TEMPO.CO, Jakarta - Film komedi romantis Seni Memahami Kekasih diangkat dari buku karya Agus Mulyadi berjudul Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih yang terbit pada 2020. Buku ini bercerita tentang perjalanan cinta Agus bersama sang istri, Kalis Mardiasih. Dalam film tersebut, ia bersama sang istri juga punya andil besar untuk ikut menggarap alur cerita dan permasalahan sosial yang diangkat.
Kalis, selalu penulis, aktivis, sekaligus istri Agus, mengatakan bahwa ia dan sang suami ingin memastikan konflik-konflik dalam film ini relevan dan mewakili kehidupan nyata. “Kami bersedia (untuk difilmkan), dari awal kami bilang mau dilibatkan dalam proses kreatif dan penyusunan cerita. Mau lihat konflik-konflik yang diangkat,” ujar Kalis, dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Seni Memahami Kekasih Fokus pada Keresahan Generasi Muda
Kalis juga menginginkan cerita dalam film Seni Memahami Kekasih dapat mewakili kehidupan generasi muda sehingga banyak penonton yang merasa dekat dengan kisahnya. Menurut penulis buku Sister Fillah, You'll Never Be Alone itu, banyak anak muda yang sedang berjuang mempersiapkan kehidupan dewasa dan masa depannya, namun masih diliputi dengan banyak kekhawatiran.
“Aku mau cerita film ini mewakili orang-orang muda di Indonesia yang selalu galau dan gampang putus harapan. Padahal kenyataannya mereka sedang berjuang, kerja keras menuju dewasa,” kata Kalis. Baginya, penting untuk menggambarkan kenyataan bahwa tidak semua orang muda menerima warisan dari orang tua, sehingga mereka harus bekerja keras.
Jeihan Angga, sutradara film ini, juga mengungkapkan bahwa Seni Memahami Kekasih tidak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat banyak pesan moral. Film ini juga mengangkat isu tentang hak-hak perempuan, seperti yang diperjuangkan oleh Kalis di dunia nyata.
“Saya memasukkan satu hal yang krusial banget, cukup penting sehingga film ini nggak sekadar haha hihi, tapi ada sesuatu yang bisa dipikirkan,” tutur Jeihan. Jeihan menambahkan bahwa peran Kalis sebagai aktivis hak perempuan menjadi inspirasi penting dalam film ini. “Apalagi, Mba Kalis kan salah satu aktivis yang kuat mengangkat hak-hak perempuan,” ujarnya menambahkan.
Proses Panjang dari Novel ke Layar Lebar
Kalis juga mengungkapkan bahwa proses mengadaptasi novel menjadi film cukup panjang. Ada sekitar 38 kisah dalam novel yang dijahit menjadi satu kesatuan cerita dalam film. “Sebagian besar dari novelnya adalah adegan kisah kami yang lucu-lucu banget pas pacaran,” ucap penulis asal Blora, Jawa Tengah itu.
Seni Memahami Kekasih mengisahkan perjalanan romantis penulis dalam mencari dan menemukan cinta sejatinya. Agus Mulyadi, seorang blogger dan penulis mengalami perjalanan cinta yang penuh liku hingga akhirnya bertemu dengan Kalis Mardiasih, seorang penulis dan aktivis yang peduli pada isu-isu perempuan dan sosial. Pertemuan mereka rupanya membawa perubahan besar dalam kehidupan Agus.
Perjuangan keduanya menggambarkan kisah sederhana namun penuh makna tentang cinta dalam kehidupan sehari-hari. Momen-momen seperti berpacaran naik motor, berteduh dari hujan bersama, atau momen kecil lainnya menjadi gambaran romantis yang bisa dirasakan dan menyentuh hati banyak orang.
Dibintangi Febby Rastanty dan Elang El Gibran sebagai pemeran utama, film persembahan IDN Pictures ini siap tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada 5 September 2024. Adapun film ini juga diperankan oleh Sisca Saras, Devina Aureel, Desy Genoveva, hingga stand-up comedian Yusril Fahriza dan Beni Siregar.
Pilihan Editor: Febby Rastanty Hadapi Tantangan Berdialog Bahasa Jawa di Film Seni Memahami Kekasih