Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival
Film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penari Sruti Respati terlihat anggun menari dengan latar belakang Candi Borobudur yang masih berkabut. Mengenakan kebaya putih dan jarik batik serta sanggul, penari yang juga penyanyi keroncong itu menggoyangkan jari-jemarinya sambil salah satu tangannya memegang topeng. Dengan latar belakang matahari terbit di situs warisan dunia itu, siluet Sruti yang menari pun terlihat ketika mengenakan topeng perempuan di wajahnya. 

Tidak berapa lama, penari Darmawan Dadijono muncul dari sudut lain Candi Borobudur. Mereka berdua pun menari bersama dengan topeng itu. Darmawan alias Iwan membawa topeng laki-laki yang ditemukannya di sungai. Kala itu ia pikir topeng tersebut adalah salah satu sampah yang hanyut dari hulu. "Baunya (topeng) wangi, tiba tiba aku merasa topeng ini bukan dari zaman ini, tapi dari masa lampau. Topeng ini seolah membuat aku untuk membawanya ke Candi Borobudur," kata narator film berjudul Mahendraparvata itu.

Penari Sruti Respati menari di tepi sungai dalam film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival

Dalam film tari tersebut, sebelum sampai di tangan Sruti dan Darmawan, kedua topeng itu sempat dimiliki oleh penari asal Kamboja, Hun Pen dan Chamroeun Dara. Penari profesional itu juga melakukan berbagai gerak tubuh menggunakan topeng tersebut di beberapa situs sejarah negara dengan Ibu Kota Phnom Penh ini. Keduanya seolah menyerap energi dari candi-candi setempat dan menyalurkannya melalui berbagai gerakan yang sangat luwes. 

Tidak ada komunikasi verbal antar para penari. Kisah keempat penari dinarasikan dalam Bahasa Kamboja, juga Bahasa Jawa. Layar hanya menampilkan berbagai lekuk gerakan para penari itu dalam menafsirkan kalimat yang diucapkan narator. Terkadang kamera menyorot gerak tangan mereka, terkadang pula kamera menyasar kaki para penari yang saling silang. "Kami ingin meneruskan apa yang sudah dirintis penari Indonesia, yaitu menghubungkan tari dan candi," kata Penulis Skenario Seno Joko Suyono dalam peluncuran film Mahendraparvata by Borobudur Writers And Cultural Festival pada 3 September 2022. 

Dua penari Kamboja menari di tepi sungai dalam film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival

Seno mengatakan film tari itu bermaksud untuk menghubungkan tari dan arkeologi. Tari kontemporer Indonesia itu banyak dan tidak asing dengan arkeologi di candi. Banyak penari, salah satunya Suprapto Suryodarmo yang berproses dari candi ke candi bahkan di lokasi peninggalan megalitik. Sardono W Kusumo juga melakukan ekplorasi di berbagai candi di Indonesia sampai kuil di Jepang. "Candi itu bukan hal asing dalam tari kontemporer Indonesia di situlah para penari punya kekuatan dalam merespon kekuatan batu ornemane dan asitektur candi," lanjut Seno. 

Yang mungkin berbeda adalah mengambil latar lokasi tari di film itu, yaitu di candi yang berada di Kamboja. Pemilihan tempat itu, kata Seno, berasal latar belakangnya yang pernah menulis buku soal Kamboja. Pengetahuan itu pula mempermudahnya dalam melakukan riset. "Saya membuat novel soal Kamboja, 10 tahun lalu. Saya tahu peta candi di Kamboja. Tugas teman lain adalah merealisasikan naskah saya dari segi estetika," katanya. 

Yang menjadi unik, Seno menggunakan topeng untuk menceritakan hubungan sejarah antara Kamboja Kuno dengan Jawa Kuno. Usut punya usut, ternyata hubungan kedua wilayah ini sudah mulai berkembang sejak abad ke-8. "Dance film ini kan estetika. Bagaimana tari bisa merespon candi, dan tari ini bisa hadirkan koreografi yang sinergi dengan candi," kata Seno. 

Sebagai film tari, film ini memang mengunggulkan angle kamera yang sinematik. Peran director of photography sangat diandalkan di sini. "Kami bukan film dokumenter (yang menampilkan wawancara orang), tapi tari-tari yang merespon candi, ada angle kamera yang sinemakatik," lanjut Seno yang juga dosen prodi Teater di Institut Kesenian Jakarta ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival

Penari Iwan Dadijono menambahkan bahwa dalam membuat film tari, kolaborasi antara koreografer atau penari, sutradara, serta director of photography memang penting. Menurutnya, sebagai penari yang kerap tampil di panggung atau teater, biasanya orang hanya akan melihat penampilan penari dari satu angle saja. Namun ketika penari muncul dalam film tari, ia melihat bagaimana visualisasi dilakukan lebih detail. Kamera bisa mengambil gerakan tari dari angle atas, bawah, kanan atau pun kiri. "Saya sebagai koreografer harus belajar soal sinematografi, begitu juga tim sinematografi harus belajar soal tari. Dengan begitu kita bisa tampilkan gerakan tidak hanya tubuh, tapi secara khusus tangan dan kaki serta sifat-sifatnya. Misalnya bagaimana Nylekenthing, posisi jari-jari kaki yang ditekuk ke atas, jadi punya kekuatan yang luar biasa di kamera," kata penari yang sudah tampil di Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat ini. 

