TEMPO.CO, Jakarta -- Belakangan ini, Billie Eilish sedang menjadi sorotan publik. Dia mengungkapkan isi hatinya soal identitas yang selama ini menjadi dilema sebagai publik figur.
Billie Eilish mengaku bersyukur menjadi seorang perempuan, tapi hal itu tidak selalu berjalan mudah baginya. Pemenang Grammy tujuh kali tersebut merefleksikan perasaannya tentang identitas gender saat memberikan pidato yang penuh air mata di acara Variety's Power of Women di Los Angeles.
"Sangat sulit menjadi seorang perempuan di luar sini, teman-teman," kata Billie pada acara yang diadakan pada, Kamis, 16 November 2023.
Bagi pelantun lagu What Was I Made For itu, dia tidak pernah merasakan menjadi seorang perempuan seutuhnya. "Saya tidak pernah benar-benar merasa menjadi seorang perempuan. Dan saya telah menghabiskan sebagian besar hidup saya tidak merasa cocok menjadi seorang perempuan," ujar Billie berbagi perasaannya.
Sejalan dengan lagu yang ia ciptakan sebagai soundtrack film Barbie, ia bingung soal pilihan hidupnya. "Selama beberapa tahun, karena rasa tidak percaya diri itu, saya menjadi seperti sangat 'memilih saya' dan saya akan seperti, Yah, saya tidak seperti gadis-gadis lain karena saya tidak melakukan ini dan ini," kata penyanyi berusia 21 tahun ini.
Sampai sekarang, dia masih bisa bersikap keras pada dirinya sendiri. "Ini terdengar agak berlebihan, tetapi saya memiliki banyak kebencian yang terinternalisasi di dalam diri saya dan saya menemukannya keluar di tempat-tempat yang tidak saya inginkan," katanya sambil menjadi emosional.
Perasaan Billie Eilish Menjadi Seorang Perempuan
Walaupun benci dengan hal-hal yang sangat berkaitan dengan perempuan, Billie mengungkapkan rasa syukurnya. "Dan saya harus mengatakan dengan jujur, saya merasa sangat bersyukur menjadi seorang perempuan saat ini," ujarnya.
Buka-bukaan perihal identitas gender, itu bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Billie pun telah berterus terang mengenai isu tersebut akhir-akhir ini. "Saya tidak pernah merasa diinginkan. Saya tidak pernah merasa feminin. Saya harus meyakinkan diri sendiri bahwa saya adalah seorang gadis yang cantik. Saya mengidentifikasi diri saya sebagai perempuan dan hal-hal seperti itu, tetapi saya tidak pernah benar-benar merasa seperti seorang perempuan," kata Billie kepada Variety dalam wawancara yang diterbitkan pada 13 November.
Billie yang pernah berpacaran dengan vokalis The Neighbourhood, Jesse Rutherford, menjelaskan bahwa meskipun tidak pernah merasa bahwa dia dapat berhubungan dengan perempuan dalam kondisi yang baik, ia mencintai mereka sebagai manusia.
"Saya tertarik pada mereka sebagai manusia. Saya tertarik pada mereka secara nyata. Saya tertarik secara fisik kepada mereka. Tetapi saya juga sangat terintimidasi oleh mereka serta kecantikan dan kehadiran mereka," kata Billie EIlish.
VARIETY | E!
Pilihan editor: Cerita Billie Eilish di Balik Lagu What Was I Made For? Butuh 1 - 2 Jam Menulisnya