TEMPO.CO, Jakarta -- Belum lama ini, sebuah tabloid hiburan ternama di Inggris, yakni Daily Mail U.K. mendapat kritik keras atas pilihan judul berita dalam sebuah artikelnya. Berita utama yang menampilkan BLACKPINK menarik perhatian para penggemar karena konten provokatif tersebut menggali sisi gelap K-pop.
Artikel Daily Mail yang Dinilai Menghina BLACKPINK
Namun, banyak penggemar yang mengatakan bahwa tabloid tersebut memberitakannya dengan cara yang kurang etis. Dalam artikel yang berjudul, "Anda mungkin belum pernah mendengar tentang sensasi K-Pop Korea BLACKPINK sebelum Raja Charles memberikan penghargaan kepada mereka. Namun di sini kami mengungkapkan bagaimana diet ketat, penimbangan berat badan yang dilakukan setiap hari, dan tekanan besar untuk melakukan operasi plastik telah meninggalkan jejak gelap di balik girlband terbesar di dunia ini," tulis judul di Daily Mail yang memancing kemarahan publik.
Jurnalis tersebut menjelaskan sisi gelap K-pop, dengan menyatakan kalimat sebagai berikut. "Penindasan, pelecehan, dan eksploitasi dikatakan sebagai sesuatu yang lumrah, dengan para remaja yang menjadi sasaran latihan yang melelahkan dan penimbangan berat badan setiap hari, serta tekanan untuk melakukan operasi plastik dan dipaksa untuk menandatangani kontrak yang berarti setiap gerak-gerik mereka harus dikontrol."
BLINK Tersinggung dengan Laporan Daily Mail
Namun, banyak penggemar yang tersinggung karena Daily Mail terkesan seperti meremehkan BLACKPINK. Media tersebut menyatakan bahwa girl group tersebut tidak akan pernah menjadi sensasi K-Pop sebelum Raja memberikan penghargaan kepada mereka.
Selain itu, banyak yang menunjukkan bahwa artikel tersebut menggiring opini publik dengan menyoroti pelatihan K-pop hanya dari satu sudut pandang negatif saja, tanpa penelitian yang tepat. Para penggemar yang marah ini turun ke media sosial untuk menanggapi artikel tersebut. Publik, khususnya para Blink, merasa bahwa media tersebut ada sentimen tersendiri pada BLACKPINK, padahal, semua hal yang disebutkan itu biasa terjadi pada banyak idol group.
Banyak netizen yang merasa bahwa judul berita tersebut secara tidak langsung menyiratkan bahwa media itu ada sentimen tersendiri dengan BLACKPINK, padahal mereka merujuk pada cerita idola K-Pop lainnya pada masa trainee dan kenangan dari mantan trainee yang termasuk dalam artikel tersebut.
Netizen membela BLACKPINK karena merasa bahwa media Inggris tersebut seharusnya tidak perlu menutupi pencapaian bersejarah mereka lewat judul yang misoginis, mengandung fitnah, xenofobia, dan menyinggung dalam artikel yang menyesatkan publik.
ALLKPOP | KOREABOO
Pilihan Editor: Yang Perlu Diketahui soal Penghargaan MBE yang Diterima Blackpink dari Kerajaan Inggris