TEMPO.CO, Jakarta - Wajah kesal Sherina M. Darmawan kembali terpampang di layar sinema dalam film Petualangan Sherina 2. Kali ini keresahannya bukan berasal dari ejekan Sadam di depan kelas, tapi karena dirinya batal mengikuti perhelatan konfrensi ekonomi dunia di Swiss. Ia yang kini menjadi jurnalis di salah salah satu televisi nasional, harus berpindah lokasi liputan. Tanpa disangka, tugas baru itu membawanya ke petualangan di Belantara Kalimantan.
Sukses dengan film pertamanya, Mira Lesmana dan Riri Riza selaku produser dan sutradara, membuat sekuel keduanya. Pada Senin, 25 September 2023, kepada awak media, Miles Film akhirnya melakukan premiere atau penayangan perdana film ini di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.
Musikal yang Bangkitkan Kenangan Masa Lalu
Nostalgia sudah terasa sejak film menampilkan adegan musikal pertama. Sherina Munaf yang juga mengemban tugas sebagai pencipta lagu dan pengarah musik, memasukkan beberapa intro dan outro lagu dari film pertamanya. Elemen pada lagu seperti Persahabatan dan Jagoan karya Elfa Secoria, turut mewarnai Petualangan Sherina 2. Hal itu diakui Sherina dalam konfrensi pers setelah premiere. “Beberapa lagu walau tidak sama, tapi ada benang merahnya,” ujarnya.
Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.
Selain musikal, penonton juga bisa mengenang film petualangan ini lewat beberapa adegan ikonik. Kehangatan keluarga Sherina, pertemuan kembali dengan Sadam (Derby Romero), hingga aksi kejar-kejaran dengan para penjahat, hadir menjadi penyambung kembali sekuel dengan film pertamanya.
Pertumbuhan Karakter Utama
Petualangan Sherina 2 masih melibatkan Jujur Prananto, penulis naskah di film pertama, sebagai peramu cerita. Sherina digambarkan sebagai pewarta dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang besar. Sementara itu, karakter Sadam yang cenderung cuek di masa kecil, menjelma menjadi pria dewasa yang perduli lingkungan dan sesama.
Kemunculan beberapa tokoh baru menambah kesegaran film ini. Seperti hadirnya Aryo (Ardit Erwhanda), yang menjadi rekan kerja Sherina dengan celetukan konyolnya. Ikon Ratih, seorang perempuan glamor yang diperankan oleh Isyana Sarasvati, juga memberikan nuansa berbeda. Kehadiran tokoh Sindai (Quinn Salman) sebagai anak penghuni hutan Kalimantan, menghidupkan kembali kesan Sherina kecil yang hobi bertualang.
Riri Riza menggabungkan dua pengambilan gambar yang kontras, dari kehidupan urban ke rimbunnya hutan Kalimantan. Sineas yang sudah menghasilkan lebih dari 30 film ini menambahkan adegan kejar-kejaran dengan menggunakan perahu kelotok di sungai. Hal yang membuat unsur petualangan di film ini semakin nyata terasa.
Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.
Romansa Sadam dan Sherina
Setelah lebih dari dua dekade berlalu, banyak penonoton bertanya, apa yang terjadi pada Sadam dan Sherina selama ini? Di film kedua, pertanyaan tersebut terjawab dalam sebuah adegan percakapan saat mereka terjebak di suatu lokasi.
Kolaborasi adegan laga, menguatkan kesan kompleksnya kehidupan yang dilalui keduanya setelah dewasa. Meski tak lagi di Boscha, namun kisah kali ini tetap membawa memori film sebelumnya lewat momen kebersamaan Sadam dan Sherina. Menurut Sherina, persahabatan yang terjalin antara dia dan Derby tak putus sejak memerankan film pertama. Hal ini juga yang membuat chemistry mereka tetap terjaga.
Elly Nurlaeli, salah seorang penonton yang menyaksikan premiere mengaku tersenyum sepanjang film diputar. “Rasanya haru dan nostalgic, kembali melihat mereka berdua,” ujarnya saat ditemui setelah film usai.
Selain romantisme Sadam dan Sherina, film ini juga menghadirkan pesan konservasi lewat adegan pelepasliaran orangutan. Sherina bahkan membuatkan lagu khusus untuk satwa endemik asal Kalimantan tersebut.
Film ini telah lolos sensor untuk semua umur dari Lembaga Sensor Film (LSF) dan tayang perdana di bioskop Indonesia pada Kamis, 28 September 2023.
ILONA ESTERINA
Pilihan Editor: Adegan Pelepasliaran Orangutan di Petualangan Sherina 2 Diambil dengan Teknik One Take Shot