TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemengaruh Indonesia yang sedang berada di Amerika Serikat memamerkan nama-nama mereka “terpampang” di bintang Hollywood Walk of Fame. Sebagai salah satu objek wisata modern, seperti dikutip dari TripAdvisor, di sana pengunjung memang bisa berfoto dengan namanya tertulis di salah satu bintang.
Hollywood Walk of Fame menjadi salah satu ikon Hollywood yang diakui secara internasional. Setiap tahun pengelola menambahkan sekitar 24 plakat baru yang disiarkan di seluruh dunia.
Konsistensi dan respon positif publik telah menjadikan Hollywood Walk of Fame sebagai daya tarik wisatawan. Hollywood Walk of Fame tidak diragukan lagi merupakan salah satu ide pemasaran paling sukses yang pernah dihasilkan.
Pencetus ide Walk of Fame adalah E. M. Stuart, yang menjabat sebagai presiden sukarelawan Kamar Dagang Hollywood pada 1953. Mengutip laman resmi Walk of Fame, ia mengusulkan ide jalan kaki sebagai sarana mengabadikan orang-orang yang populer di seluruh dunia.
Tidak diketahui dari mana Stuart mendapatkan ide tersebut. Namun ruang makan di Hotel Hollywood pernah memiliki langit-langit berlukiskan bintang dengan nama-nama selebritas di sana. Hal ini disebut menjadi cikal bakal ide untuk menempatkan nama-nama artis dengan bintang di trotoar.
Pada 8 Februari 1960, konstruksi pembuatan Walk of Fame ini dimulai. Bintang pertama yang diletakkan adalah bintang Stanley Kramer pada tanggal 28 Maret 1960 di dekat persimpangan Hollywood dan Gower. Ia adalah produser dan sutradara film Amerika Serikat kenamaan saat itu.
Saat dibangun, Walk of Fame dirancang untuk menampung 2.518 bintang. Per 8 September 2021, total ada 2.701 bintang selebritas di sana.
Dari ribuan bintang selbritas, hanya bintang milik petinju Muhammad Ali yang dipasang di dinding. Ali meminta bintang Hollywood Walk of Fame miliknya tidak diletakkan di trotoar karena tidak ingin nama “Muhammad” diinjak-injak.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca juga:
Cara Muhammad Ali Memuliakan Rasulullah di Hollywood Walk of Fame