TEMPO.CO, Bandung - Seniman Trisna Batara menggelar pameran tunggal karya seninya di Babakan Siliwangi Art Space atau Sanggar Mitra. Berlangsung sejak 20 September hingga 20 Oktober 2023, seluruh karyanya menggunakan sampah alami dari hutan kota Babakan Siliwangi alias Baksil, Kota Bandung.
Karya Trisna dipajang berjejer mulai dari bagian teras hingga ke dalam sanggar. Ragam dedaunan, potongan ranting, juga buah pinus, dan biji-bijian kering diolahnya menjadi media lukisan atau elemen karya. Tema karyanya yang beragam dalam pameran berjudul Limbah Hutan Kota Baksil itu menyuguhkan seputar alam seperti suasana hutan dan beberapa satwa semacam serangga dan ikan.
Sampah Bisa Didaur Ulang Jadi Produk Bernilai
Kurator pameran, Supriatna mengatakan, limbah menjadi fenomena kota yang terus dibicarakan sebagai persoalan. Kian hari jumlahnya terus melimpah dan dianggap tidak bernilai. Sampah juga terasa mengganggu kenyamanan dalam hidup keseharian. “Padahal limbah sebagai obyek yang sangat berharga untuk didaur ulang menjadi aneka produk,” katanya lewat keterangan tertulis, Ahad, 24 September 2023.
Lukisan karya Trisna Batara tentang suasana Hutan Kota Babakan Siliwangi atau Baksil, Kota Bandung. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI
Di tengah masalah Bandung Darurat Sampah akibat kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA sampah di Desa Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, ide Trisna muncul untuk mengolah sampah alami. Sumbernya berada di seberang sanggar yaitu dari hutan kota Babakan Siliwangi. “Tidak saja bernilai artistik, namun ada kandungan makna dan pesan kepada publik,” ujarnya.
Gugah Kesadaran Publik agar Bersahabat dengan Alam
Lewat kekaryaannya itu Trisna Batara menggugah kesadaran publik untuk hidup bersahabat dengan alam. Selain itu juga peduli dan ikut menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitarnya. Pameran itu menjadi bagian dari gelaran Bandung Art Month keenam yang kemarin ditutup. “Namun kegiatan pameran yang berlangsung masih terus berjalan,” kata Rify Effendy, salah seorang anggota dari kelompok BDGConnex yang menggagas acara.
Terhitung selama satu bulan perhelatan Bandung Art Month sejak 20 Agustus hingga 20 September 2023, panitia mencatat ada 70 acara seni yang terlibat. Bentuknya dari pameran, lokakarya, diskusi, pertunjukan, dan lainnya yang tersebar di berbagai tempat. Lebih dari 1.100 orang seniman dan pelaku seni dari berbagai daerah, adapun kunjungan dan partisipasi publik acaranya mencapai 21 ribu orang.
Pilihan Editor: Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika