Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Ketika Berhenti di Sini Ubah Pandangan Para Pemain tentang Kesedihan dan Keberadaan

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
(Kiri ke kanan) Bryan Domani, Umay Shahab, Handayani (Executive Producer), Prilly Latuconsina, Lutesha Sadhewa, Refal Hady di acara konferensi pers Ketika Berhenti di Sini, pada Senin, 24 Juli 2023, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. (TEMPO/Gabriella Amanda)
(Kiri ke kanan) Bryan Domani, Umay Shahab, Handayani (Executive Producer), Prilly Latuconsina, Lutesha Sadhewa, Refal Hady di acara konferensi pers Ketika Berhenti di Sini, pada Senin, 24 Juli 2023, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. (TEMPO/Gabriella Amanda)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain film Ketika Berhenti di Sini, yaitu Prilly Latuconsina, Bryan Domani, Refal Hady, dan Lutesha Sadhewa membagikan perubahan makna dalam memandang kesedihan dan keberadaan orang sekitarnya setelah syuting. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers Ketika Berada di Sini yang diadakan pada Senin, 24 Juli 2023 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Prilly Latuconsina dan Refal Hady Kini Tidak Sembunyikan Rasa Sedih

Prilly Latuconsina membagikan makna kesedihan yang berubah usai menyelesaikan syuting film Ketika Berhenti di Sini. Sebelumnya, Prilly merupakan pribadi yang cenderung menutupi kesedihannya dan ingin selalu terlihat ceria di mata orang lain. "Di depan orang tua enggak pernah nangis, di depan teman haha hihi, pokoknya terkenal sebagai Prilly yang bubbly banget, ramah banget, pokoknya enggak bakal ada yang tahu aku sedih (atau) stres gitu," tuturnya.

Namun, ia pun menyadari kalau hal ini yang akhirnya membuat orang-orang di sekitarnya tidak mampu menjadi pendukung dan mengerti dirinya secara baik. "Pas syuting Ketika Berhenti di Sini aku sadar bahwa, 'Oh pantas orang tua aku jarang ngerti aku kalau aku capek. Oh pantas teman-teman aku suka ngeledekin aku kalau aku kenapa-napa. Karena aku enggak pernah menunjukkan kesedihan itu," katanya.

Prilly Latuconsina, Bryan Domani, dan Refal Hady dalam poster film Ketika Berhenti di Sini. Dok. Sinemaku Pictures

Hal serupa turut disampaikan oleh Refal Hady. Menurut sang aktor, usai proyek ini ia memandang bahwa kesedihan dan terlihat lemah merupakan hal yang wajar sebagai manusia. "Tetapi ternyata enggak baik ya menghindar atau menyembunyikanlah," ujarnya. "Dengan kita seperti itu yang menyembunyikan kesedihan, kita jadi enggak membuka pintu untuk orang memberikan cinta kepada kita sekecil apa pun. Jadi dari film ini gue belajar banyak sih, untuk ya enggak apa apa kelihatan lemah kok. Lu juga manusia biasa," katanya.

Bryan Domani dan Lutesha Belajar Lebih Pahami Orang Lain

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengambil sudut pandang berbeda, Lutesha Sadhewa mengakui dulu ia cenderung keras kepada teman-temannya yang merasa sedih. "Kalau aku dari point of view teman ya, ketika teman terlalu kalut dalam kesedihannya atau tidak bisa move on, dulu-dulu tuh aku terlalu keras kayak, 'ya sudah cari cowok lain saja' atau 'move on lah' atau 'have fun aja'," tuturnya.

Setelah menuntaskan Ketika Berhenti di Sini, perempuan kelahiran 1994 itu menyampaikan kini dirinya mempelajari soal rasa sedih yang harus dirasakan. "Setelah proses film ini, aku akhirnya sadar, kalau itu tuh perasaan teman aku. Kalau dia merasa sedih, ya sudah biarin merasakan sedih itu sampai dia akhirnya bisa move on dengan sendirinya sesuai keinginan dia," katanya.

Bukan hanya Lutesha, Bryan Domani menganggap dirinya beruntung karena sudah bebas mengeluarkan emosinya sejak kecil. "Kalau aku sih lumayan beruntung soalnya dari kecil emang sudah dibiasakan untuk menunjukkan emosi sedih (dan) marah, enggak pernah itu keluarga kita ada filter lah. Keluarga kita memang terbuka dari dulu. Tapi aku jadi belajar kalau terkadang di beberapa situasi enggak semua orang bisa kayak aku," tuturnya. "Enggak bisa kalau lagi sedih dinangisin atau kalau lagi marah ya kesel-kesel aja. Ada beberapa orang yang temboknya lumayan tinggi."

