Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Umbu Landu Paranggi Sang Presiden Malioboro

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Umbu Landu Paranggi saat berbagi cerita di perayaan dua tahun Jatijagat Kampung Puisi di Denpasar, Bali, 26 Mei 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Umbu Landu Paranggi saat berbagi cerita di perayaan dua tahun Jatijagat Kampung Puisi di Denpasar, Bali, 26 Mei 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyair Umbu Landu Paranggi meninggal dalam usia 78 tahun di Rumah Sakit Bali Mandara, Kota Denpasar, Bali, pada Selasa, 6 April 2021, pukul 03.55 WITA.

Penyair Wayan Jengki Sunarta mengatakan Umbu Landu Paranggi dirawat di rumah sakit sejak Sabtu malam, 3 April 2021. Dia dan beberapa rekan seniman terus memantau kondisi Umbu yang terinfeksi Covid-19, hingga menjalani masa kritis sampai wafat.

Umbu Landu Paranggi atau Umbu Wulang Landu Paranggi juga berjuluk Presiden Malioboro. Dia lahir di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 10 Agustus 1943.

Pada 1968, Umbu Landung Pranggi bersama penyair Suwarna Pragolapati, Iman Budi Santosa, dan Teguh Ranusastra Asmara mendirikan Persada Studi Klub atau PSK. Kelompok ini mengelola rubrik puisi di media mingguan Pelopor Yogya.

Komunitas satra itu melahirkan nama-nama besar, seperti Emha Ainun Nadjib, Korrie Layun Rampan, Linus Suryadi AG, dan Yudistira Adi Nugraha. Menurut Jengki, Umbu menetap di Bali sejak 1979. Jengki mengenangnya sebagai penyair yang selalu punya cara unik untuk membangkitkan gairah dan mengapresiasi sastra.

"Bagi Umbu, puisi adalah kehidupan dan kehidupan adalah puisi," kata Jengki Sunarta. Menurut dia, penyair Bali generasi 1980-an sampai 2000-an pernah berinteraksi dengann Umbu Landu Paranggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua penyair Indonesia, Umbu Landu Paranggi dan Emha Ainun Nadjib. Foto: IG Kenduri Cinta.

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut Umbu Landu Paranggi hidup bersahaja. "Dia kaya tidak mau kaya, dia raja tidak mau jadi raja," kata Cak Nun menambahkan. Puisi-puisinya diakui semua seniman penikmat sastra Indonesia. Tapi Umbu enggan terkenal.

Cak Nun menjelaskan, Umbu Landu Paranggi tak ingin puisi-puisinya dimuat di media manapun. "Anda cari ke manapun puisianya enggak ada, wong dia enggak mau dimuat," katanya.

Baca juga:
Sosok Umbu Landu Paranggi, Satu-satunya Guru Resmi Bagi Emha Ainun Nadjib

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

10 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

10 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.


Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

10 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.


Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

10 hari lalu

Joko Pinurbo/Foto: CANTIKA/Brigitta Innes
Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.


Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

10 hari lalu

Sejumlah penulis horor menggunakan beragam pendekatan dan penggalian ide dalam berkarya.
Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

11 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

11 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo


Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

11 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

11 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

19 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni