TEMPO.CO, Jakarta - CEO General Electric Indonesia Handry Satriago meninggal pada Sabtu, 16 September 2023. Pria asal Pekanbaru, Riau yang juga dikenal sebagai penulis buku motivasi ini meninggal dalam usia 54 tahun.
Kabar duka ini disampaikan oleh pendiri Akademi Berbagi, Ainun Chomsun pada Sabtu pagi. Handry Satriago merupakansalah satu pembina yang kerap memotivasi relawan Akademi Berbagi.
"Bang @HandryGE selamat istirahat di sisi Allah SWT. Perjuanganmu telah usia, banyak karya hebatmu yang akan selalu kami kenang dan menjadi inspirasi. Terima kasih atas baktimu untuk @akademiberbagi jasa-jasamu akan jadi amal jariyahmu. Rest in love, Bang," tulis Ainun di X atau yang sebelumnya dikenal dengan Twitter.
Ainun begitu kehilangan sosok teman yang telah banyak membantu dan menginspirasinya. "Terima kasih untuk pertemanan indahnya. Banyak yang ingin aku sampaikan karena begitu besar jasa, karya dan inspirasi untukku," tulisnya di Instagram Story.
CEO General Electric Indonesia Handry Satriago. (Instagram/@handrysatriago)
Handry Satriago Divonis Kanker saat SMA dan Hampir 40 Tahun Duduk di Kursi Roda
Ketika berumur 17 tahun, Handry Satriago divonis mengidap kanker kelenjar getah bening yang tumbuh di tulang belakang. Akibat penyakit tersebut, kakinya mulai goyah dan susah berjalan sehingga ia memutuskan untuk berhenti sekolah. Tidak lama setelah itu, ia tidak bisa lagi berjalan dan harus bergantung pada kursi roda.
Pria kelahiran 13 Juni 1969 itu sempat putus asa dengan kondisi tersebut dan mengurung diri di kamar selama beberapa hari. Sampai akhirnya ayahnya mendobrak pintu kamar dan memberikan nasihat kepada Handry. Sejak saat itu, Handry bangkit dan memutuskan untuk kembali melanjutkan sekolahnya. Kini, sudah hampir 40 tahun Handry duduk di kursi roda.
Handry Satriago Raih Gelar Doktor di UI Sebelum Jadi CEO General Electric Indonesia
Setelah lulus SMA, Handry melanjutkan kuliah S1 di Institut Pertanian Bogor pada 1993 dalam bidang Teknologi Agroindustri. Handry juga kemudian mendapatkan master di bidang managemen dari IPMI, Jakarta, dan MBA dari Monash University, Australia pada 1994. Kemudian pada 2010, ia mendapatkan gelar doktor di bidang strategic management dari Universitas Indonesia.
Setahun setelah mendapatkan gelar doktor itu dia menjadi CEO General Electric atau GE Indonesia. Handry menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat CEO dari perusahaan multinasional itu.
Handry Satriago meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan. Ia menikah dengan teman sekantornya, Dinar Putri Sriardani Sambodja pada Mei 2001. Terakhir Handry membagikan potret keluarga kecilnya akhir tahun lalu. "Akhirnya makan berempat di luar.. setelah tiga tahun! keluar dari gua," tulisnya di Instagram pada 18 Desember 2022.
Pilihan Editor: Sepenggal Pesan Terakhir Djoko Pekik sebelum Meninggal