TEMPO.CO, Jakarta - Petualangan Sherina 2 mengangkat isu lingkungan hidup di hutan Kalimantan. Sutradara Riri Riza mengungkapkan proses penggarapan adegan pelepasliaran orangutan dilakukan dalam teknik sekali rekam atau one take shot.
“Kalau teman-teman melihat ada proses pelepasliaran, itu betul-betul hanya satu kali pelepasliaran. Kami tidak mungkin kalau kita bikin adegan melepasliarkan, terus dia diambil lagi, terus take 2. Itu sama sekali tidak ada dalam film ini,” ucap Riri dalam konferensi pers pada Senin, 25 September 2023.
Sekilas sinopsis Petualangan Sherina 2, Sherina kembali bertemu dengan teman masa kecilnya, Sadam, program manager sebuah lembaga konservasi di Kalimantan dalam penugasan meliput pelepasliaran orangutan. Namun, reuni itu terhenti ketika Sayu, anak orangutan yang akan dilepasliarkan dicuri sekelompok orang. Sherina dan Sadam harus bekerjasama untuk membebaskan Sayu.
Proses Syuting dengan Orangutan, Film Petualangan Sherina 2 Kantongi Izin
Mengingat orangutan merupakan satwa yang dilindungi, semua hal terkait syuting dikatakan telah dipersiapkan dengan sangat detail agar tidak ada risiko sedikit pun terhadap orangutan.
Sherina Munaf dan Derby Romero saat syuting film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.
Riri membeberkan bahwa kru harus banyak berdiskusi, konsultasi, dan melibatkan supervisi pihak yang memahami betul kerja sama dengan satwa orangutan. Segala perizinan terkait penggunaan hewan dalam film Petualangan Sherina 2 telah melalui proses yang legal dan jelas.
Di awal menyusun konsep alur sekuel, Riri Riza, produser Mira Lesmana, dan tim memutuskan untuk harus membawa cerita yang baik tentang sesuatu yang perlu disampaikan. Saat itu mereka belum menemukan isu tersebut.
Ide Awal Angkat Isu Orangutan dari Sherina MunafIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
“Dalam proses kami ngobrol, Sherina bilang, ‘Saya harus pelepasliaran orangutan ke Kalimantan.’ Saya bilang, ‘Gimana tuh Sher? Kita boleh ikut enggak?’ Sherina langsung, ‘Bener? Perjalanannya enggak gampang loh.’ Saya sama Riri, ‘Bisa, bisa,’” ungkap Mira.
Sang pemeran utama, Sherina Munaf rupanya terlibat sebagai salah satu relawan di sebuah institusi konservasi orangutan Kalimantan, Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Mira kemudian sepakat bahwa topik inilah yang bisa diangkat ke dalam film mereka nanti.
“Idenya gampang nih, ternyata prosesnya sangat kompleks. Itu sebabnya ada Mandy di sini karena saya bilang produksinya bakal ribet banget kalau enggak ada co-produser yang membantu saya. Saya kebantu banget sama Mandy untuk mengurus semua urusan hutan,” kata Mira merujuk pada co-produser, Mandy Marahimin.
Kru produksi Petualangan Sherina 2 mengajak Mandy Marahimin dan Shanty Harmayn dari Talamedia sebagai co-produser. Mandy dan Shanty ikut terlibat, terutama untuk penulisan skenario orangutan dengan sangat hati-hati demi menjaga kesejahteraan orangutan. “(Orangutan) Memang harusnya dilindungi dan dijaga, tetapi di saat yang bersamaan penting juga diberikan suara dalam kisah ini," kata Mira Lesmana.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO
Pilihan Editor: Sherina Munaf Ungkap Proses Pendalaman Karakter sebagai Jurnalis di Petualangan Sherina 2