TEMPO.CO, Jakarta - Akira Kurosawa merupakan salah satu sutradara asal Jepang yang film-filmnya banyak mengilhami sutradara di dunia. Kurosawa yang terlahir dari keluarga kaya dan juga keturuanan samurai, ia dan saudaranya sudah sering menonton film sedari kecil. Hal ini dikarenakan ayahnya yang menganggap anak-anaknya harus menerima budaya-budaya dari Barat, salah satu caranya dari film.
Kurosawa lahir di Tokyo pada 23 Maret 1910 ini mengawali karirnya sebagai asisten sutradara. Ketika itu Kurosawa menjadi asisten sutradara terbesar Jepang ketika itu, Kajiro Yamamoto. Bersama Yamamoto, Kurosawa membuat sekitar 24 film dengan Yamamoto dan sutradara lainnya. Dengan pengalamannya bersama Yamamoto, Kurosawa belajar berbagai macam pengetahuan tentang film, salahsatunya kemampuan menulis naskah.
Selanjutnya ia bekerja sendiri dan membuat berbagai macam film. Dalam pembuatan film tersebut ia juga dibantu oleh beberapa koleganya yang juga pernah bekerja dengan Yamamoto. Terbukti Kurosawa mampu melahirkan berbagai film yang juga mendapatkan Piala Oscar. Berikut kami sajikan 3 film terbesar Kurosawa.
Drunken Angel (1948)
Dalam penggarapannya, film ini dibuat pasca perang dunia ke-2. Film ini juga dibuat saat Amerika masih menduduki jepang. Tidak heran jika nantinya film ini mendapatkan sensor yang ketat dari kebijakan propaganda resmi negara. Film ini merupakan karya ekspresif pribadi pertama Kurosawa, dibuat pada tahun 1948 dan menampilkan Toshiro Mifune yang menjadi tokoh utama favorit Kurosawa.
Rashomon (1950)
Rashomon adalah film yang menandai awal dari ketenaran internasional Kurosawa, serta berperan sebagai pengantar film Jepang untuk penonton asing setelah memenangkan Golden Lion di Festival Film Venesia dan Oscar kehormatan masing-masing pada tahun 1951 dan 1952.
Plot berkisar empat karakter memberikan gambaran yang berbeda dari kejadian yang sama, mengarahkan penonton untuk mempertanyakan sifat kebenaran, motivasi, interpretasi dan ingatan. Film ini juga meminjamkan namanya ke Efek Rashomon, yang mengacu pada deskripsi kontradiktif dari peristiwa yang sama yang diberikan oleh orang yang berbeda.
The Seven Samurai (1954)
Film Kurosawa yang paling terkenal berkisah tentang sebuah desa yang diserang oleh sekelompok bandit. Penduduk desa memutuskan untuk menyewa tujuh samurai pengembara untuk mengalahkan preman sebelum mereka dapat mencuri hasil panen penduduk. Dengan waktu tayang lebih dari 200 menit, film samurai pertama Kurosawa adalah film aksi klasik, dan memberikan pengaruh besar pada sinema Jepang dan Hollywood, terutama dalam remake Barat tahun 1960 The Magnificent Seven.
Selain itu, Kurosawa juga banyak memenangkan penghargaan untuk filmnya, terutama Kagemusha (1980), sebuah epik sejarah yang sangat humanistik, dan untuk film laris Ran (1985). Pada 1989 ia kembali memenangi Oscar untuk penghargaan the Lifetime Achievement.
Kecintaan Akira Kurosawa terhadap film begitu mendalam, bahkan banyak sutradara film di Hollywood yang kembali mengadopsi filmnya, antara lain the Seven Samurai yang digabah menjadi the Seven Magnificent. “Bagi saya, pembuatan film menggabungkan segalanya. Itulah alasan saya menjadikan bioskop sebagai pekerjaan hidup saya. Dalam film, lukisan dan sastra, teater dan musik bersatu. Tapi sebuah film tetaplah sebuah film,” ujarnya. Kurosawa meninggal pada 6 September 1998 karena penyakit stroke.
GERIN RIO PRANATA
Baca: 23 Tahun Kepergian Akira Kurosawa Pencipta the Seven Samurai