Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Borobudur Writers and Cultural Festival Tahun Ini Digelar Daring, Bicara Soal Durga

image-gnews
Poster Borobudur Writers and Cultural Festival. Foto: Istimewa
Poster Borobudur Writers and Cultural Festival. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Acara tahunan Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF tahun ini kembali hadir secara daring pada 24-27 November 2022. Tema yang diangkat tahun ini adalah Durga di Jawa, Bali dan India untuk memperingati arkeolog Indonesia, Hariani Santiko yang wafat tahun lalu.

"Ibu Hariani adalah pengkaji Durga dengan disertasinya yang berjudul Kedudukan Bhatari Durga di Jawa Pada Abad X-XV Masehi," kata penasihat sekaligus salah satu penggagas BWCF, Mudji Sutrisno dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 16 November 2022.  

Borobudur Writers and Cultural Festival Beri Tribut untuk Hariani Santiko

Hariani Santiko merupakan guru besar Universitas Indonesia. Ia merupakan arkeolog penting di Indonesia yang mengajar arkeologi klasik Hindu-Buddha. Penguasaannya terhadap Bahasa Sansekerta membuat Hariani sangat dalam saat mengkaji arkeologi. Disertasi yang dipertahankan pada 1987 itu ditulis dengan standar ilmiah yang tinggi.

Kultus terhadap Durga, menurut Hariani Santiko, merupakan bagian dari kultus dewi ibu pada
masyarakat agraris. "Durga adalah ibu dunia penyebab adanya
nama dan rupa karena Durga adalah kekuatan Siwa saat mencipta, sekaligus pelindung manusia dari ancaman mara bahaya," kata Romo Mudji mengutip disertasi Hariani. 

Romo Mudji menuturkan, disertasi Hariani ini penting lantaran menyajikan data dan analisa mengenai arca-arca Durga di Jawa Tengah dan Jawa Timur di zaman kuno. "Disertasi ini sangat
bermanfaat karena membuat kita bisa memahami salah satu unsur keagamaan
terkuat yang pernah berkembang di Jawa kuno," tuturnya.  Disertasi Hariani ini bersifat internasional lantaran dapat memudahkan kita membuat perbandingan Durga di saat India kuno dan sekarang atau Bali saat ini. 

Lantaran tema yang diambil adalah tentang Dewi Durga, maka pelaksanaan BWCF ke-11 ini akan mengundang para peneliti Durga dari India, Jerman, Amerika, Inggris, dan Australia. Mereka akan membahas Durga dari sudut disiplin dan kajiannya masing-masing.

Ceramah Umum tentang Durga

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mudji Sutrisno, Borobudur Writers and Cultural Festival akan mengadakan Ceramah Umum yang menghadirkan Stephen C. Headley, penulis buku Durga’s Mosque: Cosmology, Conversion and Community in Central Javanese Islam. "Dia akan membicarakan bagaimana sebetulnya tanpa disadari sisa-sisa pemujaan Durga di masa lampau di Jawa kuno masih meresap sampai sekarang dalam ritual-ritual tradisi Jawa sehari-hari di kraton dan pedesaan Jawa," kata Mudji.

Bihani Sarkar dari India akan berbicara soal kultus Durga di India kuno. Lalu Ambra Calo dari University National Australia Visiting Fellow akan membahas perspektif Tantrayana pada pemujaan Durga di Bali kuno dan Lydia Kieven dari Jerman akan melihat adakah unsur Durga dalam relief-relief Panji di Jawa Timur. Adapun Cecelia Levin dari Harvard University akan membahas mengenai relief-relief Ramayana di Prambanan. Sementara Bettina WitteVeen, fotografer dan penulis buku dari Jerman akan memaparkan tentang Sacred Sister, Kali dan Fotografi Kontemporer.

Akan halnya Hudaya Kandahjaya yang tinggal di San Fransisco dalam Ceramah Umum kali ini akan memberikan pengajaran tentang Durga dalam Kabajradharan. Ketua Asosiasi Antropologi Indonesia untuk Sumatera Utara, Zulkifli Lubis akan bicara tentang ritual-ritual Durga di kuil-kuil di Medan.