Dalam film itu, memang setiap gerakan tari terlihat sangat rinci. Kamera menyorot lekuk tubuh dan gerakan para penari dengan sangat detail. Terlihat pula bagaimana perbedaan antara tarian dengan topeng yang dibawakan penari asal Kamboja, dengan Tari Topeng yang dibawakan oleh penari Indonesia. Ketika mengisahkan soal topeng, para penari Kamboja tidak pernah mengenakan topeng itu di wajahnya. Biasanya topeng itu mereka pegang ketika sedang menari memaknai kisah dari narator. Sedangkan penari Indonesia membawakan kisah si topeng dengan mengenakannya pada wajah. 

Seno Joko Suyono (kiri) dan Darmawan Dadijono dalam Peluncuran Film Tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival pada 3 September 2022 di Jakarta/Tempo.Mitra Tarigan

Iwan Dadijono mengatakan makna Tari Topeng di Indonesia ada banyak sekali. Bahkan di Indonesia topeng memiliki karakter masing-masing yang mengandung makna kehidupan dan watak manusia. Ada topeng bahagia, sedih, tertawa, atau malu. "Makna topeng di Indonesia sangat luar biasa. Topeng dibuat sesuai karakter mereka. Tapi di Kamboja, topeng digunakan untuk ritual khusus," kata penari dengan pendidikan S3 Penciptaan Seni ISI Surakarta ini. 

Mahendraparvata berarti 'Gunung Indra Agung'. Kata ini berasal dari kata Sansekerta Mahendra (Indra Agung, gelar dewa Hindu Indra). Mahendraparvata menjadi ibukota Khmer pertama sebelum dipindahkan oleh Jayawarman II ke Hariharalaya. Situs arkeologi Mahendraparvata sendiri selama ratusan tahun runtuh dan tersembunyi di hutan belantara Phnom Kulen. Lokasi situs yang diduga berkaitan dengan Mahendraparvata ini diteliti kembali oleh ekspedisi arkeologi yang dimpimpin oleh Jean-Baptiste Chavance dan Damian Evans pada 2012 dengan bantuan teknologi pemindaian laser udara yang disebut LIDAR.

Seno berharap film tari Mahendraparvata ini bisa menjadi referensi serta bahan diskusi bagi para mahasiswa jurusan tari di seluruh Indonesia juga dunia. Lewat metafora perjalanan sepasang topeng gaib yang terombang ambing dari sungai di Kamboja sampai Jawa, Seno ingin masyarakat lebih paham adanya hubungan erat antara Jawa dan Kamboja sejak abad ke-8. Hal itu terbukti melalui prasasti di perbatasan antara Kamboja dan Thailand yang menyebutkan bahwa sebelum jadi penguasa di Kamboja, Raja Kamboja abad ke-9 Jayawarman II, pernah berada di Tanah Jawa. "Kisah itu selama ini hanya diketahui oleh beberapa arkeolog saja," katanya. 

"Perjalanan topeng pengantin... Mereka bagai mempelai ilahi... Pengantin Ilahi... Sungguh tampan dan cantik kedua mempelai itu..."

Baca: Seniman Kawasan Borobudur Menelisik Tradisi Kuno dengan Belajar Seni Topeng

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Batik Air Siapkan 63.360 Kursi Penerbangan untuk Hari Raya Waisak dan Menuju Candi Borobudur

1 hari lalu

Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 8 Agustus 2022. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Batik Air Siapkan 63.360 Kursi Penerbangan untuk Hari Raya Waisak dan Menuju Candi Borobudur

Maskapai Batik Air menyiapkan 63.360 kursi penerbangan mulai 28 Mei-14 Juni 2023, untuk penerbangan dari dan menuju Yogjakarta dan Solo.


Langkah Menteri BUMN Erick Thohir agar Candi Borobudur Tetap Lestari Sebagai Ikon Spiritual dan Wisata

3 hari lalu

Kajian Lapangan Kunjungan Naik Monumen Candi Borobudur mulai dilakukan awal Maret 2023 ini. Dok. PT.TWC
Langkah Menteri BUMN Erick Thohir agar Candi Borobudur Tetap Lestari Sebagai Ikon Spiritual dan Wisata

Pelestarian Candi Borobudur harus terus dilakukan untuk terus mempertahankan keberadaan warisan budaya dunia itu.


