“Dia ingin bisa melukis dan menulis lagi,” kata Joko saat dihubungi, Kamis (4/3). Saat ini, Danarto masih dirawat di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta. “Tapi kondisinya sudah jauh lebih baik,” kata Joko.
Danarto dirawat sejak pekan lalu karena pingsan dari Senin malam hingga Selasa dini hari. Ia menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di paha kanan. Menurut Joko, semua rekannya menahan rencana kepulangan Danarto.
Pasalnya, Danarto masih harus menjalani pemeriksaan otak. Selain itu, kata Joko, biaya perawatan sebesar Rp 75 juta masih belum terbayar. “Dana dari Kementerian Budaya dan Pariwisata baru turun sebesar Rp 5 juta,” kata Joko.
Kementerian Kesehatan, kata Joko, belum memberi bantuan apapun. Padahal, semua biaya direncanakan ditanggung Kementerian Kesehatan. Sedangkan dana Rp 15 juta dari Wakil Presiden Boediono dan dana bantuan dari Kompas sebesar Rp 5 juta akan digunakan untuk biaya hidup Danarto sampai dua bulan mendatang.
Jika dana dari Kementerian Kesehatan tak kunjung cair, Joko melanjutkan, sejumlah kawan dekat akan membantu biaya pengobatan Danarto. Mereka antara lain seniman Bambang Tejo dan Goenawan Mohamad.
PRAMONO