TEMPO.CO, Bandung - Kelompok seniman dari Studio Pancaroba di Bandung menggelar pameran berjudul Who Makes The White Cube White. Bertempat di Indeks Project Space Jalan Pangampaan No. 37, Bandung, pameran berlangsung sejak 23 November hingga 10 Desember 2023. “Pamerannya partisipatoris, pengunjung yang mau lihat pameran sekalian mengepel lantai,” kata kurator Axel Ridzky, Kamis 30 November 2023.
Masuk Ruang Pameran Siap Pel Lantai
Sebelum melihat karya di ruang pameran, pengunjung diminta untuk melepas alas kaki. Sebagai gantinya, kaki pengunjung dipasangi sepatu khusus yang bahannya sekaligus untuk mengepel lantai. Sepatu pel itu berbulu tebal dengan aneka warna yang bisa dipilih di rak plastik.
Pameran ini berlatar soal konsep ruang pameran seni yang disebut white cube. Gaya presentasi itu dirancang untuk memungkinkan karya seni menjadi titik fokus tanpa gangguan dari sekitarnya. Sehingga aneka karya dipajang dalam ruangan bercat putih yang sangat minimalis hingga terkesan bersih. Rancangan ruang seperti itu kemudian berlaku umum secara global seiring perkembangan galeri seni modern dan kontemporer.
Kelompok seniman dari Studio Pancaroba yang anonim, kata Axel, menawarkan pengalaman seni yang menggabungkan keindahan dan realitas keseharian dengan cara yang bersih di ruang pameran. Awalnya, mereka mengangkat konsep inklusivitas sebagai dasar dari beberapa karyanya. Ditambah studi lain, kemudian muncul gagasan soal peran yang terkait dengan galeri seni namun seringkali luput dari perhatian, yaitu petugas kebersihan dan pelibatan pengunjung.
Pameran Who Makes The White Cube White karya kelompok seniman dari Studio Pancaroba di Bandung. (Dok.Pameran).
Pengunjung Dilibatkan Pahami Konsep Tersembunyi
Pada karya berjudul 'Seen the Unseen' yang dirancang mirip surat untuk publik, pengunjung harus menggunakan senter yang lampunya memancarkan sinar ultraviolet untuk membacanya. Cara itu mengajak pengunjung untuk memahami konsep komunikasi tersembunyi.
Sementara pada karya instalasi berjudul 'Karma Yoga Marga', mereka menampilkan foto staf kebersihan museum di Bali yang kesulitan mendapat libur untuk melaksanakan ritual adat. Dari cerita itu pula dipasang alat sesaji atau gebogan yang berisi jerigen cairan pembersih, kain lap, dan sikat lantai di pucuknya.
Soal ruang kerja yang bercampur alat kebersihan dan barang lain, ditanggapi lewat karya rancangan cetak biru ruangan yang dinilai layak untuk petugas kebersihan. Gambar pada karya berjudul 'Union Worker Office' itu disertai tulisan berhuruf kapital pada selembar kertas di sebelahnya yang berbunyi, “Membangun ruang yang layak tidak akan mengganggu keseimbangan harga karya seni yang kamu jual.”
Pesan-pesan lainnya tentang seni mereka sampaikan lewat papan kuning sebagai pertanda lantai basah pada seri lima karya yang berjudul 'Rational Suspicion'. Karya-karya lain dibuat dalam bentuk video dan audio. Kelompok seniman Studio Pancaroba dibentuk pada 2019 dan mulai berkarya serta pameran sejak 2020.
Pilihan Editor: Pameran Bersama Lima Seniman Bali Digelar di Galeri Orbital Dago Bandung