Perayaan Waisak di Candi Borobudur, Ada Festival Purnama

4 hari lalu

Suasana perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jateng, Senin, 16 Mei 2022. Kenaikan harga tiket Candi Borobudur bagi wisatawan domestik menuai kritik dari masyarakat dan tokoh politik, yang beranggapan harga Rp 750.000 terlalu mahal. Bahkan Komisi X DPR meminta rencana kenaikan tiket tersebut dievaluasi. ANTARA/Anis Efizudin
Perayaan Waisak di Candi Borobudur, Ada Festival Purnama

PT TWC menyiapkan program side event pendukung untuk perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur.


Cerita Perjalanan Biksu Menuju Candi Borobudur, Disambut Hangat Warga Setempat

11 hari lalu

Sejumlah biksu berjalan kaki saat melakukan ritual thudong di jalur Pantura, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Senin 15 Mei 2023. Sebanyak 32 biksu dari dari berbagai negara melakukan perjalanan ritual thudong dari Nakhon Si Thammarat, Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Cerita Perjalanan Biksu Menuju Candi Borobudur, Disambut Hangat Warga Setempat

Rombongan biksu dari sejumlah negara itu sedang melakukan thudong menuju Candi Borobudur.


Cara Daftar Festival Lampion Waisak Terbaru 2023, Beserta Jadwalnya

12 hari lalu

Warga menerbangkan lampion harapan pada rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jateng, Senin, 16 Mei 2022. Sebanyak 2022 lampion harapan diterbangkan sebagai simbol harapan dan perdamaian untuk dunia. ANTARA/Anis Efizudin
Cara Daftar Festival Lampion Waisak Terbaru 2023, Beserta Jadwalnya

Temukan cara daftar Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur beserta jadwal acaranya. Baca juga syarat dan ketentuan yang berlaku.


Para Biksu Lakukan Thudong ke Candi Borobudur, Apakah Itu?

15 hari lalu

Sejumlah biksu menyebrang Jalan KH Noer Ali saat perjalanan ritual keagamaan (thudong) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 12 Mei 2023. Kegiatan yang diikuti oleh 32 biksu dari sejumlah negara tersebut dalam rangka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023 dengan tujuan perjalanan yaitu Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Para Biksu Lakukan Thudong ke Candi Borobudur, Apakah Itu?

Sebanyak 31 bhante dari Thailand tengah berjalan kaki ribuan kilometer menuju Candi Borobudur untuk memperingati Hari Raya Waisak.


Mengenali Ritual Thudong Para Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

15 hari lalu

Sejumlah biksu saat mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong)  di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 12 Mei 2023. Kegiatan  yang diikuti oleh 32 biksu dari sejumlah negara tersebut dalam rangka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023  dengan tujuan perjalanan yaitu Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Mengenali Ritual Thudong Para Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

Puluhan bhante menjalani ritual Thudong dari Thailand berjalan kaki menuju Candi Borobudur untuk merayakan Waisak pada 4 Juni 2023


Ritual Thudong, Puluhan Bhante Berjalan Kaki Menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

16 hari lalu

Sejumlah biksu saat mengikuti perjalanan ritual keagamaan (thudong)  di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 12 Mei 2023. Kegiatan  yang diikuti oleh 32 biksu dari sejumlah negara tersebut dalam rangka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023  dengan tujuan perjalanan yaitu Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ritual Thudong, Puluhan Bhante Berjalan Kaki Menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

Rombongan bhante itu memulai perjalanan menuju Candi Borobudur pada 23 Maret 2023 dari Nakhon Si Thammarat, Thailand.


Yogyakarta Jadi Satu Lokasi Perayaan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

20 hari lalu

Foto yang diabadikan pada 4 Februari 2023 ini menunjukkan pemandangan Candi Prambanan di Provinsi Jawa Tengah. Candi Prambanan, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. (Xinhua/Xu Qin)
Yogyakarta Jadi Satu Lokasi Perayaan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

Dari sepeda bersama itu, Fawziya mengatakan menjadi kesempatan para peserta dari Qatar untuk melihat lebih dekat potret lanskap kultur Yogyakarta.


Sandiaga Pastikan Tarif Masuk Wisatawan Asing ke Candi Borobudur Lebih Mahal

20 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan delegasi peserta ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 mengunjungi Candi Borobudur dalam kegiatan
Sandiaga Pastikan Tarif Masuk Wisatawan Asing ke Candi Borobudur Lebih Mahal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan tarif masuk wisatawan asing ke kawasan Candi Borobudur akan lebih mahal dibandingkan wisatawan lokal.