Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100 Tahun Chairil Anwar, Sang Penyair Sempat Dituduh Lakukan Plagiat Puisi Karawang Bekasi

image-gnews
Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Chairil Anwar, namanya masih sering disebut dalam suksesnya pemberian warna dalam penciptaan karya sastra di Indonesia. Tepat pada tanggal di 26 Juli 1922, pria yang sering dijuluki Si Binatang Jalang ini lahir ke dunia. Ia merupakan anak semata wayang dari pasangan Toeloes dan Saleha.

Dalam dunia sastra, puisi-puisinya terbilang popular dan masih sering dibacakan. Disebutkan dalam laman p2kp.stiki.ac.id, Chairil telah menyumbang karya tulisan sebanyak 75 puisi, tujuh prosa, dan tiga koleksi puisi.Ia juga menerjemahkan 10 puisi dan empat prosa.

Sementara pengarang dan kritikus sastra, HB Jassin mengumpulkan sebagian besar karyanya yang masih tersisa dalam buku berjudul Chairil Anwar: Pelopor Angkatan. Dan pada tahun 1970, Burton Raffel menerbitkan buku berjudul The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar yang berisikan terjemahan bahasa Inggris dari sejumlah karyanya.

Chairil Anwar dan Puisi Karawang Bekasi

Namun di balik itu, ada kasus menggemparkan untuk seorang Chairil, yaitu kasus plagiarisme hak cipta atas karya seseorang. Dalam jurnal berjudul Legal Protection for the Impaired Creator by Plagiarism Act, ada indikasi suatu plagiarisme atas puisi terkenalnya yang berjudul Karawang Bekasi.

Ia diduga menyontek karya dari penyari Amerika Serikat Archibald MacLeish yang berjudul The Young Dead Soldiers Do Not Speak. Hal ini menimbulkan polemik sepanjang masa, bahkan hingga saat ini. Pasalnya banyak penyair yang menyatakan bahwa karya tersebut ialah plagiarisme.

HB Jassin pun mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak sebenarnya salah. Dalam tulisannya di Mimbar Indonesia berjudul Karya Asli, Saduran, dan Plagiat membahas puisi Kerawang-Bekasi, menjelaskan meskipun karyanya itu terbilang mirip tapi tetap ada rasa Chairil di dalamnya.

Melansir jendelasastra.com, masih adanya orisinal dalam setiap puisi terjemahannya sehingga tarikan jiwanya pun masih sangat terasa. Begitu pula dalam menulis, ia dapat menjiwai sebuah karya seni dan memasukan yang sesuai kepribadiannya dalam karya yang ia sadur.

Selain itu, karya yang disadur terbilang ciamik karena Chairil memiliki pengetahuan dan bacaan yang dapat dibilang luas, serta pendidikan yang baik membuat berbagai pemikirannya membuat karya yang dibuat lebih tajam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan dalam jurnal berjudul Plagiat di Perguruan Tinggi (pencegahan dan Penanggulangannya, menjelaskan bahwa Jassin menyebut sajak MacLeish hanya sebuah katalisator penciptaan. Ditambah Jassin menyebut tindakannya itu dilakukan karena ada unsur kebutuhan finansial untuk berobat ke dokter. Namun sempat terjadi ketegangan memuncak ketika digelarnya acara di Gedung Kesenian Jakarta yang membuat beberapa tokoh sampai berkelahi.

Terlepas dari plagiartsmenya, Chairil Anwar telah menjadi pelopor perubahan terhadap sajak di Indonesia. Salah satunya mampu membaharui sajak sesudah perang sehigga terasa lebih berbeda.

Chairil Anwar menulis sajak secara produktif mulai 1942-1949. Namun vitalitasnya dalam menulis mulai menurun karena penyakit yang ia derita. Ia pun meninggal di usia muda pada 28 April 1949. Dan, hari ini seabad atau 100 tahun Chairil Anwar diperingati di mana-mana.

FATHUR RACHMAN 

Baca: Hari ini 26 Juli Chairil Anwar Lahir, Sepak Terjang Penyair Binatang Jalang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

10 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.


Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

11 jam lalu

Untuk memperingati 100 tahun usia Chairil Anwar, Galeri Salihara Jakarta menggelar pameran bertajuk
Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.


Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

15 jam lalu

Joko Pinurbo/Foto: CANTIKA/Brigitta Innes
Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

1 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo


Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.