TEMPO.CO, Jakarta -MGM Studios telah mengumumkan penundaan tanggal rilis No Time to Die. Film ke-25 dalam waralaba James Bond itu semula akan dilaksanakan pada April 2020, namun digeser menjadi November 2020 mengingat masih mewabahnya virus corona.
Dikutip oleh The Hollywood Reporter, sejumlah sumber memperkirakan bahwa penundaan rilis No Time to Die akan menyebabkan studio itu mengalami kerugian sekitar US$30 juta-US$50 juta.
Meskipun anggaran pemasaran secara keseluruhan untuk film yang disutradarai oleh Cary Joji Fukunaga ini belum dirilis, MGM setidaknya sudah mengeluarkan dana banyak bahkan empat pekan sebelum agenda awal, termasuk US$4,5 juta untuk iklan di Super Bowl pada Februari lalu.
Namun, penundaan ini opsi terbaik yang dapat diambil MGM untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Kehilangan delapan digit dolar AS bagi No Time to Die bukan masalah besar mengingat margin keuntungan film-film James Bond yang tinggi.Film James Bond No Time to Die (Youtube)
"Mereka jelas melakukan hal yang benar dengan mengutamakan keselamatan publik, keselamatan dunia," kata produser No Time to Die, Barbara Broccoli beberapa waktu lalu, dikutip hollywoodreporter.com, Jumat, 6 Maret 2020.
Anggaran produksi untuk No Time to Die diperkirakan setara dengan film James Bond ke-24, Spectre (2015), sebesar US$245 juta.
Beberapa sumber mengatakan keputusan studio untuk memindahkan tanggal rilis sebagian besar didasarkan pada kenyataan ekonomi bahwa sejumlah besar bioskop di seluruh dunia telah ditutup dalam beberapa pekan terakhir, mulai dari Jepang hingga Italia.
Analis marketplace film percaya wabah ini dapat mengakibatkan kerugian US$5 miliar untuk box office global. Blockbuster lain yang dijadwalkan tayang tahun ini seperti Black Widow dan Furious 9 kabarnya tidak akan ditunda.
No Time to Die diperkirakan akan rilis pada 12 November 2020, di Inggris dan pada 25 November 2020, di AS. Film ini awalnya dijadwalkan untuk rilis 2 April di Inggris dan rilis 10 April di AS.