TEMPO.CO, Jakarta - Bryan Domani menceritakan pengalaman kelamnya ketika diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya saat memulai kariernya sebagai aktor. Memiliki wajah blasteran dari sang ayah yang berdarah Jerman-Italia, membuat kemampuan akting Bryan diragukan dan disebut hanya mengandalkan tampangnya untuk terkenal.
"Aku naik (terkenal) bukan karena media sosial, alhamdullah kebantu karena zaman itu Indo yang dicari. Tapi director-nya enggak peduli (lancar Bahasa Indonesia atau tidak, harus bisa). Aku syuting sama salah satu director, (umpatan) kebun binatang keluar semua dari mulutnya, diteriak-teriakin, dilemparin rokok," kata Bryan dalam acara Tonight Show Premiere, diunggah di YouTube TonightShowNet pada Rabu, 9 November 2022.
Kala itu, Bryan masih berusia 13 tahun dan baru menekuni bidang akting. Kekasih Mawar De Jongh yang lama tinggal di luar negeri dan lebih fasih berbicara menggunakan Bahasa Inggris itu mengaku kesulitan mengucapkan Bahasa Indonesia. Ketidakmampuan Bryan itu yang membuat sutradara emosi.
"Aku inget banget itu joget-joget adegannya, dialogku panjang-panjang dan Bahasa Indonesia aku kan belum jelas, jadi permasalahan artikulasi kurang jelas," katanya.
Hampir Menyerah
Aktor 22 tahun kelahiran Jerman ini sempat ingin menyerah karena mendapat perlakuan tersebut. Namun, sang ayah memberikannya motivasi untuk melakukan apa yang memang ia sukai. "Papa selalu dukung, 'kalau kamu enggak mau ya silakan, enggak usah (dilajutkan), tapi jangan menyerah karena satu orang doang, buktikan apa yang bisa kamu lakukan'. Akhirnya aku buktikan," katanya.
Bryan Domani mengenakan MEN AIRism Jaket UV Protection Hoodie Resleting. (dok. Uniqlo)
Selain sutradara, kakak kandung dari Megan Domani ini juga pernah diremehkan oleh sesama pemain. Tidak disebutkan namanya, lawan main Bryan itu sampai menantang pemilik nama lengkap Bryan Elmi Domani tidak akan bertahan lama di industri perfilman.
"Ada pemain yang ngomong, 'lu kalau di dunia ini bisa lebih dari tiga tahun gue kasih tiga jempol kaki gue, enggak bakal bisa lu'. Gue disamperin sebelum take 'Ini orang enggak bisa akting, Bang, bule doang mukanya'," katanya.
Bersyukur Mengalami Momen Pahit
Setelah melewati berbagai momen pahit itu, Bryan kini tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Ia membuktikan bahwa dirinya tidak hanya bermodalkan wajah blasteran saja tetapi juga talenta dalam berakting. "Aku jujur berterima kasih soalnya aku melewati itu. Dulu aku benci, tapi aku merasa itu yang membuat aku sekarang, yang di mana orang-orang mulai stres, aku udah santai," katanya. "Pernah merasakan itu, jadi sekarang lebih siap, soalnya dulu benar-benar... enggak ada kata-kata."
Bryan Domani mulai dikenal sejak bergabung dengan boyband Super7 pada 2011. Semakin bertambahnya usia para anggota memilih jalan kariernya masing-masing, termasuk Bryan terjun ke dunia akting. Bryan telah membintangi banyak judul film seperti, Bumi Manusia, Sin, A Perfect Fit, Merindu Cahaya de Amstel, Miracle in Cell No. 7, serta beberapa serial web dan televisi. Film terakhirnya, Miracle in Cell No. 7 berhasil meraih lebih dari 5 juta penonton.
Baca juga: Karakter Bryan Domani dalam Serial Mercury: Ngeselin tapi juga Seru
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.