Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reza Rahadian Tampil di Taksu Ubud, Pertunjukan Seni dan Budaya Bali

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Reza Rahadian dan Christine Hakim dalam pertunjukkan Taksu Ubud. (Dok. Kemendikbud).
Reza Rahadian dan Christine Hakim dalam pertunjukkan Taksu Ubud. (Dok. Kemendikbud).
Iklan

TEMPO.CO, JakartaReza Rahadian tampil di pementasan bertajuk Taksu Ubud yang berfokus pada ekspresi seniman Ubud dalam menyampaikan perasaannya pada alam dan pencipta. Pertunjukan ini merupakan hasil kolaborasi Titimangsa Foundation bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk tetap mengadakan pertunjukan di masa pandemi.

Taksu Ubud adalah sebuah pertunjukan seni drama, tari dan musik yang menampilkan Ubud sebagai bagian penting dari wajah Bali. Melalui kisah yang sederhana, Taksu Ubud merupakan buah dari keinginan untuk menyatukan sebagian kecil dari keindahan seni Ubud. Pertunjukan ini adalah sebuah inisiatif kecil untuk mengadakan kembali ruang bagi sebagian pelaku seni Ubud untuk membangun kembali suasana Ubud yang sarat akan adat dan tradisi Bali.

Ubud sebagai benteng pertahanan dalam pelaksanaan adat dan tradisi leluhur masyarakat Bali. Hampir seluruh masyarakat Ubud hidup dekat dengan adat dan tradisi. Pada siang hari mereka bekerja sebagai petani, pedagang, pengajar dll. Malam hari mereka hidup sebagai pelaku kesenian di Ubud. Pendapatan yang mereka hasilkan dari pekerjaan harian mereka, dikembalikan untuk pengembangan adat.

Founder sekaligus ketua Titimangsa Foundation, Happy Salma yang bertindak sebagai produser bagi pementasan ini menjelaskan bahwa Taksu Ubud terinspirasi dari alam, gerak, tutur dan rasa ikhlas yang tidak berputus asa dari teman-teman di Bali, khususnya Ubud yang memang dekat di hatinya secara pribadi. Kesenian di Bali terutama selalu menjadi jendela keindahan Indonesia. Pada masa sekarang ini rasanya penting memberi ruang untuk para pelakunya mengekspresikan perasaannya. Upaya kecil tapi penting untuk dilakukan.

“Poin paling utama dalam proses kali ini adalah menyatukan energi kerja kolaborasi. Rasa yang menurut saya perlu dimiliki dalam situasi serba sulit seperti sekarang ini. Menyatukan perasaan kebersamaan dengan penuh tanggung jawab dan menghadirkan energi optimisme dan rasa saling mendukung untuk sebuah kerja kreatif yang datangnya dari hati karena bakti dan kecintaan pada seni, adat dan tradisi,” kata Happy Salma dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Senin, 5 Juli 2021.

Pertunjukkan Taksu Ubud. (Dok. Kemendikbud).

Berkisah tentang seorang pemuda Ubud, Umbara, yang sejak kecil tinggal jauh dari Ubud dan ibunya. Tiba saatnya sang Ibu meminta Umbara untuk pulang ke Ubud. Seketika Umbara berhadapan dengan dilema. Haruskah kenyamanan dan kemudahan yang ia peroleh selama di perantauan ia tinggalkan demi cinta Ibu dan Ubud, sebuah tempat leluhur yang asing baginya? Saksikan kisah perjalanan batin Umbara lewat ekspresi para seniman Ubud dalam menyampaikan perasaannya pada alam dan pencipta.

Selain Reza Rahadian, ada pula aktris senior Christine Hakim yang turut tampil. Taksu Ubud melibatkan banyak kelompok penari, penabuh, dan penggiat seni yang memiliki integritas dan dedikasi pada profesi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menjelaskan dengan melakukan kesenian, masyarakat Ubud berhubungan dengan Tuhannya dan membina hubungan baik juga dengan sesama manusia. Adat dan tradisi masyarakat Ubud ini yang juga menarik wisatawan lokal dan dunia untuk datang ke Ubud dan melihat serta merasakan taksu-nya Ubud.

“Berkesenian bagi masyarakat Bali, khususnya Ubud, bukan hanya menjadi kerja kebudayaan, tetapi juga berlaku sebagai ibadah kepada Tuhannya, sebuah identitas diri dan masyarakat, serta pengejawantahan dari taksu—jiwa—masyarakat Ubud itu sendiri,” kata Hilmar.

Reza Rahadian dalam pertunjukkan Taksu Ubud. (Dok. Kemendikbud).

Ida Ayu Wayan Arya Satyani atau lebih dikenal dengan Dayu Ani, sebagai Sutradara Gerak mengungkapkan, pemetasan ini merupakan karya unik dan menantang dikarenakan buah kerja kolaborasi. “Saya yakin, karya yang didedikasikan sebagai sebuah persembahan/doa/jantra/mantram, getaran itu jauh lebih penting daripada pemahaman. Pemahaman akan menyusul kemudian,” kata Dayu Ani.

Sutradara Tabuh, I Wayan Sudirana, sependapat, bahwa proses pengerjaan komposisi pementasan menantang dan sekaligus menyenangkan ketika menyesuaikan dengan tema dan konsep yang tumbuh karena proses bersama. “Contohnya seperti nomor musik ‘Orkestra Semesta’ yang menjadi pembuka pentas. Komposisinya memang panjang secara durasi karena di dalamnya ada siklus nada di sembilan arah mata angin,” kata Sudi, panggilan akrabnya.

Pentas Taksu Ubud telah direkam beberapa waktu lalu bertempat di Arma Museum, Ubud sebagai tuan rumah. Masyarakat dapat menikmati pementasan Taksu Ubud secara daring yang ditayangkan perdana pada Selasa, 6 Juli 2021 pukul 19.00 WIB di kanal Youtube Budaya Saya. Taksu Ubud dapat disaksikan secara bebas selama satu minggu hingga tanggal 12 Juli 2021.

Baca juga: Angga Dwimas Sasongko Berbagi Tips Bikin Film Pendek Pakai Ponsel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

2 hari lalu

Teater Musikal Keluarga Cemara. Foto: Visinema.
Asri Welas Dukung Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara yang Akan Tayang Juni 2024

Asri Welas merupakan salah-satu aktor yang bermain di film Keluarga Cemara pada 2018 dan sekuelnya di 2022.


Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

9 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa


Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

11 hari lalu

Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.


Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

12 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?


Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

14 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.


Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

16 hari lalu

Teater Musikal Keluarga Cemara. Foto: Visinema.
Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.


Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

16 hari lalu

Visinema, Indonesia Kaya, dan Teater Musikal Nusantara (TEMAN) akan mengemas Cerita Keluarga Cemara menjadi Teater Musikal yang akan digelar Juni-Juli 2024 mendatang. Para jajaran produser, sutradara dan kru menggelar Konferensi Pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 April 2024. Tempo/Yuni Rahmawati
Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.


Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

22 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

Produser MD Entertainment Manoj Punjabi Badarawuhi di Desa Penari, mengucapkan selamat atas capaian Siksa Kubur.


Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

25 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan senam yoga. shutterstock.com
Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

25 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".