Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angga Dwimas Sasongko dan Joko Anwar Sentil Kemenparekraf, Ada Apa?

Reporter

image-gnews
Angga Dwimas Sasongko, sutradara film Cahaya Dari Timur : Beta Maluku. TEMPO/FRANNOTO
Angga Dwimas Sasongko, sutradara film Cahaya Dari Timur : Beta Maluku. TEMPO/FRANNOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua sutradara Indonesia Angga Dwimas Sasongko dan Joko Anwar secara kompak mengkritik tindakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mempromosikan pertunjukan karya anak bangsa. 

Salah satunya ketika Instagram resmi Kemenparekraf mengunggah poster teater musikal persembahan dari Galeri Indonesia Kaya dan Boow Live yang mengangkat enam cerita rakyat tradisional Indonesia secara modern. Seharusnya teater musikal tersebut berjudul Malin Kundang namun entah mengapa Instagram @kemenparekraf.ri mengubah judulnya menjadi Musikal Dirumah Aja.

"Kemarin Menteri, sekarang Kementerian. Ngambil project sama program orang lain lalu di-rebranding sendiri tanpa izin. Dan ini KEMENPAREKRAF!
@Kemenparekraf yang mustinya jadi garda paling depan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)," tulis Angga di Twitter pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Angga juga sempat meralat penulisan judul yang kurang tepat. Seperti kata "Dirumah" diralat olehnya menjadi "di Rumah". "Teman-teman di @kemenparekraf.ri sepertinya perlu tengok lagi Perpres No. 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia deh," tulisnya di Instagram Story.

Angga Dwimas Sasongko dan Joko Anwar mengkritik Kemenparekraf yang merebranding Malin Kundang yang diproduseri Indonesia Kaya dan Boow Live menjadi Musikal Dirumah Saja. foto/instagram

Sebagai pegiat seni yang sudah berkecimpung selama belasan tahun, Angga tidak terima dengan cara yang dilakukan oleh Kemenparekraf. "Judul diganti, di-rebranding, tanpa menyertakan pemegang HAKI-nya. Tanpa dipromoin, tiap program seperti ini udah punya strategi promosinya kok. Kalo @Kemenparekraf mau support, ya pakai cara - cara yang menghormati HAKI dong," tulisnya.

Serupa dengan Angga, Joko Anwar pun buka suara terkait kejadian ini. Sutradara Gundala itu merasa tindakan Kemenparekraf itu tidak bisa dibenarkan bahkan ia sampai mengatakan hal tersebut sangat memalukan untuk dilakukan oleh salah satu lembaga pemerintahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Galeri Indonesia Kaya dan Boow Live bikin teater musikal. Lalu materi promonya dicomot, dimodifikasi, diposting di akun Instagram Kemenparekraf (sudah dihapus setelah diprotes pemilik acara). Logo penyelenggara dihapus, diganti logo Kemenparekraf. Ada apa ini? Memalukan sekali," tulis Joko di Twitter pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Pembuat film Indonesia, Joko Anwar, merislis empat film di 2019; Orang Kaya Baru, Gundala, Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) dan Ratu Ilmu Hitam.

Beberapa hari sebelumnya, Joko Anwar juga menegur aksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo yang membagikan sejumlah tautan film perjuangan dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI ke-75. Sejumlah warganet, termasuk para sineas, mengkritik cuitan Tjahjo tersebut karena dianggap menyebarluaskan film bajakan atau ilegal.

"Banyak tautan yang dibagikan di sini diunggah secara ilegal tanpa ijin pemilik hak cipta filmnya. Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya. Gak mungkin juga mengedukasi rakyat tentang HAKI kalau pemerintahnya aja gak paham," tulis Joko Anwar di Twitter pada Senin, 17 Agustus 2020.

Tidak lama berselang, Tjahjo mengklarifikasi dan meminta maaf soal cuitannya itu. Ia mengaku mendapatkan tautan film tersebut dari WhatsApp. Ia pun berniat berbagi tautan tersebut kepada warganet untuk mengingat Hari Kemerdekaan RI. “Mohon maaf kalau saya salah dan khilaf. Kalau saya harus membayar karena saya berbagi saya siap semampu saya,” tulis Tjahjo di Twitter.

MARVELA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

2 hari lalu

Ilustrasi syuting. (net)
Ini Arti Nepo Baby, Sebutan yang Baru-Baru Ini Banyak Dibicarakan

Sebutan nepo baby belakangan ini diarahkan kepada salah satu pemeran film Siksa Kubur


Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

4 hari lalu

Massa dari berbagai kelompok berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wiwaha sambil menunggu putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pilpres 2024, Senin, 22 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.


Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

4 hari lalu

Massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Anies - Muhaimin menunjukan poster saat menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 22 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.


Joko Anwar Umumkan Jadwal Tayang Serial Nightmares and Daydreams dan 65 Pemainnya

4 hari lalu

Jajaran pemain serial Nightmares and Daydreams karya sutradara Joko Anwar yang tayang Jumat, 14 Juni 2024 di Netflix. Dok. Netflix
Joko Anwar Umumkan Jadwal Tayang Serial Nightmares and Daydreams dan 65 Pemainnya

Serial kolaborasi pertama Netflix dengan Joko Anwar, Nightmares and Daydreams akan dibintangi oleh 65 aktor dengan total 7 episode.


Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

4 hari lalu

Widuri Puteri dalam film Siksa Kubur. Foto: Twitter/X @jokoanwar
Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

Sutradara Joko Anwar ungkap kekagumannya terhadap kemampuan akting Widuri Puteri yang langsung diterima saat casting film Siksa Kubur.


Film Ratu Ilmu Hitam Ramai di Medsos, Pernah Sabet Penghargaan Internasional

4 hari lalu

Poster Film Ratu Ilmu Hitam, yang mana terdapat karakter perempuan dari desa terkutuk mencoba untuk membalaskan dendam kepada para penyiksa ibunya dan pelaku  pelecehan sexual terhadap temannya.
Film Ratu Ilmu Hitam Ramai di Medsos, Pernah Sabet Penghargaan Internasional

Film Ratu Ilmu Hitam (2019) garapan Kimo Stamboel dan Joko Anwar kembali ramai dibicarakan usai perilisan Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari.


Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

6 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Tembus 2,5 Juta Penonton di Hari ke-9, Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara

Film Siksa Kubur juga direncanakan akan tayang di tujuh negara di Asia dan Luar Asia.


Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

6 hari lalu

Widuri Putri/Foto: Doc. Poplicist
Akting Apik Widuri Putri Sasono di Film Siksa Kubur, Ini Filmografinya

Widuri Putri tunjukan akting apik dalam perannya sebagai Sita remaja di film Siksa Kubur besutan Sutradara Tanah Air Joko Anwar


3 Pencapaian Film Badarawuhi di Desa Penari

8 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
3 Pencapaian Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari telah tayang 11 April 2024


Film Siksa Kubur Vs Badarawuhi di Desa Penari, Adu Akting Faradina Mufti dan Aulia Sarah

8 hari lalu

Faradina Mufti /Foto: Instagram/Faradina Mufti
Film Siksa Kubur Vs Badarawuhi di Desa Penari, Adu Akting Faradina Mufti dan Aulia Sarah

Kesuksesan dua film horor Indonesia, Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari datang dari akting pemeran utamanya, Faradina Mufti dan Aulia Sarah.