Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Fillipio Sciascia: Hijau Daun dan Peradaban Manusia

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Karya Fillipio Sciascia berjudul Phylogenetic. TEMPO | Dian Yuliastuti
Karya Fillipio Sciascia berjudul Phylogenetic. TEMPO | Dian Yuliastuti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dia memulainya dari hijaunya dedaunan yang rimbun. Hijau kian gelap, pekat, berangsur jadi hitam. Dari hitam mulai terlihat kerlip-kerlip kecil yang semakin lama memenuhi layar, berubah seperti gemintang di angkasa. Kamera seolah mendekat lagi ke bumi, terlihat kerlipan yang kasat mata seperti bara.

Bergerak perlahan, muncul pada seluruh permukaan daratan di bumi yang bulat. Kemudian matahari di ufuk menyinari bumi. Dia lalu menyuguhkan narasi kegelapan lautan dalam, seperti kelebatan cacing berfosfor yang bergerak lincah. Lambat laun, melayanglah ubur-ubur dengan anggun. Hewan bertubuh transparan ini mengembang mengempis memompa tubuhnya bergerak.

Gambaran tersebut adalah awal dari tayangan video karya Fillipio Sciascia. Ia adalah seniman asal Italia yang tinggal di Bali. Video ini hanya satu dari belasan karya yang dipamerkan di Rubanah Underground Hub, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam pameran berjudul Primitive Mornings yang digelar sejak 30 November 2019 sampai 11 Januari 2020.

Karya Fillipio Sciascia berjudul Lumina Clorofilliana. TEMPO | Dian Yuliastuti

Fillipio Sciascia juga memamerkan instalasi yang menggabungkan objek foto dan lampu, instalasi lampu, instlasi dari kayu yang membentuk jari-jari daun, instalasi dari stainless steel digabung dengan daun kering dan lukisan-lukisan dengan motif daun. Sciacia menampilkan lukisan dengan material bubuk melatonin dan pasta hijau alam serta jus dedaunan untuk menciptakan pigmen. "Warna hijau dari daun, saya mengambilnya dengan menggiling daunnya," ujar Sciacia. Kemudian dia juga menggunakan semen untuk membuat karyanya.

Pilihan konsepnya menggunakan bahan-bahan tersebut yang menghubungkan alam dengan produksi mengarah pada penciptaan, yakni kreativitas manusia - seni. Primitive Morning bercerita tentang segala sesuatu yang kita tahu dan misteri-misteri alam yang tidak kita ketahui, menggunakan sinar seperti perangkat artistic. Menurutnya, baik seniman maupun ahli ilmu pengetahuan telah berusaha memahami dan menekankan konsep kehidupan melalui berbagai ide dan metode.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karya Fillipio Sciascia yang dipamerkan di Rubanah Underground Hub, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. TEMPO | Dian Yuliastuti

Fillipio Sciascia melakukannya dengan mempelajari pengaruh cahaya pada evolusi sejarah, umat manusia, dan masyarakat. Umat manusia selalu memiliki kebutuhan primordial untuk mencari perlindungan di gua-gua. Memiliki kendali atas sumber cahaya berarti manusia masih dapat melihat dan menciptakan bahkan ketika matahari tidak lagi naik. Dari sana, dia juga mengambil konseptual pendekatan dalam lukisan, patung atau instalasi. Sekaligus menjembatani jarak antara seni dan sains yang diinterpretasikan sebagai metode yang terpisah.

Dalam video instalasi berjudul Phylogenetic, pengunjung bisa melihat bagaimana Fillipio Sciascia menginterpretasikan perkembangan manusia. Digambarkan dengan kegelapan, gesekan yang menghasilkan api. Kilatan elektronik dari petir. Dari api, manusia menciptakan tenaga listrik. Sebuah perkembangan dari kehidupan primitif menuju perkembangan modern manusia. Semua tak lepas dari interaksinya dengan alam.

Karya Fillipio Sciascia yang dipamerkan di Rubanah Underground Hub, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. TEMPO | Dian Yuliastuti

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

2 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

9 Desember 2023

Ayunan Luna Luna oleh Andr Helle rdengan panel yang diberi coretan Scharf dengan bentuk geometris lucu dan figur khas di taman Luna Luna. Instagram.com/@dreamcrew
Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna, Drake dan perusahannya akan menghidupkan kembali taman itu


Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

30 November 2023

Seri karya berjudul Rational Suspicion karya kelompok seniman dari Studio Pancaroba di Bandung. (Dok.Pameran)
Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

Sebelum melihat karya di ruang pameran, pengunjung diminta untuk melepas alas kaki dan menggantinya dengan sepatu khusus.


Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

8 November 2023

Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri. Dok. Istimewa
Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

Pameran arsip dan dokumentasi kehidupan pianis legendaris Iravati M. Sudiarso sempat mengalami kendala karena sulitnya mencari arsip lama.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Giat Merawat Koleksi Museum

24 September 2023

Giat Merawat Koleksi Museum

Sejumlah museum di daerah berupaya maksimal merawat dan melindungi benda koleksi museum dari kerusakan dan kehilangan.


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

21 September 2023

Suasana Vredeburg Fair 2023 di Benteng Vredeburg Yogyakarta. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

Wisatawan Yogyakarta disuguhi pameran seni dan benda bersejarah, karya komunitas, panggung kesenian, gowes sejarah hingga musik.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Komunitas Difabel Pamerkan Ratusan Karya Penuh Warna di Taman Budaya Yogya

15 September 2023

Suasana pameran bertajuk Suluh Sumurup Art Festival : Gegandengan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) yang digelar kelompok difabel Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Komunitas Difabel Pamerkan Ratusan Karya Penuh Warna di Taman Budaya Yogya

Ada 159 karya seni dua dan tiga dimensi dari delapan komunitas difabel yang dipamerkan selama sepekan.