Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Film Aku Jati, Aku Asperger: Edukasi Sindrom Asperger Lewat Layar Lebar

image-gnews
Film Aku Jati, Aku Asperger. Dok. Falcon Pictures
Film Aku Jati, Aku Asperger. Dok. Falcon Pictures
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Aku Jati, Aku Asperger besutan sutradara Fajar Bustomi mengangkat tema yang jarang tersentuh dalam sinema Indonesia—tentang kehidupan seorang remaja dengan sindrom Asperger. Jati, diperankan oleh Jefri Nichol, adalah karakter yang obsesif pada hal-hal spesifik dan terstruktur, terutama soal kereta api. Film ini mengedepankan sisi edukatif, menyoroti seorang dengan sindrom Asperger dalam berinteraksi beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Kualitas Akting Jefri Nichol sebagai Jati

Aktor Jefri Nichol cukup baik membawa sosok Jati dengan begitu mendalam dan menyentuh. Aktingnya sebagai remaja dengan sindrom Asperger terasa sangat autentik—kebiasaannya mengulang kalimat, bersikap obsesif terhadap kereta api, serta perilakunya yang disiplin dan rigid dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, Jati memiliki rutinitas yang sangat teratur, mulai dari jam bangun tidur hingga menu makanan yang sama setiap harinya. Keteraturan ini yang menjadi zona nyamannya, namun juga menimbulkan konflik saat dunia di sekitarnya berubah. Meskipun demikian, dalam beberapa adegan, aktor kelahiran 1999 itu masih nampak kaku dalam menyampaikan ekspresi penyandang sindrom Asperger. 

Dalam film ini, Jati juga sulit berinteraksi sosial dan menolak perubahan. Konflik puncaknya terjadi saat hubungannya dengan sang kakak, Daru—diperankan Pradikta Wicaksono (Dikta) mulai retak akibat ketidakmampuannya memahami perubahan dinamika keluarga. Kondisi ini memperlihatkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi individu dengan sindrom Asperger.

Dikta dan Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Sindrom Asperger 

Selain Jefri Nichol, Dikta tampil sebagai Daru, kakak Jati. Daru ditampilkan sebagai sosok penyayang namun terkadang frustrasi dalam menghadapi kebiasaan Jati yang sering kali tidak dapat dipahami. Saat Jati mengalami kepanikan karena perubahan di sekitarnya, Daru hadir menenangkannya. 

Peran Dikta dalam Aku Jati, Aku Asperger juga menambah sisi edukasi dan cara berkomunikasi dengan penyandang sindrom tersebut. Namun, konflik utama dalam film ini terletak pada hubungan Jati dengan keluarganya, terutama dengan Daru, kakaknya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sindrom Asperger membuat Jati sulit menerima perubahan, sehingga merenggangkan hubungan dengan pacar Daru. Keinginan Jati untuk memperbaiki hubungan ini mendorongnya keluar dari zona nyaman, termasuk melakukan riset untuk mencari pasangan baru bagi kakaknya. Perjuangan ini membawa Jati pada perjalanan emosional yang tak mudah.

Misi Edukasi Sindrom Asperger

Lebih dari sekadar hiburan, Aku Jati, Aku Asperger juga membawa misi edukasi tentang sindrom Asperger kepada penonton Indonesia. Film ini memberikan gambaran komprehensif tentang cara individu dengan sindrom ini merespons lingkungan dan tantangan sosial di sekitarnya. 

Unsur komedi dihadirkan oleh Trio ABC yang diperankan oleh Nopek Novian, Livy Renata, dan Gabriel Prince yang menambah warna film dengan kejenakaan yang seimbang, meski tidak menutupi keseriusan tema utamanya. Tayang di bioskop mulai 31 Oktober 2024, Aku Jati, Aku Asperger tak hanya menjadi sajian yang menghibur, tapi juga menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia para penyandang sindrom Asperger.

Pilihan Editor: Cara Jefri Nichol Dalami Peran Jati, Remaja dengan Sindrom Asperger

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Hidup Dikta Jadi Bekal Berperan di Aku Jati, Aku Asperger

22 jam lalu

Pradikta Wicaksono (kiri) dan Jefri Nichol (kanan), pemeran Aku Jati, Aku Asperger saat menghadiri konferensi pers di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis malam, 17 Oktober 2024. Keduanya menjelaskan peran dan refleksi mereka terhadap sindrom asperger yang diangkat dalam film. TEMPO/Adinda Jasmine Prasetyo.
Cerita Hidup Dikta Jadi Bekal Berperan di Aku Jati, Aku Asperger

Tak hanya di film, Dikta juga punya kedekatan di kehidupannya dengan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).


