Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Gus Miftah yang Gagal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Setelah Dipanggil ke Kertanegara

image-gnews
Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) dan Pendakwah Gus Miftah (tengah) tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) dan Pendakwah Gus Miftah (tengah) tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, tidak masuk dalam jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Sebelumnya, Gus Miftah menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. Pemanggilan itu diketahui untuk pemberian jabatan sebagai calon wakil menteri dan kepala badan di kabinet yang akan datang.

Setelah resmi dilantik sebagai presiden, Prabowo kemudian mengumumkan jajaran menteri, wakil menteri, dan jabatan setingkat menteri dalam kabinetnya di Istana Negara pada Ahad malam, 20 Oktober 2024. Namun, tidak ada nama Gus Miftah yang disebutkan dalam acara tersebut.

Gus Miftah Ungkap Diminta Urus Toleransi dan Moderasi

Sebelumnya, usai bertemu dengan Prabowo, Gus Miftah mengungkapkan bahwa dia mendapat tugas dari Prabowo untuk membantu pemerintah dalam bidang moderasi dan toleransi. Dia juga membantah bahwa jabatan tersebut adalah wakil menteri. “Yang jelas bukan wakil menteri,” kata Gus Miftah, pada Selasa, 15 Oktober 2024, di Kertanegara IV.

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta itu juga tak mengungkapkan apakah dirinya bakal diplot sebagai kepala badan di kabinet Prabowo-Gibran. "Yang jelas ada amanah presiden yang saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi," ucap dia.

Raffi Ahmad, Gus Miftah, dan Plt Ketum PPP Mardiono usai menemui Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola

Gus Miftah sendiri merupakan loyalis Prabowo yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra itu saat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 lalu. Lantas, seperti apa sebenarnya sosok Gus Miftah yang kini gagal masuk kabinet Prabowo-Gibran? Berikut rangkuman informasinya.

Profil Gus Miftah

Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah merupakan da'i muda Nahdlatul Ulama (NU). Ia dikenal dengan dakwahnya yang berfokus pada kaum marjinal, baik dalam maupun di luar pondok pesantren.

Gus Miftah lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan putra M. Murodhi bin M. Boniran bin Kyai Usman, sekaligus keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Gus Miftah dibesarkan di Yogyakarta dalam lingkungan pesantren. Ia bersekolah di MTS dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I'lum. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada 1999, tapi tidak selesai.

Ia meraih gelar sarjananya di Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada 2023. Sewaktu kuliah, ia juga aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berafiliasi dengan Nahdlatul 'Ulama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan dakwah Gus Miftah sudah dimulai saat usianya menginjak 21 tahun. Dai dengan nama kecil Miftah An'am Maulana Habiburrahman ini, memiliki cara sendiri dalam berdakwah. Meski hidup dan tumbuh di keluarga pesantren yang kuat, Gus Miftah lebih memilih berdakwah dengan pendekatan yang modern, santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Dia juga menyasar target dakwah ke semua kalangan, termasuk para preman, penjudi, dan para pekerja dunia malam. Cara ini terinspirasi dari salah satu kyai kondang asal Kediri, yaitu KH Hamim Tohari Djazuli atau yang lebih akrab dipanggil Gus Miek.

Gus Miftah juga mendirikan pondok pesantren yang diisi khusus kaum marjinal pada 2011. Pesantren tersebut bernama Pesantren Ora Aji dan berlokasi di di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Berbeda dengan pesantren kebanyakan, nama itu diambil dari bahasa Jawa yang berarti tidak berarti atau tidak berharga. Maksud dari nama itu adalah tidak ada seorang pun yang berarti dimata Allah selain ketakwaan.

Terkenal nyentrik, metode dakwah Gus Miftah mendapat dukungan dari berbagai ulama, khususnya di kalangan NU. Seperti Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan dan Alm. KH. Maimoen Zubair asal Sarang Rembang.

Lebih lanjut, nama Gus Miftah melejit usai berdakwah di klub malam yang lokalisasi di Bali. Ia juga menjadi orang yang menuntun presenter sekaligus Youtuber Deddy Corbuzier untuk memeluk agama Islam. 

Di kehidupan pribadinya, Gus Miftah menikah dengan Dwi Astuti Ningsih. Dari pernikahan tersebut mereka memiliki dua anak yaitu Mufti Atholla Sohibul Atkhiya Maulana Habiburrahman dan Mufti Nabiel Ulaya Mecca Maulana Habiburrahman. 

