Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Swordsman, Pertarungan Para Pendekar Pedang di Dinasti Ming

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Cuplikan 'The Swordsman' (2020)/ANTARA-CGV Indonesia
Cuplikan 'The Swordsman' (2020)/ANTARA-CGV Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaThe Swordsman merupakan film Korea Selatan terbaru, dan menjadi salah satu film pembuka, baik di bioskop Tanah Air yang beberapa telah dibuka, serta di Korea Indonesia Film Festival 2020.

Film ini mengambil latar di periode transisi Dinasti Ming-Qing, berabad-abad silam, yang cukup mengalami kekacauan di masa itu. Mengikuti Tae-yul (Jang Hyuk), seorang pendekar pedang terbaik di Joseon, yang setelah gagal melindungi dan mencegah jatuhnya Gwanghaegun, ia kemudian hidup dalam pengasingan bersama putrinya Tae-ok (Kim Hyun-soo) di pegunungan.

Saat penglihatan Tae-yul mulai gagal karena cedera lama, Tae-ok berusaha mencari pengobatan untuknya, namun malah berujung ke hal-hal yang tidak diinginkan. Tae-ok ditangkap dan dibawa pergi oleh pedagang budak Gurutai (Joe Taslim). Mau tak mau, Tae-yul terpaksa mengangkat pedangnya lagi untuk menyelamatkan putrinya.

Film dibuka dengan cuplikan masa lalu Tae-yul (Lee Min-hyuk) yang berusaha melindungi kerajaan yang dipimpin oleh Raja Gwanghaegun (Jang Hyun-sung), serta putrinya yang masih bayi. Pembukaan film bisa dibilang cukup intens dengan aksi pedang yang diiringi suara-suara pendukung, cukup mengobati kerinduan pengalaman menonton di bioskop.

Dalam pembukaan tersebut, penonton dapat sedikit mempelajari sosok Tae-yul dan bagaimana konflik dirinya hingga kebutaannya muncul dan mempengaruhinya dalam beberapa tahun ke depan. Penonton kemudian dibawa ke keluarga kecil Tae-yul beberapa waktu setelah kejadian itu. Ia hidup di pegunungan bersama putrinya, Tae-ok yang sudah beranjak remaja.

Tae-ok yang penuh energi dan ceria, beberapa kali membuat sang ayah yang pendiam itu menjadi tersenyum. Terdapat pula beberapa adegan yang cukup menggambarkan kedekatan di antara keduanya. Sang putri yang mendapati ayahnya mulai mengalami gangguan pengelihatan, mengajaknya untuk ke kota dan mencari obat di sana.

Keduanya lalu bertemu dengan Hwa-Seon (Lee Na-kyeong), seorang ahli pengobatan sekaligus pedagang Jeoson. Dalam perjalanannya, mereka dipertemukan oleh Gurutai, seorang bos pedagang budak yang keji.

Bicara soal karakter, tokoh Gurutai yang diperankan oleh Joe Taslim kerap menjadi scene stealer yang menarik. Gurutai yang tanpa ampun dan merupakan salah satu pendekar pedang yang sama hebatnya dengan Tae-yul, mampu memberikan bumbu tersendiri di dalam cerita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akting Joe Taslim di film Korea perdananya ini patut diapresiasi, tak hanya karena ia mampu membawakan karakter dengan Bahasa Korea, aura jahatnya sebagai Gurutai sangat terlihat dan mengintimidasi. Ditambah dengan raut wajah, ekspresi, serta aksi yang sudah tak diragukan lagi kepiawaiannya di kancah perfilman nasional maupun internasional.

Petualangan Tae-yul melawan Gurutai dan pengikut-pengikutnya demi menyelamatkan sang anak pun disertai dengan pertarungan penuh aksi dan darah. Sebagai informasi, film ini memiliki rating D-17, atau untuk penonton di atas 17 tahun, karena terdapat beberapa adegan yang cukup terbilang brutal.

Meskipun memiliki banyak adegan pertarungan yang cantik secara visual dan intens secara emosional, penceritaannya sendiri masih dibilang kurang kuat untuk menyeimbangi adegan-adegan pertarungan tersebut. "The Swordsman" memiliki banyak potongan cerita dan drama yang harus dikaitkan dan dijahit menjadi satu. Mulai dari hubungan ayah-anak, pertarungan batin Tae-yul untuk kembali menjadi pendekar, hingga drama politik kerajaan.

Terdapat pula beberapa adegan cuplikan masa lalu untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada audiens. Meski cukup disayangkan karena apa yang disampaikan di cuplikan flashback sebenarnya sudah cukup jelas di paruh pertama, namun bisa menjadi pengalaman menarik bagi penonton untuk menjahit hubungan dan keterikatan satu kisah dengan kisah lainnya.

Terlebih, banyak perpaduan antara aksi, visual, dan audio nan megah, yang tentu akan memanjakan penonton dan membuatnya bertahan menyaksikan film. Secara keseluruhan, "The Swordsman" memiliki banyak kisah yang mengajak penontonnya untuk ikut berpartisipasi menyimak dan menghubungkan satu dengan lainnya.

Dengan dinamika di antara tokoh-tokoh utamanya, ditambah dengan visual cantik dan penuh aksi dan "kebrutalan", menambah sisi estetika film dan cukup mengobati kerinduan untuk menonton film laga Asia di layar lebar. "The Swordsman" dengan judul Korea "Geomgaek", yang juga telah diundang ke Festival Film Internasional Hawaii ke-40 ini tayang di sejumlah bioskop di Indonesia mulai tanggal 29 Oktober 2020.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

6 jam lalu

Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 27 Maret 2024


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

12 jam lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

13 jam lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

16 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

1 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

1 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

3 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

5 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

5 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno L.P. Marsudi, melakukan kunjungan kerja ke Seoul guna menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) di Seoul, pada 18 Maret 2024. sumber: dokumen KBRI Seoul
Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

Retno Marsudi dalam acara Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) menyuarakan demokrasi yang lebih baik dan isu Palestina.