Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makna Ruang Publik Bagi Seniman Bandung di Masa Pandemi

image-gnews
Performance art Agung Eko Sutrisno dalam video 10 menit garapan bersama Aura Arian berjudul A Brief History of Cicadas/ANWAR SISWADI
Performance art Agung Eko Sutrisno dalam video 10 menit garapan bersama Aura Arian berjudul A Brief History of Cicadas/ANWAR SISWADI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan seniman Bandung memaknai ruang publik di masa pandemi Covid-19 dengan memposisikan diri sebagai pejalan kaki. Alih-alih merayakan ruang publik, mereka menggugat kesadaran soal tempat di luar kamar isolasi mandiri. Hasil karyanya dipamerkan di galeri Orbital Dago, Bandung hingga 14 Maret 2021 dalam proyek berjudul Shifting Space.

Seorang lelaki berkostum pejuang muncul di daerah Cicadas, Bandung dengan cara tak lazim. Dekat sebuah pasar di pinggir jalan, tubuhnya tergeletak dengan posisi tengkurap sambil memejamkan mata. Pun di sebuah tempat parkir kendaraan dan jalan gang permukiman warga. Di sisi jalan lain, dia duduk terkulai sambil bersandar ke tiang-tiang besi.

Baca: Tak Bisa Pentas Saat Pandemi, Seniman Betawi di Condet Gelar Pertunjukan Virtual


Performance art oleh Agung Eko Sutrisno yang dirangkum dalam video berdurasi 10 menit itu digarap bersama rekannya, Aura Arian. Seniman dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung itu menampilkan karya berjudul A Brief History of Cicadas. Mereka menghadirkan ingatan sejarah suatu tempat yang pernah menjadi sasaran pemboman oleh penjajah saat perang kemerdekaan.

Pameran yang digelar sejak 26 Februari itu juga memajang karya foto Condro Priyoaji. Berjudul Polusi Warna, dia tertarik dengan fenomena warna yang terjadi di lingkungan keseharian. Fokus obyek fotonya yaitu beberapa papan iklan di beberapa lokasi. Ketertarikan akan fenomena warna ini muncul dari kebiasaannya melukis ketika kuliah.

Duet Widi Wardani dan Rainda Satrya menghadirkan karya interaktif di ruang publik. Mereka menghadirkan sebuah board game yaitu ludo. Karya yang dimainkan oleh beberapa orang di pinggir jalan itu berjudul Komunikasi Ludo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Instalasi karya Delpi Suhariyanto berjudul Melihat Secara Terpisah/ANWAR SISWADI

Dengan konsep yang hampir mirip, kelompok guru berinteraksi dengan suara-suara di sekitarnya. Grup musik yang dibentuk kalangan pengajar itu membuat pertunjukan konser di jembatan penyeberangan kereta dekat Stasiun Bandung. Selain menangkap suara dari vokal serta instrumen musik yang dimainkan, microphone juga mereka arahkan ke kereta api yang melintas di bawah mereka.

Menurut Kelana Wisnu Sapta Nugraha dalam tulisan pengantar pameran itu, para seniman menjalani proses lokakarya singkat serta memakai metode flaneur yang dipopulerkan oleh Walter Benjamin untuk mendekati subjek. “Dengan memposisikan diri sebagai pejalan kaki, para seniman mendekati ruang dalam proses meditatif, aktif, atau pun interaktif,” katanya. Peserta lain yang ikut dalam pameran bersama ini yaitu Delpi Suhariyanto, Fefia Suh, dan Marten Bayuaji.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

3 jam lalu

Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah. Foto: Canva
4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.


Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

8 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

Menurut BNPB, korban gempa Bandung membutuhkan bantuan seperti pakaian bayi, selimut, makanan pengganti ASI dan siap saji, tenda, matras, air mineral.


Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

11 jam lalu

Warga melihat bangunan yang roboh akibat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan. TEMPO/Prima mulia
Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

BPBD Jawa Barat menyebut total masyarakat terdampak gempa di Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, dan Bogor mencapai 21.709 jiwa.


Gempa Bandung: Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Whoosh Kembali Beroperasi

17 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. BPBD Jawa Barat mencatat hingga Rabu siang, 18 September 2024, pukul 14.00 WIB, korban luka-luka akibat gempa M4,9 di Kabupaten Bandung mencapai 81 orang. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Bandung: Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Whoosh Kembali Beroperasi

Pemerintah Kabupaten Bandung dan Garut menetapkan status tanggap darurat bencana akibat gempa M 5.0, Rabu, sementara Whoosh bisa beroperasi lagi.


2 Siswa SMA Bandung Terseret Ombak Pantai Cemara Cianjur, Satu Belum Kembali

1 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. shutterstock.com
2 Siswa SMA Bandung Terseret Ombak Pantai Cemara Cianjur, Satu Belum Kembali

Sampai hari ketiga, Rabu 18 September 2024, pencarian siswa SMA itu masih berlangsung. Diawali pergi mengisi liburan bareng lima teman.


Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

1 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.


Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

Tersangka pembunuhan istri di Buahbatu Bandung itu ditangkap di Pantai Cibangkong, Desa Sancang, Kabupaten Garut pada Senin pagi.


Gempa Bandung: 82 Cedera, 800 Bangunan Rusak 14 Jadwal Kereta Whoosh Dibatalkan

1 hari lalu

Bangunan roboh di Kabupaten Bandung pasca gempa bermagnitudo 4,9 dari pergerakan Sesar Garsela, Rabu 18 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Gempa Bandung: 82 Cedera, 800 Bangunan Rusak 14 Jadwal Kereta Whoosh Dibatalkan

Gempa Bandung berkekuatan M 5.0 menyebabkan 82 orang luka-luka, 700 bangunan rusak, 14 jadwal Whoosh dibatalkan, dan ganggu 11 perjalanan kereta


Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Peta pusat gempa dengan kekuatan magnitudo 5.0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar


Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. freepik.com
Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.