Review Film My Annoying Brother: Adaptasi Sukses dengan Suguhan Tawa dan Menguras Air Mata

1 hari lalu

Film My Annoying Brother yang dibintangi Vino G. Bastian, AnggaYunanda, Caitlin Halderman, danKristo Immanuel, tayang di bioskop 24 Oktober 2024. Dok. BASE Entertainment / LifeLike Pictures
Review Film My Annoying Brother: Adaptasi Sukses dengan Suguhan Tawa dan Menguras Air Mata

My Annoying Brother versi Indonesia disuguhkan dengan apik tanpa menghilangkan esensi film aslinya.


Cara Jefri Nichol Dalami Peran Jati, Remaja dengan Sindrom Asperger

1 hari lalu

Film Aku Jati, Aku Asperger. Dok. Falcon Pictures
Cara Jefri Nichol Dalami Peran Jati, Remaja dengan Sindrom Asperger

Jefri Nichol didapuk sebagai pemeran utama dalam film Aku Jati, Aku Asperger.


Review Film Smile 2: Horor Psikologis Keji dalam Balutan Dunia Gelap Popstar

3 hari lalu

Poster film Smile 2. Foto: Paramount International.
Review Film Smile 2: Horor Psikologis Keji dalam Balutan Dunia Gelap Popstar

Smile 2 yang merupakan sekuel film berjudul sama kembali menyuguhkan teror keji dan horor psikologis seperti film pertamanya.


Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Angkat Isu Kesehatan Mental

4 hari lalu

Poster film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Foto: Instagram/@bolehkahsekalisajakumenangis
Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Angkat Isu Kesehatan Mental

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis yang akan 17 Oktober 2024 mengangkat isu kesehatan mental. Begini sinopsisnya.


Review Film Tebusan Dosa: Horor-Misteri dan Plot Twist Mengejutkan di Balik Teror Arwah

7 hari lalu

Poster film Tebusan Dosa yang dibintangi Happy Salma dan Putri Marino/Foto: Instagram/Palari Films
Review Film Tebusan Dosa: Horor-Misteri dan Plot Twist Mengejutkan di Balik Teror Arwah

Tebusan Dosa menghadirkan kisah horor penuh misteri dengan plot twist mengejutkan.


Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

8 hari lalu

Film Canary Black yang dibintangi Kate Beckinsale. Dok. Istimewa
Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

Film Canary Black karya sutradara Pierre Morel dibintangi Kate Beckinsale sebagai agen CIA dan tayang di bioskop mulai 11 Oktober 2024.


Prilly Latuconsina Akui Dekat dengan Dikta, Kode Nunggu Ditembak

13 hari lalu

Dikta dan Prilly Latuconsina. Foto: Instagram Sinemaku Pictures.
Prilly Latuconsina Akui Dekat dengan Dikta, Kode Nunggu Ditembak

Prilly Latuconsina buka suara tentang rumor kedekatannya dengan Pradikta Wicaksono atau Dikta.


Jefri Nichol dan Dikta Main Film Aku Jati, Aku Asperger Tayang 31 Oktober 2024

15 hari lalu

Film Aku Jati, Aku Asperger. Dok. Falcon Pictures
Jefri Nichol dan Dikta Main Film Aku Jati, Aku Asperger Tayang 31 Oktober 2024

Film Aku Jati, Aku Asperger membawa pesan tentang pemahaman terhadap individu dengan spektrum autisme, khususnya sindrom Asperger.


Review Home Sweet Loan: Potret Generasi Sandwich di Tengah Impian yang Terhimpit

29 hari lalu

Poster Film Home Sweet Loan. Dok. Visinema Pictures.
Review Home Sweet Loan: Potret Generasi Sandwich di Tengah Impian yang Terhimpit

Home Sweet Loan bercerita tentang perjuangan generasi sandwich di tengah tantangan ekonomi dan tanggung jawab keluarga besar.