Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atalarik Syach Bikin Surat Terbuka Setelah Tsania Marwa Menjemput Anaknya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Atalarik Syach. Foto: Instagram
Atalarik Syach. Foto: Instagram
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAtalarik Syach membuat surat terbuka setelah mantan istrinya, Tsania Marwa datang ke rumahnya untuk menjemput kedua anak mereka. Pada Kamis, 29 April 2021, Tsania Marwa datang dengan didampingi oleh petugas pengadilan dan kepolisian.

Kedatangan Tsania Marwa untuk menjemput dua anaknya itu merupakan upaya untuk melaksanakan putusan pengadilan. Majelis Hakim Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat, sudah menetapkan hak asuh anak jatuh ke tangan Tsania. Namun penjemputan itu gagal dan Tsania pulang dengan tangan hampa.

Atas upaya penjemputan itu, Atalarik Syach membuat surat terbuka dan terbagi menjadi beberapa foto yang diunggahnya di Instagram. Atalarik mengaku dua anaknya memilih tinggal bersamanya dibanding ikut dengan Tsania. "Alhamdulillah anak-anak yang punya hati dan perasaan masih memilih bersama saya, adapun surat terbuka yang tertuang dalam foto 2 - 10 menunjukan kebenaran dan apa yang sebenarnya terjadi," tulisnya di Instagram pada Senin, 3 Mei 2021.

Atalarik tidak ada di rumah saat Tsania Marwa bersama petugas kepolisian datang menjemput anak-anaknya. Dia mendapatkan informasi dari keluarga dan kuasa hukumnya yang melihat langsung kejadian tersebut. Atalarik merasa anak-anaknya menjadi korban kezaliman dari agenda eksekusi Pengadilan Agama Cibinong pada hari itu. Terdapat sepuluh poin yang dituliskan Atalarik dalam suratnya.

Tsania Marwa bertemu putranya. Instagram.com

Atalarik keberatan dengan puluhan petugas kepolisian yang datang mendampingi Tsania Marwa untuk menjemput anak-anaknya. Menurut dia, tindakan tersebut seperti sedang melakukan penggerebekan narkoba atau teroris. "Tindakan yang berlebihan dan memancing kerusuhan, juga ketegangan dan keresahan anak-anak saya yang mendapat tindakan eksekusi selama hampir 6 jam, tanpa mempedulikan pengaruh psikologis terhadap anak-anak saya yang berusia 8 tahun dan 5 tahun," tulisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atalarik menilai eksekusi yang dilakukan terhadap anak-anaknya di hari itu adalah bentuk pelanggaran Undng-undang Perlindungan Anak dan Undang-undang Peradilan Anak. "Tindakan Pengadilan Agama Cibinong dalam melaksanakan upaya eksekusi terhadap anak dengan membiarkan kekerasan dilakukan terhadap anak dan mencoba memaksa anak dengan menyuruh anggota kepolisian membantu melakukan penekanan terhadap anak adalah tindakan melawan hukum," tulisnya.

Atalarik juga mengatakan kalau anaknya mendapatkan kekerasan fisik dan verbal saat proses eksekusi berlangsung. Selain itu, Atalarik merasa ibu dan neneknya diperlakukan tidak pantas oleh para eksekutor. "Hal tersebut sungguh tidak pantas karena beliau dan anggota keluarga saya yang berada di rumah saya saat itu, justru turut berupaya membantu petugas serta tidak menghalangi anak-anak saya untuk ikut ibunya, selama tidak ada paksaan," tulisnya.

Atalarik Syach berharap ada keadilan untuk dirinya dan anak-anaknya. "Saya merasa perlu menulis surat terbuka ini agar kita sama-sama dapat menilai dan melakukan segala sesuatu di negara kita yang berlandaskan hukum dan nilai-nilai tinggi budaya, serta sebagai bangsa yang halus budi dan hati untuk dapat memperhatikan kondisi anak dan memperhatikan tindakan kita berdasarkan nilai-nilai agama, nilai kehidupan, dan aturan hukum yang mendasari segala tindak tanduk kita," tulisnya.

Baca juga:
Perjuangan Tsania Marwa Bertemu Buah Hati, Dipersulit Atalarik Syach

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

1 hari lalu

Aksi para Veteran Perang AS untuk memperingati Aaron Bushnell di Oregon. english.almayadeen.net
Banyak Veteran Perang AS yang Bunuh Diri, Pemicu Terbesar Masalah Keluarga

Pemicu depresi dan bunuh diri veteran perang AS beragam, di antaranya lama hidup jauh dari rumah, pasangan, dan anak -- situasi yang membuat stres.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

13 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

13 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

13 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.