NOVALI PANJI NUGROHO | KHUMAR MAHENDRA | MUH. SYAIFULLAH | EKO ARI WIBOWO | ANTARA berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Gus Miftah Masuk Kabinet Prabowo, Netizen: Kenapa Dia deh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rosan Roeslani Beberkan Tugas Tambahan dari Prabowo untuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi

1 jam lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan capaian kinerja 10 tahun dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Hanin Marwah.
Rosan Roeslani Beberkan Tugas Tambahan dari Prabowo untuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi

Rosan Roeslani mengatakan Prabowo ingin ke depannya lebih banyak hilirisasi yang dijalankan dan tidak hanya berfokus pada pertambangan.


Gibran Blusukan ke Proyek MRT Fase 2: Usahakan Selesai Tepat Waktu

1 jam lalu

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek MRT Jakarta Fase 2 di Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024. Didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Wapres meninjau perkembangan pengerjaan Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin yang menjadi bagian dari MRT Fase 2 Lintas Selatan-Utara (Bundaran HI-Kota). Instagaram/gibran_rakabuming
Gibran Blusukan ke Proyek MRT Fase 2: Usahakan Selesai Tepat Waktu

Gibran meninjau perkembangan pengerjaan Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin yang menjadi bagian dari MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara (Bundaran Hi-Kota).


Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

3 jam lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan (kanan) menunjukan surat permohonan setelah mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di MK. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

Yusril angkat bicara soal Presiden Prabowo pecah Kementerian Hukum dan HAM menjadi tiga kementerian dengan satu kementerian koordinator.


Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

5 jam lalu

Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan (sertijab) Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Kementerian Pendidikan ini terdiri dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan Menteri Kebudayaan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

Fadli Zon mengaku sudah berminat pada kebudayaan lokal sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.


Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

5 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disambut di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat usai pelantikan Kabinet Merah Putih pada Senin, 21 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto kembali ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, kali ini di dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.


Tinjau Proyek MRT Jakarta Fase 2, Gibran Ingatkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Penghijauan

6 jam lalu

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek MRT Jakarta Fase 2 di Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024. Didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Wapres meninjau perkembangan pengerjaan Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin yang menjadi bagian dari MRT Fase 2 Lintas Selatan-Utara (Bundaran HI-Kota). Instagaram/gibran_rakabuming
Tinjau Proyek MRT Jakarta Fase 2, Gibran Ingatkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Penghijauan

Bersama Menhub dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Wapres Gibran meninjau perkembangan pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2.


Nusron Wahid: Ada Pengusaha Punya Jutaan Hektare Tanah Negara, tapi Ada yang Sulit Cari Akses Tanah

6 jam lalu

Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Raja Juli Antoni menyerahkan jabatan Menteri ATR/BPN kepada Nusron Wahid dan Ossy Dermawan di Kementerian ATR/BPN, Senin 21 Oktober 2024. Prosesi serah terima jabatan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh kedua pihak. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Nusron Wahid: Ada Pengusaha Punya Jutaan Hektare Tanah Negara, tapi Ada yang Sulit Cari Akses Tanah

Menteri ATR sekaligus Kepala BPN Nusron Wahid bertekad agar kementerian yang dipimpinnya bisa memberikan keadilan bagi masyarakat di bidang tanah.


Bisikan Prabowo Subianto ke Fahri Hamzah saat Pelantikan Wakil Menteri: Berat, Lo, 3 Juta Rumah

6 jam lalu

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, sesaat sebelum serah terima jabatan di Kementerian PUPR, Senin malam, 21 Oktober 2023. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Bisikan Prabowo Subianto ke Fahri Hamzah saat Pelantikan Wakil Menteri: Berat, Lo, 3 Juta Rumah

Politikus Fahri Hamzah mengaku mendapat tugas berat di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


4 Poin Analisis Para Ahli tentang Gestur Prabowo Saat Dilantik

7 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo sempat bicara soal kekalahannya saat melawan Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Poin Analisis Para Ahli tentang Gestur Prabowo Saat Dilantik

Analisis para ahli tentang gestur Prabowo saat dilantik menggambarkan berbagai emosi yang kompleks, mulai dari kebahagiaan, rasa takut dan lainnya.


Trenggono: Yang Unjuk Rasa Bukan Nelayan tapi Pelaku Usaha yang Tidak Mau Diatur

7 jam lalu

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono saat kunjungan kerja di Batam, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Trenggono: Yang Unjuk Rasa Bukan Nelayan tapi Pelaku Usaha yang Tidak Mau Diatur

Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyinggung soal unjuk rasa yang kerap terjadi. Menurutnya, aksi itu bukan dilakukan dari nelayan.