Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

20 Maret 81 Tahun Lalu, Sastrawan Sapardi Djoko Damono Lahir

Reporter

image-gnews
Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Karya-karya puisi dari Sapardi Djoko Damono atau yang akrab disapa SDD, begitu tertanam di pikiran masyarakat Indonesia. Bahkan banyak puisinya yang dialih wahanakan menjadi lagu.

SDD lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 20 Maret 1940. Ia tumbuh besar di kota tersebut mulai SD hingga SMA dan pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di UGM.

SDD sudah memiliki kebiasaan menulis sejak usianya masih  remaja dan sudah mengirimkan tulisannya ke berbagai macam majalah. Bahkan kebiasannya ini semakin berkembang ketika ia memasuki jurusan Sastra Barat di bidang Bahasa Inggris. Dengan proses tersebut tidak perlu diragukan bahwa karya-karyanya abadi dan membuatnya menjadi salah satu pujangga terkemuka.

Sebelum besar sebagai Penyair, Sapardi pernah mengajar di IKIP Malang dalam kurun waktu 1964 hingga 1968. Ia juga pernah menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah Horison pada 1974. Setelah itu Sapardi kembali ke dunia pendidikan dan mengajar di UI. Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999.

Puisinya yang berjudul Aku Ingin menjadi salah satu puisi yang paling tertancap di pikiran pembaca-pembacanya. Ia mengatakan bahwa puisi ini ditulis dalam kurun waktu lima belas menit. Puisi SDD yang memilliki diksi romantis, tidak diragukan banyak yang mengaguminya terkhusus kawula muda.

Baca: Sapardi Djoko Damono Berpulang Dan Festival Hujan Bulan Juni 2021

Puisi Aku Ingin merupakan puisi yang tertuang di dalam buku Hujan Bulan Juni, buku ini sudah terbit sejak 1994. Bahkan buku ini juga sudah difilm kan pada 2017 lalu dengan judul yang sama pula. Tidak hanya bukunya, puisi Aku Ingin juga dialih wahanakan menjadi lagu, yang menyanyikannya duet alm. Ari Malibu dan Reda Gaudiamo. Bahkan lagu Jason Ranti dengan judul Lagunya Begini Nadanya Begitu terinspirasi dari puisi ini.

Hal ini membuat penyair Joko Pinurbo mengatakan, “Dia (Sapardi Djoko Damono) adalah salah satu rasul utama dalam kesusasteraan Indonesia.”

Adapun karya puisi-puisi Sapardi yang dibukukan adalah, Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Hujan Bulan Juni (1994), dan lainnya. Selain itu Sapardi juga mengeluarkan trilogi Hujan Bulan Juni, yang terdiri dari Pinkan Melipat Jarak, Yang Fana Adalah Waktu, dan Hujan Bulan Juni.

Dengan banyaknya tulisan yang telah dibukukan membuat Sapardi meraih beragam penghargaan yaitu anugerah SEA Write Award pada 1986 dan penghargaan dari Achmad Bakrie pada 2003.

Karya Sapardi terbaru adalah Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang, dalam buku ini ia berkolaborasi dengan penulis muda Nadhifa Allya Tsana atau yang dikenal Rintik Sendu.

Pada 19 Juli 2020 lalu. dunia Kesusasteraan Indonesia kembali berduka ketika sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal. Sapardi mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang. Puisinya dengan kata sederhana namun sarat makna akan selalu terngiang di pikiran masyarakat Indonesia. Sapardi abadi beserta karya-karyanya, yang fana adalah waktu.

GERIN RIO PRANATA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

1 hari lalu

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. Foto Sekretariat Wakil Presiden
Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.


Teguh Prakosa Raih Elektabilitas Tertinggi Bakal Calon Wali Kota Solo, Siap Hadapi Kaesang atau Mangkunegara X?

7 hari lalu

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Selasa, 23 Agustus 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Teguh Prakosa Raih Elektabilitas Tertinggi Bakal Calon Wali Kota Solo, Siap Hadapi Kaesang atau Mangkunegara X?

Teguh Prakosa punya modal sebagai calon Wali Kota Solo dengan elektabilitas tertinggi saat ini. Bagaimana dengan Kaesang dan Mangkunegara X?


Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

22 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

Masyarakat sipil, akademisi, hingga sastrawan tercatat telah mengirim Amicus Curiae ke MK terkait sidang sengketa pilpres 2024.


Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

22 hari lalu

Makam sastrawan Yudhistira Massardi di TPU Pedurenan, Bantar Gebang, Bekasi, Rabu, 3 April 2024. Foto: Istimewa
Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.


Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

23 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram Siska Massardi.
Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

Siska mengungkapkan perjuangan suaminya, Yudhistira ANM Massardi yang tidak mudah saat melawan sakit yang dideritanya itu.


Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

23 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

Saudara kembar Yudhistira ANM Massardi, Noorca Marendra Massardi menjelaskan, jenazah penulis novel Arjuna Mencari Cinta itu akan dimakamkan pagi ini.


Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

23 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi yang juga merupakan ayah dari musisi Iga Massardi, meninggal pada 2 April 2024 di RSUD Bekasi.


Harta Kekayaan Jokowi Naik Rp 13,4 Miliar dalam Setahun, Berikut Rincian Komplit Versi LHKPN

31 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah pada Selasa, 26 Maret 2024. Di sana, Jokowi bakal meresmikan sejumlah proyek infrastruktur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
Harta Kekayaan Jokowi Naik Rp 13,4 Miliar dalam Setahun, Berikut Rincian Komplit Versi LHKPN

Jumlah harta kekayaan Jokowi naik Rp 13,4 miliar setahun ini. Pada 2022, harta Jokowi Rp 82,36 miliar menjadi Rp 95,8 miliar. Ini rinciannya.


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

32 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

35 hari lalu

Penyair Gus Jur Mahesa membaca puisi dalam aksi Jokowi Offside di Cikapundung River Spot, Bandung, Jawa Barat, 7 November 2023. Aksi yang dihadiri akademisi, praktisi seni budaya, dan mahasiswa, bersama Forum Masyarakat Sipil Jawa Barat, melakukan aksi tiup peluit sebagai simbol menentang intervensi dan kolusi Presiden Jokowi terkait putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi. TEMPO/Prima mulia
Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.