Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wujudkan Mimpi, Denada Ajak Anak Penderita Kanker Latihan Zumba

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Denada Tambunan, Brand Ambassador Zumba Indonesia
Denada Tambunan, Brand Ambassador Zumba Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Brand Ambassador Zumba® Indonesia Denada Tambunan mengadakan kelas virtual Zumba® Kids pada tanggal 20 November untuk memperingati Hari Anak Sedunia. Denada bermitra dengan tiga rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker yang berasal dari Bali dan Aceh dalam melakukan kelas virtual itu. Kelas diadakan melalui platform virtual untuk terus menjaga protokol keamanan selama pandemi.

“Ini adalah salah satu mimpi saya dan rasanya luar biasa akhirnya saya berhasil mewujudkannya. Sebagai ibu dari seorang anak penderita kanker, saya menyadari perjuangan yang dihadapi anak-anak ini setiap hari. Melalui kelas virtual Zumba® Kids ini, saya berharap dapat memberikan mereka kebahagiaan dan alasan untuk tersenyum,” kata Denada dalam keterangan pers yang diterima Tempo.

Denada merupakan instruktur Zumba® yang juga memiliki lisensi untuk mengajar kelas Zumba® Kids. Sementara pelatihan Zumba® Basic-1 (B1) mempersiapkannya dengan keterampilan dasar untuk mengajar kelas Zumba® reguler, pelatihan khusus Zumba® Kids menjadikan latihan tari populer ini lebih ramah anak dengan gerakan yang lebih mudah dan ringan.

“Mengikuti kelas Zumba® Kids memiliki banyak manfaat bagi anak-anak penderita kanker. Hal terpenting adalah kelas ini membantu mereka menjadi lebih sehat dan percaya diri. Terlepas dari apa yang telah mereka alami, saya ingin mereka yakin bahwa akan ada hasil terbaik dari pertempuran melawan kanker ini. Kelas juga akan meningkatkan koordinasi tubuh dan keterampilan motorik. Perlu diperhatikan bahwa semua anak yang mengikuti kelas virtual ini sudah mendapat izin dari dokter untuk melakukannya,” kata Denada.

Ahli jantung Gusti Rizky, yang juga mengikuti acara ini, memaparkan bahwa kelas zumba bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup anak serta meningkatkan kinerja fungsi jantung dan paru-paru. “Bagi mereka yang menjalani kemoterapi, melakukan olahraga secara rutin dapat memaksimalkan fungsi jantung dan paru-paru serta mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelas selanjutnya diisi dengan sesi sharing bersama orang tua. Mereka mengajukan pertanyaan atau memberikan tips dan trik terkait menjadi orang tua dan kanker.

Perwakilan Komunitas Peduli Kanker Anak Aceh mengatakan timnya senang dan berterima kasih atas kesempatan ini. Kami berterima kasih kepada Denada dan Zumba® yang telah menyelenggarakan acara virtual ini. "Kami ingin orang tua mengetahui bahwa dukungan emosional penting bagi kebanyakan pasien kanker selama mereka sakit. Kami ingin memotivasi mereka untuk berharap hari-hari yang lebih baik di masa mendatang. Melalui kegiatan ini, kami mengantisipasi bahwa ikatan antara orang tua dan anak akan semakin erat,” kata tim perwakilan itu.

Denada mengaku sangat senang dapat membantu membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak ini. "Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengajak semua rekan sesama anggota ZIN untuk berbangga dengan apa yang mereka lakukan setiap hari, karena setiap hari kita sebagai instruktur memiliki kekuatan untuk memberikan anugerah kebahagiaan dan membantu orang lain memiliki gaya hidup yang lebih sehat,” kata Denada.

“Baik itu secara langsung, atau secara virtual, kita memiliki kesempatan untuk mengubah hari seseorang atau hari anak, hari demi hari. Jadilah pribadi yang membawa perubahan dalam hidup seseorang! Saya merasa terhormat dapat membantu membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak ini; dan itulah kekuatan Zumba®,” kata Denada.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

11 jam lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

13 jam lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

3 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

4 hari lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel