Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Film Ini Punya Kisah Alternatif Mengenai Tragedi 1965

image-gnews
Adegan film dokumenter
Adegan film dokumenter "Senyap" garapan Joshua Oppenheimer. Film ini mendapatkan nominasi penghargaan Oscar sebagai film dokumenter terbaik pada 14 Januari 2016. Drafthouse Films and Participant Media via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak stasiun televisi yang mulai menayangkan film Pengkhianatan G30S/PKI pada bulan ini. Tidak hanya stasiun televisi, ajakan untuk menonton film tersebut juga datang dari beberapa organisasi kemasyarakatan dan kelompok-kelompok tertentu.

 

Dilansir dari berbagai sumber, beberapa kelompok menganggap bahwa kegiatan menonton film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan upaya merawat ingatan dan tindakan preventif untuk mencegah kebangkitan komunisme di Indonesia. 

Namun film tersebut memiliki beberapa kesalahan data dalam hal menceritakan ulang peristiwa G30 S. Wijaya Herlambang, dalam bukunya yang berjudul Kekerasan Budaya Pasca 1965, mengungkapkan bahwa banyak aspek penggambaran karakter yang kurang tepat dalam film tersebut. Misalnya, tokoh Ketua PKI, D.N. Aidit digambarkan sebagai perokok berat. Faktanya, Aidit adalah orang yang sangat membenci perokok. 

Fakta-fakta lain terkait dengan penggambaran Peristiwa 30 September 1965 juga tidak diceritakan dalam film tersebut. Salah satunya adalah pembunuhan massal terhadap para tertuduh simpatisan PKI. Hal tersebut digambarkan dalam dua film lain, yakni:

Jagal (The Act of Killing) 

Film yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer ini menceritakan mengenai pembunuhan massal tertuduh simpatisan PKI di Medan, Sumatra Utara. Tidak tanggung-tanggung, film ini diperankan oleh Anwar Congo, seorang preman bioskop yang juga algojo pembunuh simpatisan PKI.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film tersebut, Anwar bersama dengan teman-temannya, yang juga merupakan algojo, memainkan reka ulang adegan pembunuhan terhadap para simpatisan PKI dengan sangat detail. Dilansir dari Majalah Tempo, Joshua Oppenheimer mengungkapkan bahwa berbagai adegan yang dilakukan oleh Anwar dan teman-temannya merupakan hal yang benar-benar pernah mereka lakukan. 

Senyap (The Look of Silence) 

Sama seperti "Jagal (The Act of Killing)", "Senyap (The Look of Silence)" juga disutradarai oleh Joshua Oppenheimer. Bedanya, film ini mengambil perspektif korban dan keluarga korban pembantaian massal tersebut. Film ini mengambil perspektif Adi Rukun, seseorang yang keluarganya merupakan korban tragedi '65. Dalam film ini, Adi akan bertemu dengan banyak aktor yang terlibat dalam tragedi '65 untuk mencari keadilan. 

Dua film tentang PKI tersebut bisa dibilang cukup jarang diketahui. Masyarakat masih lebih mengenal trilogi film tentang G30S dari Arifin C. Noer. Dilansir dari minikino.org, kedua film tersebut sama-sama berupaya untuk mewujudkan rekonsiliasi dan mengungkap fakta di balik kasus genosida di Indonesia setelah kejadian G30S

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga:

Sebab Lagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

18 jam lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?


Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

3 hari lalu

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion. Foto: Cinema 21
Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.


Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

3 hari lalu

Lee Sun Kyun ditemukan tewas di dalam mobil yang diparkir di sebuah jalan di Taman Waryong di distrik Jongno, Seoul pada Rabu, 27 Desember 2023. Ia diduga tewas bunuh diri di samping briket arang di dalam mobilnya. REUTERS
Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.


5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

3 hari lalu

Sutradara Mouly Surya memegang Piala Citra sembari mengucapkan rasa terima kasih saat menerima penghargaan kategori Sutradara Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra FFI 2018, di Gedung Teater Besar, TIM, Jakarta, Ahad, 9 Desember 2018.  Mouly Surya memperoleh penghargaan tersebut lewat film
5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.


Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

3 hari lalu

Saat liburan tahun baru, Anda bisa menghabiskan waktu dengan menonton film di Netflix. Berikut rekomendasi film Netflix untuk tahun baru. Foto: Canva
Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.


Pemeran Film The Idea of You

5 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024


Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

6 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024


Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

8 hari lalu

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

8 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

13 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024