Dari film ini, Bryan menyadari kalau setiap orang memiliki waktunya sendiri untuk merasa sedih. "Kalau memang semua orang punya waktunya sendiri. Juga terkadang aku salah aku baru sadar, aku kayak 'aku ngerti kok perasaan kamu', enggak juga. Soalnya semua orang sedih itu beda-beda," ujarnya. "Ya sudah take your time, ambil waktu kamu. I'm here for you. Jadi kalau misalkan kamu butuh apa-apa kabarin saja, tapi kalau kamu butuh waktu sendiri, silakan."

GABRIELLA AMANDA

Pilihan Editor: Ketika Berhenti di Sini, Film Kedua Umay Shahab sebagai Sutradara, Angkat Kisah Kehilangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

22 jam lalu

Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Prilly Latuconsina menggunakan pengalaman pribadinya untuk menghidupkan karakter Tari di film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.


Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

1 hari lalu

Konferensi pers film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Wilna Liana
Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis berusaha menyoroti isu kesehatan mental yang relevan dengan generasi sekarang.


Prilly Latuconsina Akui Dekat dengan Dikta, Kode Nunggu Ditembak

5 hari lalu

Dikta dan Prilly Latuconsina. Foto: Instagram Sinemaku Pictures.
Prilly Latuconsina Akui Dekat dengan Dikta, Kode Nunggu Ditembak

Prilly Latuconsina buka suara tentang rumor kedekatannya dengan Pradikta Wicaksono atau Dikta.


Ajak Prilly Latuconsina, Konservasi Indonesia Pasang Satelit pada Hiu Paus di Sumbawa

9 hari lalu

Foto aerial sejumlah wisatawan melihat Hiu Paus (Rhincodon Typus) dengan menaiki perahu di objek wisata Hiu Paus Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu 31 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Ajak Prilly Latuconsina, Konservasi Indonesia Pasang Satelit pada Hiu Paus di Sumbawa

Konservasi Indonesia, melibatkan Prilly Latuconsina, memasng satelit pada Hiu Paus di Sumbawa.


Pamer Foto Bareng Lee Min Ho, Prilly Latuconsina Minta Saran Netizen: Pake Adat Apa Ya?

11 hari lalu

Lee Min Ho dan Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Pamer Foto Bareng Lee Min Ho, Prilly Latuconsina Minta Saran Netizen: Pake Adat Apa Ya?

Prilly Latuconsina mendapat kesempatan untuk mengobrol, foto bersama, hingga memeluk Lee Min Ho yang diidolakannya sejak remaja.


Kesan Joko Anwar hingga Lutesha Setelah Nonton Film Home Sweet Loan

15 hari lalu

Film Home Sweet Loan. Dok. Visinema Pictures
Kesan Joko Anwar hingga Lutesha Setelah Nonton Film Home Sweet Loan

Film Home Sweet Loan yang bercerita tentang perjuangan sandwich generation mendapat pujian dari Joko Anwar hingga Lutesha.


Pemain Film Perayaan Mati Rasa Diumumkan, Ada Lukman Sardi, Dul Jaelani hingga Iqbaal Ramadhan

32 hari lalu

Para pemain film Perayaan Mati Rasa karya Sinemaku Pictures. Foto: Dok. Sinemaku Pictures.
Pemain Film Perayaan Mati Rasa Diumumkan, Ada Lukman Sardi, Dul Jaelani hingga Iqbaal Ramadhan

Jajaran pemeran film Perayaan Mati Rasa diisi aktor hingga musisi ternama Tanah Air.


Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Tayang Oktober, Suguhkan Drama Emosional tentang Luka Batin

35 hari lalu

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dibintangi Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono. Foto: Instagram/@sinemaku.pictures
Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Tayang Oktober, Suguhkan Drama Emosional tentang Luka Batin

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis menggambarkan perjalanan emosional perempuan dalam menghadapi trauma keluarga dan menemukan kekuatannya kembali.


3 Film yang Pernah Dibintangi Marshel Widianto, yang Kemungkinan Batal Ikut Pilkada Tangsel

45 hari lalu

Marshel Widianto mendapat lampu hijau dari Partai Gerindra untuk maju menjadi calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pencalonan Marshel diumumkan melalui Instagram Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Instagram
3 Film yang Pernah Dibintangi Marshel Widianto, yang Kemungkinan Batal Ikut Pilkada Tangsel

Marshel Widianto, pelawak tunggal yang semula akan maju ke Pilkada Tangsel, ternyata pernah membintangi film.


Pesan Umi Pipik hingga Prilly Latuconsina agar Cut Intan Nabila Tak Toleransi KDRT

59 hari lalu

Cut Intan Nabila. Foto: Instagram.
Pesan Umi Pipik hingga Prilly Latuconsina agar Cut Intan Nabila Tak Toleransi KDRT

Kasus KDRT yang dialami selebgram Cut Intan Nabila banjir dukungan dari selebritas. Mereka meminta korban tidak menoleransi kekerasan.