TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum dimakamkan, jenazah Glenn Fredly terlebih dulu disemayamkan di Gereja Protestan Indonesia, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Keluarga dan sahabat-sahabat terdekatnya menyanyikan lagu Kasih Putih milik Glenn sebagai persembahan terakhir pada Kamis, 9 April 2020.
"Biarkanlah kurasakan. Hangatnya sentuhan kasihmu. Bawa daku penuhiku. Berilah diriku kasih putih. Di hatiku," begitu penggalan lirik yang dinyanyikan. Mereka bersama-sama menyanyikan setiap lirik dengan penuh haru. Ketika menyanyikan lagu Kasih Putih, mereka sesekali menunjuk ke arah atas seakan menandakan bahwa Glenn melihat mereka dari atas.
Setelah ibadah pelepasan dilangsungkan, jenazah langsung di bawa ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan untuk dimakamkan pada pukul 14.49. Glenn memang memiliki tempat di hati banyak orang, ini terlihat dari ramainya yang ingin mengantarkan musisi legendaris itu ke tempat peristirahatan terakhir. Padahal sebelumnya, keluarga Glenn meminta pelayat berdoa dari rumah karena wabah corona.
Suasana pemakaman musikus Glenn Fredly di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. Dua pekan sebelum berpulang, Glenn sempat menggelar konser online sebagai apresiasi bagi tenaga medis yang berjuang menangani pandemi virus corona di Indonesia. Tempo/Nurdiansah
"Selesai sudah, tapi rasa ini sungguh tak akan pernah selesai. Keseluruhan prosesi sampai pada pemakaman dan doa bersama sudah dilakukan," tulis Bumi Entertainment di Instagam pada Kamis, 9 April 2020. Pada unggahan tersebut, terlihat makam Glenn dipenuhi banyak bunga. Foto Glenn yang sedang tersenyum juga ikut menghiasi makam.
"Kami hanya berharap, rantai doa ini tidak pernah putus. Kita panjatkan untuk bung dan keluarga yang ditinggalkan. Sosok seniman besar, yang menjadi aspirasi semua orang terlebih dari suara akan kemanusiaannya," tulis Bumi Entertainment. Pihak manajemennya itu berharap para sahabat dan penggemarnya bisa melanjutkan cita-cita dan harapan dari Glenn di waktu yang akan datang.
Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April 2020 pukul 18.47 dalam usia 44 tahun di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan akibat meningitis atau selaput radang otak. Ia meninggal tepat 40 hari, putrinya Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo, lahir ke dunia pada 28 Februari 2020. Ia juga pergi setelah mengucapkan selamat ulang tahun kepada Mutia Ayu, istrinya, pada Kamis, 4 April 2020.
MARVELA