Baca juga: Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemikiran dan Warisan Budaya Prof. Dr. Edi Sedyawati: Sorotan BWCF 2023

23 November 2023

The 12th BOROBUDUR WRITERS AND CULTURAL FESTIVAL (BWCF) 2023
Pemikiran dan Warisan Budaya Prof. Dr. Edi Sedyawati: Sorotan BWCF 2023

Prof. Dr. Edi Sedyawati, mantan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Republik Indonesia (1993-1998), adalah sosok intelektual dengan banyak pemikiran.


Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

11 November 2023

 Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 (Ist)
Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

Malang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Festival karena tempat ini penting dalam penelitian Edi Sedyawati


Kaji Durga, Arkeolog Hariani Santiko Terima Penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival

28 November 2022

Rohaniwan yang juga penasehat Borobudur Writers and Cultural Festival, Romo Mudji Sutrisno menyerahkan penghargaan Sang Hyang Kamayanikan kepada Utaryo Santiko, anak Hariani di rumah Hariani pada Ahad malam, 27 November 2022. BWCF memberikan penghargaan kepada Hariani, arkeolog UI karena mengkaji arca-arca durga di Jawa secara serius. Foto : dokumentasi BWCF
Kaji Durga, Arkeolog Hariani Santiko Terima Penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival

Sang Hyang Kamahayanikan, penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival diberikan kepada tokoh untuk sumbangan dalam budaya Nusantara.


Merayakan Pemikiran Hariani Santiko (1940-2021), Durga Di Jawa, Bali Dan India

20 November 2022

Borobudur Writers and Cultural Festival
Merayakan Pemikiran Hariani Santiko (1940-2021), Durga Di Jawa, Bali Dan India

Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) adalah sebuah perhelatan untuk mengkaji ulang pemikiran-pemikiran penting para cendikia yang telah melakukan kajian serius dan ilmiah terhadap sejarah dan budaya nusantara kuno


Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

8 September 2022

Film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival
Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

Borobudur Writers And Cultural Festival merilis film Mahendraparvata yang bercerita tentang perjalanan topeng yang menghubungkan Kamboja dan Jawa.


Tim BWCF Bandingkan Tiket Naik Candi Borobudur dengan Angkor Wat

9 Juni 2022

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menunjukkan bagian batu candi yang rusak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa 7 Juni 2022. BKB menyatakan banyak bagian struktur Candi Borobudur yang tergerus atau rusak akibat banyaknya pengunjung dan kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga dan melestarikan benda cagar budaya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Tim BWCF Bandingkan Tiket Naik Candi Borobudur dengan Angkor Wat

Rencana penerapan tarif baru naik Candi Borobudur menuai polemik di masyarakat karena besaran harga yang dinilai terlalu tinggi.


Claire Holt, Perempuan yang Mengungkap Estetika Nusantara dari Lukis Sampai Tari

2 November 2021

Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021. Dok. BWCF
Claire Holt, Perempuan yang Mengungkap Estetika Nusantara dari Lukis Sampai Tari

Buku Claire Holt menjadi pijakan tema BWCF 2021, yakni "Membaca Ulang Claire Holt: Estetika Nusantara, Kontinuitas, dan Perubahannya".


Pelukis Srihadi Soedarsono Mendapat Penghargaan di BWCF 2021

2 November 2021

 pameran tunggal
Pelukis Srihadi Soedarsono Mendapat Penghargaan di BWCF 2021

Dua alasan panitia Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021 memberikan penghargaan kepada Srihadi Soedarsono.


Borobudur Writers And Cultural Festival Tahun Ini Mulai 18-21 November 2021

2 November 2021

Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021. Dok. BWCF
Borobudur Writers And Cultural Festival Tahun Ini Mulai 18-21 November 2021

Rangkaian acara Borobudur Writers and Cultural Festival 2021 terdiri atas pidato kebudayaan, peluncuran buku, temu penerbit, simposium webinar.


Mengenal Satupena, Organisasi Penulis yang Kini Mengalami Dualisme Kepemimpinan

18 Agustus 2021

Ilustrasi menulis. shutterstock.com
Mengenal Satupena, Organisasi Penulis yang Kini Mengalami Dualisme Kepemimpinan

Organisasi Persatuan Penulis Indonesia atau Satupena punya cita-cita meningkatkan kesejahteraan penulis, kapasitas, dan penguatan profesi.