TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sosok Radhar Panca Dahana adalah sastrawan dan budayawan yang semasa hidupnya didedikasikan untuk kemajuan kebudayaan Indonesia.
"Tidak ada hari tanpa almarhum berbicara yang tidak ada kaitannya dengan budaya. Beliau adalah tokoh kebudayaan kita," kata Lukman saat ditemui di rumah duka perumahan Villa Pamulang, Tangerang, Jumat 23 April 2021.
Lukman melihat Radhar tetap berkarya dan gigih bertahan di tengah sakitnya hingga 21 tahun harus menjalani cuci darah. "Menurut kita, menurut perhitungan medis sudah tidak memungkinkan. Tapi karena komitmen beliau yang luar biasa bagi ke Indonesiaan, beliau terus melakukan kerja-kerja yang menebarkan manfaat, yang menebarkan kemaslahatan bagi orang banyak," ujarnya.
Ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Radhar Panca Dahana saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. Mereka menyampaikan kekecewaan karena tidak pernah diajak bicara dalam keputusan revitalisasi TIM. TEMPO/M Taufan Rengganis
Lukman Hakim Saifuddin juga mengatakan ini pelajaran yang sangat baik ditunjukkan dan diteladankan oleh almarhum Radhar Panca Dahana. "Terkadang di tengah seminar, di tengah forum diskusi beliau mundur sejenak bukan untuk meninggalkan forum, tapi sekadar bagaimana mengatasi rasa sakitnya dan kembali lagi," ujarnya.
Semangat hidup Radhar Panca Dahana, Lukman melanjutkan, yang didasarkan untuk menyebarkan kemaslahatan bagi orang banyak adalah teladan yang luar biasa. "Mudah-mudahan almarhum husnul khatimah, diampuni segala khilafnya, diterima amal kebajikannya, dan ditempatkan Allah sebaik-baiknya," ucap Lukman.
Baca juga:
Cara Radhar Panca Dahana Melembutkan Puisi yang Keras, Pakai Taktik