para penggemarnya di Cina, Hong Kong, dan Taiwan, menyusul kesuksesan konsernya di Jepang bulan lalu.
Pihak penyelenggara Brokers Brothers Herald sendiri Januari lalu mengumumkan Dylan akan tampil di Hong Kong 8 April mendatang. Namun setelah pemerintah Cina menolak memberikan izin konser di Beijing dan Shanghai, rencana konser di Hong Kong dan sejumlah negara lain di Asia kemungkinan besar bakal dimajukan.
“Menteri Kebudayaan Cina tidak memebrikan kami izin untuk menggelar konser di Beijing dan Shanghai, Jadi kami tak punya pilihan lain,” ujar Jeffrey Wu, kepala operasi promotor pertunjukan itu. Menurut Wu, sang menteri telah memperketat pengawasan terhadap para penyanyi asing yang akan tampil di Cina setelah penyanyi Bjork yang pro Tibet tampil di Shanghai dua tahun lalu.
Menteri kebudayaan Cina menganggap Bjork itu “melukai perasaan rakyat Cina” karena saat menyanyikan lagu Declare Independence penyanyi asal Islandia itu berseru, “Tibet! Tibet!. Tibet sendiri telah berada dibawah kekuasaan Cina sejak negeri tirai bambu itu mengirimkan balatentaranya ke sana pada 1951dengan alasan “membebaskan” wilayah itu.
Pemerintah Beijing diduga menolak kehadiran Dylan lantaran penyanyi itu di awal kariernya kerap menyanyikan lagu-lagu bermuatan politik. Lagu antiperangnya Blowing in the Wind bahkan sampai sekarang sering dinyanyikan oleh para pengunjuk rasa pro perdamaian.
Nunuy Nurhayati (AFP)