Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Radhar Panca Dahana Meninggal Usai Melakukan Cuci Darah

Reporter

image-gnews
Ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Radhar Panca Dahana saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. Mereka menyampaikan kekecewaan karena tidak pernah diajak bicara dalam keputusan revitalisasi TIM. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Radhar Panca Dahana saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. Mereka menyampaikan kekecewaan karena tidak pernah diajak bicara dalam keputusan revitalisasi TIM. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seniman, sastrawan, dan budayawan, Radhar Panca Dahana meninggal pada Kamis malam, 22 April 2021 pukul 20.00 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia meninggal usai melakukan cuci darah yang sudah rutin dilakukannya bertahun-tahun. 

"Memang jadwal rutin dia cuci darah, seminggu tiga kali, Selasa, Rabu, Kamis. Setelah cuci darah, tiba-tiba kondisinya drop," kata Chavchay Syaifullah, Ketua Balai Sastra Indonesia, sahabat Radhar Panca Dahana saat ditemui di rumah duka, di Vila Pamulang, Tangerang Selatan. 

Chavchay menuturkan, saat melakukan cuci darah, Radhar ditemani istrinya, Evi Apriani. Kondisi kesehatan Radhar memburuk beberapa bulan terakhir. "Di rumah pun kita sediakan oksigen," katanya. 

Menurut Chavchay, dalam berbagai kesempatan, Radhar mengaku memiliki 24 penyakit. "Itu akibat dari gagal ginjalnya yang merembet ke fungsi organ lainnya seperti jantung dan lain-lain," kata dia. "Belakangan ini, Radhar mengaku kerap sesak napas."

Jenazah seniman, Radhar Panca Dahana saat disemayamkan di rumah duka, Kompleks Vila Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati

Meski kondisi kesehatannya terus memburuk, Radhar tak kehilangan semangat untuk memperjuangkan anak muda. "Dia itu mendirikan Federasi Teater Indonesia dan Balai Sastra Indonesia. Hingga akhir hidupnya, dia mengusahakan mencarikan dana untuk kelangsungan aktivitas anak muda di bidang teater, meskipun dia sendiri lagi kesulitan keuangan," tuturnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Radhar, kata Chavchay, tak hirau meskipun kondisi kesehatannya terus memburuk. "Ramadan ini saja, dia masih mengisi diskusi online meski dipasang selang oksigen. Dalam keadaan tersengal-sengal, masih semangat berbicara dengan anak-anak muda," ujarnya. 

Teguh Wijaya, sahabat dan aktivis Bulungan menjelaskan, almarhum kerap lupa diri untuk memikirkan kesehatannya. "Kalau sudah berdiskusi, dia betah sampai jam 1 pagi dan tenaganya enggak habis," katanya. 

Kabar meninggalnya Radhar Panca Dahana diungkapkan kakaknya, Radhar Tribaskoro dalam dalam unggahan di akun Facebooknya. "Telah berpulang malam ini pukul 20.00 WIB, adik saya tercinta Radhar Panca Dahana, di UGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusmo (RSCM)," tulis Radhar Tribaskoro, Kamis, 22 April 2021.

Rencananya, jenazah Radhar Panca Dahana dimakamkan besok selepas salat Jumat di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Radhar meninggalkan seorang istri dan tiga anak. 

Baca juga: Radhar Panca Dahana dan Ceritanya Tak Mau Hidup Enak di Prancis

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

3 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

3 hari lalu

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.


5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

4 hari lalu

Seekor Axolotls memanjat dinding akuarium di lokasi eksperimen milik Biology Institute of the National Autonomous University of Mexico (UNAM) di Mexico City (13/2). Binatang saat ini masuk dalam kategoro terancam punah dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).  REUTERS/Tomas Bravo
5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

6 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

Sejumlah teman sejawat membagikan kesan mereka terhadap sosok Joko Pinurbo yang dikenal cerdas, suka membantu, dan ramah.


Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

6 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

7 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

7 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

7 hari lalu

Suasana persemayaman penyair Joko Pinurbo di PUKJ Yogyakarta Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.


Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

7 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.